Dark
Light

Nintendo Habiskan Rp12,4 Triliun untuk R&D, Square Enix dan Bandai Bakal Meriahkan E3 2021

2 mins read
May 10, 2021
Total penjualan Nintendo Switch telah mengalahkan Nintendo 3DS.

Nintendo merilis laporan keuangan terbarunya pada minggu lalu. Dari sana, diketahui bahwa mereka telah mengeluarkan US$880 juta (sekitar Rp12,4 triliun) untuk divisi riset dan pengembangan. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa total angka penjualan Switch mencapai 84,59 juta unit. Sementara itu, penyelenggara E3 mengumumkan nama dari perusahaan-perusahaan game yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka, termasuk Square Enix dan Bandai Namco.

Nintendo Alokasikan Rp12,4 Triliun untuk R&D

Dalam laporan keuangan terbaru Nintendo, diketahui bahwa perusahaan Jepang itu mengalokasikan US$880 juta (sekitar Rp12,4 triliun) untuk divisi riset dan pengembangan (R&D) untuk periode satu tahun yang dimulai pada April 2020 sampai 31 Maret 2021. Juru bicara Nintendo mengungkap, alasan mengapa mereka rela mengucurkan banyak uang untuk divisi R&D adalah karena Switch telah memasuki paruh dari lifecycle-nya. Artinya, biaya untuk membuat game dan mengembangkan fitur online serta fitur-fitur lain untuk Switch naik.

Selain itu, dana R&D dari Nintendo juga digunakan untuk mengembangkan “platform berikutnya, yang akan terus mengintegrasikan software dan hardware”. Komentar itu bisa berarti bahwa Nintendo tengah mengembangkan versi baru dari Switch, yang dikabarkan akan dirilis pada tahun ini. Namun, bisa jadi, Nintendo juga sedang mengembangkan konsol yang sama sekali baru  untuk diluncurkan setelah lifecycle Switch habis, seperti yang disebutkan oleh Dot Esports.

Total Penjualan Switch Tembus 84,59 Juta Unit

Dalam laporan keuangan terbarunya, Nintendo juga mengungkap total penjualan Switch dalam periode satu tahun fiskal, yang dimulai pada April 2020 dan berakhir pada 31 Maret 2021. Secara keseluruhan, total penjualan Switch telah menembus 84,59 juta konsol. Sementara total game Switch yang terjual mencapai 587,12 juta unit. Sebagai perbandingan, total penjualan Nintendo 3DS adalah 75,94 juta konsol dengan angka penjualan game mencapai 386,48 juta unit. Nintendo memperkirakan, dalam 1 tahun ke depan, hingga 31 Maret 2022, mereka akan bisa menjual 26,5 juta Switch, menurut laporan VentureBeat.

Square Enix, Sega, dan Bandai Namco Konfirmasi Kehadiran di E3 2021

Penyelenggara E3 baru saja mengumumkan sejumlah perusahaan game yang akan ikut serta dalam E3 2021, yaitu Square Enix, Sega, Bandai Namco, Xseed Games, dan Gearbox Entertainment. Sebelum ini, ada beberapa perusahaan game yang juga telah mengonfirmasi kehadiran mereka di E3, seperti Nintendo, Xbox, Capcom, Ubisoft, Take-Two Interactive, Warner Bros. Games, dan Koch Media.

Bandai Namco dan Square Enix telah mengonfirmasi kehadiran mereka di E3 2021.

Salah satu perusahaan yang tidak akan hadir di E3 walau mereka sempat mengonfirmasi kehadiran mereka adalah Konami, lapor Polygon. Mereka menyebutkan, alasan mereka untuk tidak hadir di E3 adalah karena waktu yang kurang tepat. Namun, mereka meyakinkan para fans bahwa mereka kini tengah mengembangkan sejumlah proyek penting. E3 2021 akan digelar pada 12-15 Juni 2021 mendatang.

Tiongkok Perketat Regulasi Terkait Durasi Bermain Game

Tiongkok mengesahkan regulasi baru bernama Online Game Anti-Addiction Real-name Authentication System pada Februari 2021. Melalui regulasi itu, pemerintah mencoba untuk membatasi lama waktu bermain dan jumlah uang yang bisa dihabiskan oleh anak-anak dan remaja di game. Misalnya, semua anak di bawah 18 tahun tidak boleh bermain game pada pukul 10 malam sampai 8 pagi. Tak hanya itu, mereka juga hanya bisa bermain selama 90 menit pada hari sekolah. Sekarang, pemerintah memperketat regulasi itu.

Dalam regulasi versi terbaru, semua perusahaan game harus memvalidasi identitas pemain melalui jaringan yang disediakan pemerintah. Sebelum ini, mereka bisa melakukan validasi dengan bantuan pihak ketiga. Tak hanya itu, sekarang, durasi bermain semua pemain harus dicatat, tidak peduli umur dari para gamers, lapor Pocket Gamer.

Metacore Dapat Rp2,5 Triliun dari Supercell untuk Kembangkan Game Kasual

Studio mobile game Metacore telah mendapatkan dana US$179,9 juta (sekitar Rp2,5 triliun) dari Supercell. Dana ini akan mereka gunakan untuk terus mengembangkan game kasual mereka, Merge Mansion. Sejak meluncurkan Merge Mansion pada akhir 2020, pemasukan tahunan Metacore telah mencapai US$54 juta (sekitar Rp764,6 miliar). Dengan begitu, Metacore berpotensi untuk menjadi salah satu studio game dengan pertumbuhan paling cepat di Eropa.

Merge Mansion buatan Metacore.

Merge Mansion adalah game puzzle dengan jumlah pemain harian mencapai lebih dari 800 ribu orang. Kucuran dana segar ini akan membantu Metacore untuk memperkuat operasi global mereka dan memungkinkan mereka untuk menambah tim utama mereka, lapor VentureBeat.

Previous Story

Fintech Startup GajiGesa Raises Additional Funding, Launching Employee Management App “GajiTim”

The Division Heartland
Next Story

Tom Clancy’s The Division: Heartland Akan Jadi Game Gratis

Latest from Blog

Don't Miss

H3RO Land dari Bima+, Teman Mabar Anak Esports

Salah satu bentuk dukungan untuk perkembangan esports di tanah air

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah