Dark
Light

Opel Kembangkan Teknologi Lampu Depan Mobil yang Bisa Dikontrol oleh Mata Pengemudi

1 min read
March 17, 2015

Manusia memiliki mata, sedangkan mobil memiliki lampu depan. Keduanya memiliki keterikatan yang erat, khususnya di malam hari. Tanpa lampu depan mobil, kita kesulitan melihat di dalam kegelapan. Sebaliknya, tanpa mata manusia, sia-sialah pencahayaan yang disediakan oleh lampu depan mobil.

Lalu apa yang terjadi ketika keduanya ‘dikawinkan’? Jawabannya adalah sebuah sistem pencahayaan mobil yang dapat dikontrol oleh mata pengemudinya.

Adalah pabrikan mobil asal Jerman, Opel, yang menjadi otak di balik ide ini. Mereka tengah mengembangkan teknologi lampu depan mobil yang dapat menyorotkan cahaya ke arah mata pengemudinya melihat.

Info menarik: BMW Kembangkan Device AR Untuk Melihat Menembus Mobil

Ketimbang menggunakan sejumlah kamera sekaligus untuk mendeteksi wajah pengemudi, sebuah webcam digunakan untuk menganalisa titik-titik tertentu pada wajah, seperti hidung dan mata. Dibantu oleh sensor infra-merah dan sejumlah dioda foto terpusat, sistem ini sanggup menganalisa pergerakan mata lebih dari 50 kali dalam satu detik.

Opel eye-tracking headlights 02

Selanjutnya, informasi yang dikumpulkan akan diteruskan ke komputer untuk diolah dan diterjemahkan menjadi instruksi bagi sepasang electronic actuator yang tertanam pada lampu depan mobil. Secara real-time, actuator tersebut kemudian akan menyesuaikan pancaran cahaya lampu depan, baik secara horizontal maupun vertikal.

Namun ada masalah jika cara kerjanya seperti itu: cahaya lampu depan mobil akan terus bergerak mengikuti pergerakan mata. Jadi, misalnya, jika mata melirik sebentar ke arah kanan, maka cahaya yang dipancarkan lampu depan mobil pun juga kan membelok ke kanan.

Untuk itulah Opel mengembangkan algoritma canggih yang bisa memahami pergerakan-pergerakan mata secara spontan tersebut sebagai semacam jeda untuk sistem. Hasilnya adalah, pancaran dan sorotan cahaya lampu depan mobil bisa konsisten, namun tetap bisa mengikuti mata pengemudi yang digerakkan secara sengaja.

Info menarik: Di Tahun 2018, Mobil Anda Bisa ‘Melapor’ Saat Bodinya Tergores

Kelebihan lain dari teknologi lampu depan mobil yang dikembangkan Opel ini adalah tidak diperlukannya kalibrasi untuk pengemudi tertentu. Sistem ini diklaim bisa bekerja secara sempurna dengan siapapun di belakang lingkar kemudi, tidak peduli bagaimana postur fisiknya.

Sistem ini sejatinya telah diteliti oleh Opel selama sekitar dua tahun. Seiring pemahaman akan manfaat dari teknologi ini terus bertambah, tahap pengembangan pun dijalankan Opel dengan semakin intensif.

Ilustrasi teknologi LED matrix light rancangan Opel
Ilustrasi teknologi LED matrix light rancangan Opel

Selain teknologi lampu depan mobil berbasis mata ini, Opel juga tengah mengembangkan teknologi LED matrix light, yang diprediksi bisa terealisasi dalam 18 bulan ke depan. Teknologi ini memungkinkan lampu depan mobil untuk memusatkan pancaran cahaya menjauhi mobil dari arah yang berlawanan, mengurangi resiko kecelakaan akibat cahaya silau yang ‘membutakan’.

Sejauh ini pertanyaan saya hanya satu tentang teknologi lampu depan mobil berbasis mata ini: apa yang terjadi ketika pengemudi memejamkan matanya dan tertidur? Hmm, mungkin Opel juga akan menerapkan sistem pemberi peringatan yang akan aktif sesaat setelah webcam dan sensor infra-merah-nya mendapati pengemudi tengah tertidur.

Sumber: Opel via GM Authority.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Kurangi Volume Impor, Huawei Rakit Ponsel di Tanah Air

Next Story

Fujitsu Kenalkan Teknologi Pendingin Smartphone yang 5 Kali Lebih Tangguh

Latest from Blog

Don't Miss

Otoklix Bags 143.5 Billion Rupiah Series A Funding

After receiving $2 million seed funding or equivalent to 28 billion
Pendanaan seri A Otoklix

Otoklix Kantongi Pendanaan Seri A Senilai 143,5 Miliar Rupiah

Setelah menerima pendanaan awal bernilai $2 juta atau setara 28