Rumor Seputar Nintendo Switch Pro dan Signifikansinya

Keberadaan Switch baru akan menguntungkan konsumen dan juga developer game

Microsoft dan Sony meluncurkan konsol baru mereka pada November 2020. Menurut rumor yang beredar, Nintendo juga akan meluncurkan Switch baru pada tahun ini. Pada awalnya, sempat beredar kabar bahwa versi terbaru dari Switch ini akan diluncurkan di awal 2021. Meskipun begiu, hingga sekarang, Nintendo belum memberikan konfirmasi apapun.

Menurut laporan Economic Daily News, Nintendo masih berencana untuk merilis versi terbaru Switch pada 2021. Perusahaan Jepang itu dikabarkan telah mengunjungi perusahaan-perusahaan di Taiwan demi mendapatkan layar yang sesuai untuk konsol Switch baru mereka. Berikut kumpulan rumor terkait Switch terbaru dan juga penjelasan tentang bagaimana keberadaan Switch baru akan memengaruhi developer dan gamers.

 

Dugaan Spesifikasi dan Harga dari Switch Baru

Ada banyak rumor yang beredar tentang Switch yang baru. Menurut laporan Bloomberg, Nintendo akan menggunakan layar OLED 720p sebesar 7 inci untuk Switch terbaru. Baik Switch dan Switch Lite juga memiliki layar dengan resolusi 720p. Hanya saja, keduanya masih menggunakan layar LCD. Selain itu, ukuran layar Switch dan Switch Lite juga lebih kecil, hanya 6,2 inci untuk Switch dan 5,5 inci untuk Switch Lite. Dikabarkan, Nintendo akan menggunakan layar OLED buatan Samsung pada Switch terbaru mereka. Kabar tentang penggunaan layar OLED pada Switch Pro atau Switch 2 memang sudah muncul sejak tahun lalu. Hanya saja, saat itu, Nintendo tidak disebutkan akan menunjuk Samsung sebagai manufaktur layar untuk konsol mereka, lapor CNET.

Selain penggunaan layar OLED, Switch terbaru ini dikabarkan akan menggunakan chip NVIDIA yang lebih baru dan sudah mendukung teknologi Deep Learning Super Sampling (DLSS). Pada dasarnya, DLSS merupakan teknologi yang memanfaatkan artificial intelligence untuk menampilkan grafik yang lebih tajam dengan lebih efisien. Hal itu berarti, Switch baru akan dapat menampilkan game pada resolusi 4K ketika terhubung ke TV, berdasarkan laporan Bloomberg.

DLSS bisa bantu Switch baru untuk untuk tampilkan resolusi 4K.

"Keputusan Nintendo ini akan mendorong semakin banyak orang di luar para developer untuk mendukung Switch, yang akan meningkatkan penjualan hardware dan software," kata analis Morningstar Research, Kazunori Ito pada Bloomberg. "Nintendo tampaknya belajar dari kesalahan mereka di masa lalu, ketika Wii kehilangan momentum karena konsol itu tidak mendukung grafik dengan resolusi tinggi."

Dengan spesifikasi yang lebih tinggi, jangan heran jika Switch yang baru punya harga yang lebih mahal dari Switch yang ada sekarang. Menurut Matthew Kanterman dari Bloomberg Intelligence, harga Switch yang baru bisa naik hingga US$100 (Rp1,4 juta). Saat ini, Switch dihargai US$299 atau sekitar Rp4,5 juta di Indonesia. Jadi, Switch yang baru kemungkinan akan dijual dengan harga sekitar Rp5,9 juta.

 

Kenapa Nintendo Tertarik untuk Rilis Switch Baru?

Nintendo meluncurkan Switch pada Maret 2017. Pada Agustus 2019, mereka merilis Switch dengan baterai yang lebih baik. Satu bulan kemudian, mereka meluncurkan Switch Lite. Di Switch, Nintendo menggunakan system-on-chip (SOC) NVIDIA Tegra X1, yang dirilis pada 2014. Keputusan Nintendo untuk menggunakan SOC yang sudah berumur tiga tahun saat peluncuran Switch sebenarnya tidak aneh. Sejak lama, menggunakan komponen terbaru dengan performa terbaik memang bukan prioritas Nintendo. Meskipun begitu, jika mereka meluncurkan Switch baru pada tahun ini, kemungkinan besar, mereka akan menggunakan SOC baru yang lebih powerful.

Memang, menggunakan komponen lama bisa menghemat biaya produksi. Meskipun begitu, Nintendo tidak bisa terus-terusan menggantungkan diri pada Tegra X1. Ke depan, mereka harus mengganti prosesor yang mereka gunakan. Membuat pabrik untuk memproduksi chip baru memang akan membutuhkan biaya besar. Meskipun begitu, Nintendo bisa menekan biaya ini dengan bekerja sama dengan Samsung atau Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang sudah bisa membuat SOC dengan proses fabrikasi 8nm dan 7nm. Jadi, jika Nintendo bisa menemukan rekan untuk memproduksi komponen yang lebih baru sekarang, hal ini akan membantu mereka untuk menekan biaya produksi konsol di masa depan.

Switch masih menggunakan NVIDIA Tegra X1. | Sumber: Tweak Town

Lalu, apa dampaknya bagi konsumen?

Jika Nintendo meluncurkan Switch baru dengan spesifikasi yang lebih baik -- layar OLED yang lebih besar dan SOC yang lebih baru -- maka keuntungan yang pasti akan didapatkan oleh konsumen adalah performa yang lebih baik. Pada Switch, Nintendo tidak hanya menggunakan SOC yang sudah cukup lama, tapi mereka juga menurunkan performa dari chip itu untuk mencegah panas berlebih dan membuat baterai bisa bertahan lebih lama. Jika Nintendo memang memasang chip dari NVIDIA yang lebih baru pada Switch, maka performa konsol itu akan jauh lebih baik dari Switch yang ada sekarang.

Menurut perkiraan VentureBeat, tanpa DLSS, performa Switch baru mungkin menyamai performa PlayStation 4 Slim atau Xbox One S. Namun, dengan DLSS, Switch terbaru akan bisa punya performa yang sama seperti PlayStation 4 Pro. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan konsumen, tapi juga para developer. Dengan konsol yang lebih mumpuni, developer akan bisa merilis game mereka ke Switch tanpa harus menurunkan kualitas grafik dari game mereka.

Tak hanya itu, jika Switch bisa memberikan performa yang lebih baik, tidak tertutup kemungkinan, developer akan memboyong lebih banyak game dari PC dan PlayStation ke Switch. Hal ini akan membantu developer-developer besar untuk menjangkau para pengguna Switch. Keuntungan terakhir bagi developer adalah jumlah pengguna Switch yang akan bertambah. Jika performa Switch yang baru jauh lebih baik dari konsol yang ada sekarang, kemungkinan, para gamer hardcore akan membeli konsol baru tersebut dan menjual Switch lama mereka. Konsol Switch second-hand itu mungkin akan dibeli oleh gamer kasual yang belum pernah menggunakan Switch sama sekali.