Niantic memperkenalkan game baru mereka, Peridots, pada minggu lalu. Selain itu, Mojiken Studios juga mengungkap bahwa mereka akan bertanggung jawab atas proses porting dari game Divination. Dengan begitu, visual novel itu juga akan tersedia di konsol. Sementara Battlefield 2042 masih mengalami masalah berupa terus turunnya jumlah pemain. Terakhir, startup gaming asal India, Glip, baru saja mendapatkan dana sebesar US$3 juta.
Niantic Pamerkan Game AR Baru, Peridots
Niantic mengumumkan game terbaru yang sedang mereka kembangkan, yaitu Peridots. Game itu akan menjadi Intellectual Property (IP) baru dari Niantic. Game Augmented Reality (AR) tersebut merupakan pet simulation. Tugas pemain di game tersebut adalah untuk membesarkan dan melatih binatang yang disebut Peridots atau Dots. Dalam game itu, Dots merupakan spesies binatang yang terbangun setelah tertidur selama ribuan tahun. Karena itu, manusia harus membantu para Dots untuk bisa beradaptasi di dunia yang sama sekali baru.
Dalam game, juga diceritakan bahwa Dots kini hampir punah. Jadi, selain merawat para Dots, pemain juga harus mengembangbiakkan binatang tersebut. Niantic menjelaskan, setiap Dot itu unik. Tidak ada Dot yang sama dengan yang lain. Para Dots tidak hanya memiliki tampilan yang berbeda dengan satu sama lain, tapi juga karakteristik yang unik, menurut laporan VentureBeat.
Jumlah Pemain Concurrent Battlefield 2042 Capai Titik Terendah
Jumlah concurrent players dari Battlefield 2042 di Steam terus turun, menjadi kurang dari 1.000 orang. Angka ini merupakan rekor jumlah concurrent players terendah dari game tersebut. Data dari SteamCharts menunjukkan, pada 11 April 2022, hanya ada 979 orang yang memainkan Battlefield 2042.
Memang, beberapa bulan belakangan, jumlah pemain dari Battlefield 2042 terus turun. Alasannya karena banyaknya glitches dalam game buatan Dice tersebut. Alhasil, fans yang kecewa pun memutuskan untuk berhenti bermain. Sekarang, tidak sedikit pemain yang mencari game FPS lain sebagai pengganti dari Battlefield 2042, menurut laporan TechRadar.
Mojiken Studio Bakal Porting Divination ke Konsol
Mojiken Studios, developer dari She and the Light Bearer dan When the Past Was Around, tengah bertanggung jawab atas proyek untuk melakukan porting dari game Divination ke konsol. Dalam proyek itu, Mojiken bekerja sama dengan EastAsiaSoft. Divination merupakan game cyberpunk visual novel. Di game itu, para pemain terjebak dalam sebuah ruangan yang penuh dengan layar.
Sang pemain akan mengambil peran sebagai seorang peramal, yang dikenal dengan nama Diviner. Dia bisa menggunakan rune tua untuk memprediksi masa depan, baik dari para manusia maupun robot. Namun, jika pemain ingin tahu cerita tentang para klien, dia harus berbicara dengan sang NPC. Setelah itu, pemain akan bisa mengatur posisi runes yang dia dapat, sebelum memberikan jawaban dari pertanyaan klien. Di dunia Divination, para pemain akan punya kemampuan untuk mengubah nasib manusia dan juga robot, lapor IGN.
Glip Dapat Investasi Sebesar US$3 Juta
Glip, startup gaming yang menyediakan berbagai tools bagi gamers untuk membuat dan memonetisasi konten, baru saja mendapatkan investasi sebesar US$3 juta. Ronde investasi yang dipimpin oleh Prime Venture Partners itu merupakan pendanaan Pra-Seri A. Glip mengungkap, mereka akan menggunakan dana tersebut untuk mendorong pertumbuhan jumlah pengguna aktif bulanan. Saat ini, Glip memiliki 2 juta pengguna, naik 400 kali lipat hanya dalam 3 bulan, menurut laporan Inc 42.
Didirikan pada 2020 oleh Parth Choudhary dan Ishan Shrivastava, Glip menyediakan tiga tools untuk pembuatan konten, yaitu recording, streaming, dan montage editing. Sekarang, mereka tengah mengembangkan tools untuk monetisasi konten, termasuk lelang NFT live dan stream modifiers.
Sumber header: IGN