Dark
Light

Open Web Apps: Toko Aplikasi Web dari Mozilla

1 min read
October 21, 2010

Mozilla merilis dokumentasi teknik dari proposal ekosistem terbuka yang mereka kembangkan sebagai toko aplikasi web, pada rilis ini juga termasuk preview dari prototype toko aplikasi web bagi para pengembang. Proposal ekosistem ini dinamakan Open Web Apps.

Open Web Apps merupakan sebuah ekosistem dimana para pengembang bisa meng-install, mengatur serta meluncurkan aplikasi web di semua peramban modern yang digunakan di desktop modern atau peramban untuk perangkat bergerak seperti Firefox 3.6 ke atas, Firefox for mobile, Internet Explorer 8, Chrome 6, Safari 5, Opera 10 dan WebKit mobile.

Aplikasi yang bisa masuk dalam ekosistem ini adalah web apps yang dikembangkan berdasarkan teknologi HTML, CSS, dan JavaScript. Mozilla juga menambahkan bahwa prototype yang ada sekarang telah menyediakan mekanisme sederhana yang mendukung aplikasi berbayar serta fitur autorisasi yang mengijinkan aplikasi untuk mempersilahkan pengguna melakukan log masuk terlebih dahulu sebelum menjalankan aplikasi.

Beberapa keunggulan yang ditawarkan dari Open Web Apps antara lain, aplikasi dikembangkan berdasarkan HTML, CSS dan JavaSricpt, memungkinkan untuk diakses dari peramban bergerak atau desktop web browser, serta native OS desktop atau dari layar perangkat bergerak. Open Web Apps bekerja di semua peramban modern, serta mendukung aplikasi web berbayar dengan model autorisasi standar, seperti sistem OpenID. Aplikasi yang telah dibeli juga dapat bekerja di berbagai peramban serta berbagai desktop dan platform perangkat bergerak tanpa proses pembelian ulang.

Mozilla juga telah menyediakan preview untuk tampilan toko aplikasi ini, AppMonkey, dimana para pengembang bisa melihat mekanisme serta contoh proses install serta demo dari aplikasi web tersebut, selain itu terdapat juga preview dari direktori aplikasi untuk memperlihatkan tampilan daftar aplikasi bagi pengguna serta proses install. Baik toko maupun direktori dari aplikasi web ini telah menyediakan fasilitas dimana nantinya aplikasi yang ada bisa diberikan peringkat, komentar, proses penyetujuan aplikasi, serta layanan untuk memperlihatkan bukti pembelian. Mozilla juga menyediakan contoh penerapan untuk pengembang yang ingin menerbitkan aplikasi mereka secara mandiri.

Kemunculan Open Web Apps ini mengingatkan pada rencana peluncuran Chrome Web Store dari Google, yang dikabarkan akan segera dirilis, namun seperti yang dituliskan GigaOm, meski infrastruktur dan standar yang di tawarkan Mozilla sama dengan yang dimiliki oleh toko aplikasi web, Mozilla tidak berencana, setidaknya saat ini, untuk membangun toko aplikasi atau mendistribusikan aplikasi, Mozilla merilis proposal ini sebagai konsep yang bisa digunakan oleh para pengembang, dengan kata lain Mozilla mengajak semua orang untuk membuka toko aplikasi web mereka masing-masing.

Perbedaan lainnya terletak pada sentrasilasi, ekosistem yang ada pada toko aplikasi dari Google tersentraslisasi, sedangkan dengan Open Web Apps dari Mozilla, siapapun bisa menjalankan toko aplikasi web mereka.

Persaingan antara penyedia jasa satu tempat untuk aplikasi berbasis web memang terus tumbuh, seiring juga dengan perkembangan teknologi berbasis web sendiri serta berbagai layanan aplikasi berbasis web, pilihan untuk menbuat aplikasi berbayar juga bisa menjadi salah satu ketertarikan bagi para pengembang untuk membuat aplikasi web yang diminati oleh pengguna.

Untuk melihat pengumuman lengkap dari Mozilla atas Open Web Apps bisa dilihat pada tautan ini, berikut video penjelasan tentang Open Web Apps dari Mozilla.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Tim Dari Scraplr Dapatkan Investasi, Kembangkan Aplikasi Social Media Analytic

Next Story

Disdus dan KasPay Jalin Kerjasama

Latest from Blog

Don't Miss

Laporan Data Perilaku Pengguna Perangkat Mobile di Indonesia

Pandemi COVID-19 mengubah gaya hidup dari banyak orang, termasuk kebiasaan

Epic Akhirnya Dinyatakan Menang dalam Gugatannya Melawan Apple

Perseteruan antara Epic melawan Apple menjadi salah satu perseteruan terbesar