Dark
Light

Kiprah Organisasi Esports di Indonesia yang Melebarkan Sayap ke Luar Negeri

3 mins read
January 2, 2021

Perkembangan esports Indonesia berkembang pesat belakangan ini. Bahkan, sebagian besar organisasi esports Indonesia membuka divisi atau membangun tim baru di luar negeri mulai dari EVOS, RRQ, ONIC, AURA, dan yang lainnya. Namun membangun tim di luar juga membutuhkan tantangan ekstra dan tidak semua berakhir sesuai dengan target dari manajemen.

Meski begitu, ada juga tim esports di luar negeri yang membawa bendera organisasi esports Indonesia berhasil meraih pencapaian prestisius bahkan melebihi divisi sebelumnya di Indonesia. Berikut daftar 4 tim esports Indonesia yang sukses membuat divisi di luar negeri.

 

RRQ Athena (Thailand – PUBG Mobile)

Rex Regum Qeon sebelumnya telah memiliki divisi esports di Thailand dengan kehadiran roster Arena of Valor yakni RRQ Black Forest. Tim berjuluk sang raja ini meluaskan sayap mereka ke divisi PUBG Mobile di Thailand dengan mengakuisisi roster dari Soul of Soy pada bulan Agustus 2020. Keputusan tersebut langsung berbuah prestasi bagi RRQ dengan menjadi juara di 2 turnamen internasional sekaligus yakni PUBG Mobile Star Challenge 2018 – Asia dan PUBG Mobile Star Challenge 2018.

Di tahun selanjutnya, RRQ Athena masih memboyong berbagai prestasi dengan menjadi juara di PUBG Mobile Club Open Spring Split – SEA Championship dan PUBG Mobile Club Open – Fall Split: SEA Championship. Mereka bahkan nyaris mempertahankan gelar juara PUBG Mobile Star Challenge namun Pachachai “G9” Han dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Team Unique yang akhirnya menjadi juara.

Memasuki 2020, penampilan RRQ Athena terlihat menurun dengan hanya meraih juara di PUBG Mobile Pro League Season 1 Thailand Regular Season. Meski begitu mereka tampil cukup konsisten ketika bertarung di turnamen internasional dengan berhasil meraih juara 3 di PUBG Mobile World League Season 0: East dan PUBG Mobile Global Championship Season 0 untuk di fase liga.

Memang saat ini RRQ Athena harus mengakui rival terberat mereka di kancah SEA dan dunia yakni Bigetron Red Aliens yang tampil lebih bersinar di 2020. Namun keputusan RRQ menghadirkan roster PUBG Mobile terbilang tepat berkat prestasi dan penampilan yang terbilang stabil jika dibanding dengan tim PUBG Mobile Indonesia mereka, RRQ Ryu.

 

BOOM Esports (Brazil – CS:GO)

CS:GO menjadi divisi pertama yang diperkenalkan oleh BOOM Esports sejak awal terbentuk. Memasuki bulan Februari 2020, tim berjuluk Hungry Beast ini memutuskan untuk mengakuisisi mantan roster dari INTZ yang berasal dari Brazil. Ambisi untuk menjadi tim nomor satu dunia ditambah minimnya kompetisi CS:GO di SEA dan Indonesia membuat BOOM berani mengambil talenta negeri Samba tersebut.

Pemain yang diboyong juga tidaklah sembarangan seperti contohnya Ricardo “Boltz” Prass yang pernah bermain di SK Gaming dan Immortals yang sukses menyabet gelar 20 besar pemain terbaik versi HLTV di tahun 2017. Selain itu juga ada João “felps” Vasconcellos, yang merupakan mantan pemain di SK Gaming dan MIBR.

Keputusan BOOM berbuah manis dengan dominasi mereka sepanjang 2020 karena mereka tercatat berhasil meraih catatan sapu bersih gelar juara dari 10 turnamen yang mereka ikuti di kancah Amerika Selatan. Bahkan berdasarkan statistik dari HLTV, mereka memiliki rekor kemenangan 92,3% dari turnamen yang mereka ikuti 3 bulan terakhir.

Tantangan BOOM Esports CS:GO baru akan terjadi di 2021 ketika mereka mendapatkan undangan ke IEM Katowice 2021 yang akan dimulai tanggal 16 Februari 2021 di Katowice, Polandia. Mereka akan berjuang dari babak Play-In melawan tim-tim ternama dunia seperti Team Liquid, FNATIC, dan Virtus Pro. Hanya 8 tim dari babak play-in yang berhak lolos ke babak berikutnya.

 

EVOS Esports (League of Legends – Vietnam)

Setelah resmi menghadirkan divisi DOTA 2 dan Hearthstone, EVOS Esports resmi terjun ke League of Legends dengan mengakuisisi Fortius, tim League of Legends Indonesia pada bulan Mei 2017. Mereka memilih untuk tidak berkompetisi di Indonesia melainkan Vietnam yang merupakan negara yang paling mendominasi kancah LOL di Asia Tenggara.

Pemain LOL Indonesia yakni Kenny “Chupper” Marcelino yang sempat membela EVOS akhirnya memutuskan pensiun setelah hanya bertahan di tim selama 3 bulan. Mengalami pasang surut sepanjang 2017, nama EVOS mulai bersinar ketika berhasil lolos ke Vietnam Championship Series (VCS) 2018 Spring melalui jalur promosi.

Tidak sampai disitu, mereka juga menjadi juara VCS 2018 Spring dengan menundukkan GAM Esports dengan skor sengit 3-2. Pencapaian tersebut membuat mereka berhak mendapat tempat di babak Play-In. Mereka sukses menundukkan Super Massive eSports, wakil dari Turki yang membuat EVOS lolos ke babak Group Stage. Walau akhirnya harus puas di peringkat terakhir, mereka sukses menahan imbang tim papan atas seperti Team Liquid dan FNATIC.

Seusai MSI 2018, EVOS tidak lagi menembus turnamen dunia dengan hasil yang mereka peroleh sampai 2020. Sejatinya, EVOS berpeluang untuk lolos ke Worlds 2020 namun akhirnya mimpi mereka harus kandas usai takluk melawan GAM Esports di VCS Summer 2020. Perjalanan EVOS di ranah League of Legends harus berakhir di Desember 2020 nama tim mereka menghilang di VCS musim mendatang.

 

EVOS SG (Mobile Legends – Singapura)

Sampai saat ini kancah Mobile Legends dunia masih dikuasai oleh Indonesia. Meski begitu, beberapa tim esports Indonesia tercatat membuat tim Mobile Legends sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina. Di antara capaian tim esports yang memiliki divisi Mobile Legends di luar Indonesia, EVOS Esports dengan kehadiran roster Singapura mereka menjadi tim esports yang paling sukses dibanding tim lainnya.

Terbentuk sejak Mobile Legends Professional League Season 2 MY SG, EVOS Singapura meraih prestasi yang terbilang stabil di MPL MY SG. Meraih posisi runner up dua kali beruntun, mereka akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama di musim keempat. EVOS SG berpeluang untuk mendapatkan gelar MPL kedua mereka di musim keenam namun harus kandas saat menghadapi Todak di grand final.

Sayangnya prestasi mereka belum maksimal di tingkat internasional. EVOS SG, sejauh ini, masih belum berhasil menempati posisi 4 besar. Pencapaian tertinggi mereka terjadi di MLBB Southeast Asia Cup 2019 dengan meraih 6 besar. Kabar baiknya, EVOS SG menjadi salah satu tim yang bertarung di M2 World Championship yang diadakan di negara mereka, Singapura yang dimulai 18 Januari 2021.

Berkaca dari performa mereka di ONE Esports MPL Invitational, Stefan “SouL” Chong dan kawan-kawan harus bekerja keras untuk memperbaiki performa mereka sebelum M2 mengingat sebelumnya mereka tersingkir saat menghadapi Ronin Esports dari Myanmar di 12 besar.

Gambar header: Despositphotos

Previous Story

Review MSI Bravo 15: Performa Mumpuni AMD Ryzen 7 dan RX 5500M

Next Story

Diskursus untuk Timnas Esports Indonesia di SEA Games 2021 dan Asian Games 2022

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,