9 August 2023

by Glenn Kaonang

Nvidia Ungkap Chip AI Paling Perkasanya, GH200 Superchip

Dengan upgrade di sisi prosesor dan memori, GH200 mampu menjalankan model AI yang berukuran lebih besar lagi dibanding sebelumnya

Meledaknya tren generative AI dalam setahun belakangan mendatangkan untung besar bagi Nvidia. Selain memimpin di segmen consumer GPU, perusahaan yang sudah berdiri selama tiga dekade tersebut juga merupakan salah satu pemasok chip AI terbesar saat ini.

Produk seperti Nvidia H100 Tensor Core GPU terbukti laku keras di kalangan perusahaan pengembang AI seperti Amazon, Google, dan Microsoft. Namun Nvidia tidak mau berhenti sampai di situ saja, dan hari ini mereka resmi memperkenalkan chip AI yang lebih superior lagi: Nvidia GH200 Grace Hopper Superchip.

"Untuk memenuhi permintaan akan generative AI yang terus meningkat, data center membutuhkan platform komputasi dengan kebutuhan khusus," ucap Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia, dalam keterangan resmi.

"Platform baru GH200 Grace Hopper Superchip mewujudkannya lewat teknologi memori dan bandwidth yang luar biasa untuk meningkatkan throughput, kemampuan untuk menghubungkan GPU demi memadukan kinerja tanpa kompromi, dan desain server yang dapat dengan mudah diimplementasikan di seluruh data center," lanjutnya.

Secara teknis, GPU yang tertanam di GH200 sebenarnya sama seperti milik H100. Yang berbeda, GH200 mengawinkan GPU tersebut dengan teknologi memori baru yang tak hanya menawarkan kapasitas lebih besar, melainkan juga bandwidth yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Pada praktiknya, GH200 diklaim mampu menjalankan model AI dengan ukuran hingga 3,5x lebih besar dibanding sebelumnya.

Nvidia tidak merincikan harga jual GH200, namun bisa dipastikan jauh dari kata murah saat produknya mulai dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2024. Sebagai konteks, Nvidia H100 saat ini dijual di kisaran harga $40.000 menurut laporan The Verge.

Sejauh ini, Nvidia bisa dibilang hampir memonopoli pasar chip AI, dan keberadaan GH200 Superchip sepertinya bakal semakin memperkuat posisi Nvidia. Kendati demikian, Nvidia bukanlah tidak punya pesaing sama sekali di ranah ini.

Seperti diberitakan oleh CNBC, Juni lalu AMD resmi memperkenalkan chip AI paling canggihnya, MI300X, yang juga diklaim sangat ideal untuk mengakomodasi beban kerja generative AI. Meski belum mempunyai jadwal rilis pasti, AMD sudah punya rencana untuk mulai memasarkan chip tersebut tahun ini juga.

Di saat yang sama, perusahaan seperti Meta juga aktif melakukan riset dan pengembangan chip AI-nya sendiri. Namun ketimbang berusaha menyaingi Nvidia, inisiatif Meta tersebut lebih dimaksudkan untuk semakin meningkatkan performa dan efisiensi dari superkomputer yang menjadi otak sistem generative AI.