Nexian yang sempat tenggelam kini berusaha kembali relevan dengan mengeluarkan sejumlah jajaran smartphone barunya. Hal yang menarik bagi kami adalah bundling-nya dengan layanan cloud. Jika selama ini berbagai vendor ternama menggandeng Dropbox atau Google Drive sebagai added value produk smartphone-nya, Nexian berusaha mandiri dengan memberikan paket tersendiri melalui Nexian Cloud.
Nexian Cloud merupakan layanan yang diberikan kepada pengguna produk Nexian berupa akses gratis sebesar 2 GB yang berlaku seumur hidup. Menggunakan Nexian Cloud, pengguna Nexian bisa mensinkronisasikan berbagai berkas yang dimilikinya antara smartphone dan komputer. Tersedia aplikasi Android khusus untuk Nexian Cloud.
Nexian Cloud bekerja sama dengan Kepplr yang berasal dari India sebagai penyedia layanan. Patut diketahui bahwa Nexian diakuisisi oleh Spice i2i di tahun 2011 yang memiliki afiliasi kuat dengan konglomerasi India. Skema harga yang ditampilkan oleh Kepplr adalah $12 per tahun untuk 8 GB, artinya setidaknya secara value per tahunnya Nexian mensubsidi $3 per konsumen. Tidak mahal bukan?
Mengingat berbagai vendor smartphone global sudah mengusung solusi semacam ini, apa yang dilakukan oleh Nexian dengan Nexian Cloud-nya merupakan langkah menarik dari perusahaan lokal. Ketimbang membayar mahal dengan layanan asing, kenapa vendor smartphone lokal tidak mencoba langkah serupa sebagai pemanis paket smartphone yang ditawarkannya?
Lebih jauh kenapa tidak ada penyedia layanan cloud di Indonesia yang berani menawarkan skema seperti ini? Bayangkan jika Indowebster mulai serius dan terjun ke bisnis ini. Kolaborasi antara dua perusahaan lokal dalam penyediakan penyimpanan cloud bakal meningkatkan sinerginya dalam melayani dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
Layanan penyimpanan cloud malah bisa menjadi lini baru monetisasi. Nexian Cloud untuk urusan kapasitas hanya memberikan kapasitas tetap 2GB tanpa adanya opsi penambahan. Meskipun belum ada survei yang membuktikan bahwa pengguna di Indonesia berminat membayar untuk produk seperti ini, sebaiknya mereka tidak menutup peluang untuk penambahan kapasita di masa datang.
Siapa tahu pengguna penyimpanan di cloud yang sudah merasakan nyamannya melakukan backup dan sinkronisasi secara online, tanpa perlu lagi menyambungkan kabel ataupun membeli kartu penyimpanan microSD, mau menambah biaya yang dikeluarkan untuk kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Bukankah solusi ini lebih baik untuk perkembangan perusahaan lokal ketimbang melepaskannya ke layanan global?
[Ilustrasi foto: Shutterstock]