Dark
Light

Mouse Gaming Wireless, Gimmick atau Penting?

5 mins read
October 2, 2020

Dengan kemajuan teknologi yang kian cepat, mouse gaming memang jadi kebutuhan pokok buat para gamer PC. Fitur dan teknologi yang disuguhkan oleh mouse gaming sudah begitu canggih dan sangat berguna untuk bermain game.

Meski begitu, memang tak semua fitur yang ditawarkan oleh peripheral gaming itu penting. Tak sedikit juga fitur yang jadi sekadar gimmick dari embel-embel produk gaming. RGB… Uhuk…

Gimmick di sini sebenarnya bukan berarti tidak ada fungsinya juga namun ia tak bisa dianggap krusial.

Di mouse gaming, muncul juga tren baru yang menyuguhkan koneksi nirkabel — alias wireless. Kali ini, kita akan mencari tahu apakah gaming mouse wireless itu gimmick atau memang krusial bagi para gamer.

Dari awal saya akan katakan bahwa koneksi nirkabel itu sebenarnya bisa jadi gimmick jika tidak didukung dengan teknologi lainnya atau dengan implementasi ala kadarnya. Lalu, fitur-fitur apa saja yang dapat membuat gaming mouse wireless jadi relevan untuk dibawa pulang? Mari kita bahas satu persatu.

 

Daya Tahan Baterai

Dengan menghilangkan kabel yang bisa digunakan untuk menghantarkan daya, mouse gaming wireless jadi harus menggunakan baterai sebagai suplai dayanya. Tanpa daya tahan baterai yang baik, percuma juga sebenarnya teknologi nirkabel yang diusung. Pasalnya, Anda jadi repot berulang kali mengisi daya ataupun jadi terpaksa lebih sering menggunakan kabel saat bermain.

Via: Logitech
Via: Logitech

Jika di laptop dan ponsel, daya tahan baterai ditentukan dari efisiensi daya jeroan-jeroannya, mouse wireless pun demikian. Namun berhubung mouse memang tak sekompleks ponsel ataupun laptop, sensor yang digunakan mouse tersebut menjadi penentu utama daya tahan baterainya.

Sensor HERO besutan Logitech, yang dikembangkan selama bertahun-tahun, misalnya mampu memberikan terobosan dalam hal rasio performa dan kebutuhan daya sehingga mampu menghasilkan generasi mouse gaming yang berperforma tinggi tanpa mengorbankan daya tahan baterai. HERO 25K menjanjikan sistem pengaturan daya yang cerdas terus menerus untuk mengatur frame rate berdasarkan pergerakan mouse untuk meminimalisir konsumsi daya. Bahkan di setting DPI tinggi, HERO 10x lebih efisien ketimbang sensor Logitech G generasi sebelumnya.

Via: Logitech
Via: Logitech

Logitech G903 Lightspeed, misalnya, yang sudah dibekali dengan sensor HERO 25K diklaim mampu menawarkan daya tahan baterai dari 140 jam (dengan lampu) sampai 180 jam (tanpa lampu). Saudaranya, G604 Lightspeed yang menyuguhkan dua jenis koneksi nirkabel, juga menjanjikan daya tahan baterai yang mengagumkan. Dengan mode Lightspeed, G604 diklaim mampu bertahan hingga 240 jam. Sedangkan dengan Bluetooth, ia bisa bertahan sampai 5,5 bulan.

 

Akurasi adalah Kunci

Selain daya tahan baterai, mouse gaming Anda juga tidak ada gunanya jika tak mampu menawarkan akurasi tingkat tinggi.

Faktanya, game-game kompetitif apapun genrenya membutuhkan akurasi yang mumpuni. FPS mungkin memang terlihat jelas butuh akurasi tinggi karena memang hidup dan mati akan sangat bergantung pada kemampuan aiming Anda. Namun MOBA di PC, seperti LoL dan Dota 2, juga sebenarnya butuh akurasi yang dapat diandalkan. Last-hit, juking, ataupun mengarahkan skillshot, semuanya butuh akurasi mouse dan kecepatan reflek Anda. Tanpa keduanya, Anda tak hanya akan kalah di banyak pertandingan tapi juga bahkan akan dimaki-maki rekan satu tim.

Battle Royale, yang sebenarnya bisa dibilang genre shooter, juga pasti butuh akurasi. Keberuntungan Anda saat looting dan mendapatkan rifle tak akan ada manfaatnya jika Anda tak bisa membidik dengan baik.

Berhubung artikel ini disponsori Logitech, jadi contohnya akan kembali menggunakan sensor HERO (wkwakakwkwa… ). Sensor HERO 25K menyuguhkan maksimum tracking speed 400+ IPS, 25600 DPI, dan 0 smoothing/acceleration.

Menurut Logitech, dengan 25600 DPI, inilah sensor pertama di level sub-micron — terobosan yang sebelumnya hanya ada di perangkat medical imaging. Upgrade ini juga merefleksikan potensi yang sesungguhnya dari arsitektur HERO dan performa sensornya. Dengan spesifikasi tadi, sensor ini dapat memberikan akurasi tertinggi tanpa menggunakan smoothing ataupun manipulasi pergerakan apapun.

Mungkin ada dari Anda yang akan mengatakan bahwa sensitivitas mouse itu juga tak perlu setinggi langit. Saya juga setuju sebenarnya. Spesifikasi angka sensitivitas itu memang tak bisa serta merta dijadikan tolak ukur baik atau buruk — tak seperti spek lain macam kecepatan prosesor, kapasitas storage, ataupun bandwith jaringan.

Namun begitu, semakin tinggi sensitivitas semakin banyak pula opsi yang Anda miliki di berbagai kondisi. Misalnya, saya sendiri menggunakan mouse di 5050 DPI dengan setting pointer speed rendah di Mouse Properties bawaan Windows — saat sedang tidak bermain game karena saya menggunakan 2 monitor beresolusi 1920×1080.

Via: Logitech
Screenshot Pointer Speed

Di beberapa game, saya juga mengeset tingkat sensitivitas sampai mentok kiri alias paling rendah karena tidak sedikit game yang memberikan mouse acceleration/smoothing secara otomatis. Dengan batasan DPI yang tinggi, saya bisa lebih bebas mengatur sensitivitas — bisa lewat Windows, in-game, ataupun lewat setting mouse-nya.

Dengan batasan DPI yang tinggi, Anda juga mungkin tak perlu khawatir saat ingin mengupgrade monitor ke resolusi yang lebih tinggi — apalagi mengingat dari mulai kelas menengah ke atas seri RTX 3000 ditujukan untuk bermain game di resolusi di atas 1080p.

Selain itu, mouse nirkabel juga sebenarnya bisa berguna untuk kebutuhan akurasi. Kenapa? Karena Anda tak perlu lagi berurusan dengan kabel yang bisa jadi mengganggu pergerakan tangan. Anda memang bisa menggunakan mouse bungee sebagai solusi manajemen kabel mouse namun Anda berarti harus membeli perangkat baru lagi.

Jika Anda bermain game di laptop, tentunya mouse nirkabel juga lebih krusial. Selain akan menghilangkan masalah kaki tersandung karena kabel mouse yang menjuntai, Anda juga tak perlu ruang lebih untuk menaruh mouse bungee.

 

Kecepatan Respon Nirkabel

Kecepatan respon dari mouse nirkabel yang dianggap lebih rendah mungkin memang jadi salah satu alasan kenapa sebagian besar gamer masih lebih memilih mouse gaming dengan kabel. Namun, semua mouse gaming dari Logitech juga dilengkapi dengan teknologi Lightspeed.

Logitech bahkan mengatakan kecepatan data transfer mouse wireless mereka juga bisa mengalahkan kecepatan data transfer menggunakan kabel. Para pemain esports profesional papan atas seperti Shox (CS:GO) ataupun Bjergsen (LoL) juga diklaim menggunakan mouse wireless Logitech setiap hari dan di setiap turnamen.

Berbicara soal pemain papan atas, belakangan Shroud, pro player yang berubah jadi streamer juga bekerja sama dengan Logitech dan menggunakan mouse Logitech. Buat yang belum tahu, untuk ukuran seorang streamer, Shroud punya skill aiming yang jauuuuuh di atas dibanding streamer lainnya (karena memang ia sebelumnya bintang CS:GO dari Cloud9).

 

Bodi dan Fisik

Terakhir, aspek yang tak kalah penting adalah soal bodi dan fisik mouse.

Faktanya, ukuran tangan manusia itu berbeda-beda. Ada yang bertangan kecil, sedang, ataupun besar. Kebiasaan kita menggenggam mouse juga berbeda-beda.

Ada gamer yang suka dengan mouse ambidextrous tapi ada juga yang suka dengan mouse ergonomis. Ada yang suka mouse berat tapi ada juga yang lebih suka ringan.

Via: Logitech
Via: Logitech

Secanggih apapun mouse, kabel ataupun nirkabel, kenyamanan merupakan faktor penting juga yang akan berpengaruh pada kemampuan aiming.

Maka dari itu, Logitech juga menawarkan berbagai bentuk dan ukuran mouse. Jika Anda lebih suka yang ambidextrous, ada Logitech Pro Wireless dan Logitech G903 Lightspeed. Dari keduanya, anda juga bisa memilih bentuk seperti apa yang lebih cocok dengan selera dan kebutuhan. Jika Anda lebih suka mouse dengan lebih banyak tombol, G903 Lightspeed lebih cocok untuk Anda. Sebaliknya, jika Anda ingin mouse yang bentuknya lebih sederhana dengan tombol lebih sedikit, Logitech Pro Wireless yang bisa Anda pinang.

Via: Logitech
Via: Logitech

Di sisi lain, Logitech G703 juga menawarkan pemberat tambahan bagi Anda yang lebih peduli dengan bobot mouse. Buat Anda yang lebih suka banyak tombol, ada juga G604 Lightspeed yang ditujukan untuk gamer MOBA, MMO, dan Battle Royal dengan menyuguhkan 15 programmable button.

 

Penutup

Jika kita kembali ke pertanyaan utama kita apakah mouse gaming wireless itu gimmick atau tidak, jawabannya tergantung juga dari fitur dan teknologi mouse tersebut.

Terakhir, mengukur performa mobil itu tidak hanya dari kecepatan maksimalnya saja. Akselerasi dari 0-100, kemampuan berbelok di tikungan tajam, kenyamanan berkendara, kendali di jalan, torsi, daya tarik, ataupun efisiensi bahan bakar juga penting untuk dipertimbangkan. Jadi, untuk mengukur performa sebuah sensor mouse gaming itu juga dilihat dari soal presisi, akurasi, efisiensi, filtering, smoothing, ataupun akselerasi.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh Logitech Indonesia

Ekonomi digital terus berputar deras di Jawa. Faktor SDM jadi salah satu faktor penentu. Sejumlah startup di luar Jawa bertekad memotong ketertinggalannya.
Previous Story

Bagaimana Startup di Luar Jawa Mengejar Ketertinggalan SDM

Compfest 2020
Next Story

Compfest 2020 Masuki Acara Puncak, Hadirkan Puluhan Sesi Webinar Bahas Tren Bisnis Teknologi

Latest from Blog

Don't Miss

Logitech G Rirlis PRO X TKL Rapid, Wired Keyboard dengan Analog Sakelar

Logitech G kembali rilis keyboard untuk para gamers. Logitech Pro
Review Logitech G915 X Lightspeed TKL

Review Keyboard Logitech G915 X Lightspeed TKL, Desain Keren Fitur Lengkap

Anda penggemar perangkat keyboard Logitech plus Anda juga adalah pengguna