Dark
Light

Nvidia Reflex Janjikan Pengurangan Latency yang Signifikan Bagi Para Gamer Kompetitif

1 min read
September 4, 2020

Dalam pengumuman keluarga keluarga kartu grafis GeForce RTX 30 Series, Nvidia juga memperkenalkan sejumlah teknologi inovatif yang dirancang untuk memanjakan para gamer. Salah satu yang cukup menarik adalah Nvidia Reflex, yang dipercaya bisa membawa dampak langsung di kancah esport maupun competitive gaming secara umum.

Reflex sejatinya merupakan kumpulan teknologi berbasis hardware dan software, dan Nvidia membuatnya dengan satu tujuan, yakni mengukur sekaligus mengurangi latency sistem, atau yang biasa dikenal juga dengan istilah input lag. Harapannya tentu saja adalah, dengan semakin minimnya latency, skill bermain kita bisa lebih ditingkatkan lagi.

Reflex terdiri dari setidaknya dua komponen utama. Yang pertama adalah Nvidia Reflex SDK, kumpulan API (application programming interface) baru yang dapat dimanfaatkan oleh para developer game. Jadi ketika sudah diintegrasikan ke dalam game, bakal ada satu opsi tambahan berlabel “Nvidia Reflex Low Latency” yang dapat diaktifkan dari menu pengaturan grafis masing-masing game.

Saat diaktifkan, fitur ini diyakini sanggup meningkatkan responsivitas secara keseluruhan, membantu meningkatkan akurasi bidikan para pemain, serta menyajikan informasi lokasi musuh yang lebih up-to-date. Efeknya dipercaya lebih signifikan daripada menggunakan fitur Ultra Low Latency Mode yang dapat diaktifkan melalui Nvidia Control Panel.

Sejauh ini sudah ada tiga game yang mendukung Reflex SDK – Fortnite, Apex Legends, Valorant – dan ke depannya bakal ada lebih banyak lagi. Untuk bisa menikmatinya, kita juga tidak wajib menggunakan kartu grafis RTX 30 Series. Menurut Nvidia, di kartu kelas menengah seperti GTX 1660 Super pun Reflex sudah bisa memberikan peningkatan responsivitas hingga sebesar 33%.

Namun kalau kita memakai RTX 3080 plus monitor G-Sync 360 Hz, efek pengurangan latency-nya bakal jauh lebih terasa. Ini dikarenakan Nvidia telah menanamkan chip Reflex Latency Analyzer pada monitor-monitor 360 Hz yang siap menyerbu pasaran dalam waktu dekat, yang berfungsi untuk mengukur latency secara mendetail.

Menggunakan monitor-monitor tersebut, pengguna dapat menyambungkan mouse yang kompatibel langsung ke monitor, dan dari situ sistem akan mendeteksi setiap klik mouse, lalu mengukur waktu yang dibutuhkan oleh setiap perubahan pixel pada layar, semisal saat klik kiri ditekan dan tampilan laras senjata di layar menyala.

Nvidia bilang pengukuran semacam ini sebelumnya membutuhkan kamera khusus beserta perlengkapan lain yang kalau ditotal bisa melebihi $7.000. Nvidia berharap kehadiran Reflex Latency Analyzer bisa membantu gamer lebih percaya diri dalam setiap sesi ranked match.

Reflex mungkin terdengar kurang begitu esensial di telinga gamer secara umum. Namun buat yang memang menggeluti bidang kompetitif, baik secara profesional maupun non-profesional, peningkatan responsivitas sekecil apapun pastinya bakal selalu disambut dengan senang hati.

Sumber: Nvidia.

Previous Story

Kolaborasi Riot Games dan AAPE Hadirkan Yasuo Prestige Edition

nilai industri esports 2024
Next Story

Industri Esports Diperkirakan akan Bernilai Rp35 Triliun Pada 2024

Latest from Blog

Don't Miss

Nvidia GH200 Grace Hopper Superchip

Nvidia Ungkap Chip AI Paling Perkasanya, GH200 Superchip

Meledaknya tren generative AI dalam setahun belakangan mendatangkan untung besar

Nvidia Perkenalkan Neuralangelo, AI yang Bisa Buat Replika 3D dari Video 2D

Membuat objek atau adegan 3D bukan perkara yang mudah. Padahal,