Perusahaan teknologi enterprise Odin merilis laporan SMB Cloud Insights 2015 untuk Indonesia. Menurut laporan tersebut, pasar cloud untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) tahun ini diperkirakan mencapai $1,2 miliar (Rp 15 triliun) dengan persentase terbesar disumbangkan oleh Infrastructure-as-a-Service (IaaS).
Jika dibagi per kategori pasar layanan, IaaS menduduki peringkat pertama dengan nilai pasar 6,1 triliun Rupiah atau 40 persen dari keseluruhan. Di peringkat kedua ada layanan unified communication dengan 4 triliun Rupiah dan layanan aplikasi bisnis dengan nilai total pasar 3,6 triliun Rupiah. Web presence masih mencari celah dengan total pasar Rp 1,6 triliun.
Proyeksi tiga tahun ke depan
Selain memetakan sebaran nilai pasar layanan cloud, riset yang dilakukan Odin juga memberikan gambaran seperti apa layanan cloud khususnya untuk UKM di Indonesia dalam tiga tahun mendatang. Untuk layanan IaaS, Odin memprediksikan permintaan untuk layanan ini akan terus meningkat, terutama untuk UKM yang baru saja memutuskan untuk menggunakan cloud. Pada tahun 2018 mendatang nilai pasar IaaS diprediksikan akan mencapai angka Rp. 11,7 triliun.
Hal yang sama juga bakal terjadi di layanan-layanan lainnya, meski dengan persentase yang berbeda-beda. Layanan yang diproyeksikan mendapat peningkatan tertinggi adalah layanan aplikasi bisnis. Nilai pasarnya di tahun 2018 diproyeksikan mencapai Rp. 10,4 triliun dan menggeser Unified Communications dari posisi kedua (dan bukan tidak mungkin akan menjadi yang pertama di tahun 2020.
Di tahun 2018 mendatang, layanan file sharing diprediksikan sebagai salah satu primadona di kalangan UKM Indonesia dengan persentase permintaan sebesar 27 persen, disusul layanan online backup di urutan kedua dengan 25 persen.
Untuk mengetahui lebih banyak soal preferensi dan prediksi penggunaan teknologi cloud untuk UKM di Indonesia, silakan unduh laporan lengkapnya di sini.