Dark
Light

Monika Rudijono Membangun Karier: Ingin Menjadi “Role Model” untuk Putri Tercinta

3 mins read
November 23, 2021
Saat ini menjabat sebagai Managing Director Vidio, Monika Rudijono ingin menjadi "role model" untuk putri tercinta
Saat ini menjabat sebagai Managing Director Vidio, Monika Rudijono ingin menjadi "role model" untuk putri tercinta

Perjalanan karier yang dinamis membawa Monika Rudijono dikenal di komunitas startup dan tech scene Indonesia. Berawal dari seorang Account Executive di sebuah advertising agency, kini ia menempati posisi bergengsi sebagai Managing Director di platform OTT lokal terbesar di Indonesia, Vidio.

Sebagai ibu rumah tangga, pengalaman bekerja dan kesibukannya saat ini diklaim tidak mengganggu rutinitas sehari-harinya. Bersama Vidio, Monika ingin memberikan kontribusi terbaik dengan empowering tim agar menjadi lebih baik.

Kepada DailySocial, Monika menceritakan suka duka perjalanan kariernya dan harapan yang ingin ia sampaikan kepada generasi muda perempuan dan tentunya anak-anak tercinta.

Belajar banyak dari agency

Selama 20 tahun Monika bekerja di advertising agency ternama. Dinamika agency yang cenderung fast-paced dan sarat dengan perubahan secara cepat, memberikan kebiasaan positif. Ia menjabarkan, demi memenuhi kebutuhan dan permintaan klien, ia harus bisa beradaptasi dan bekerja dengan tim yang besar jumlahnya. Tim kreatif, produksi, dan lainnya memiliki goal yang sama, yaitu memberikan layanan dan advise yang relevan kepada brand yang menjadi klien.

“Jadi tanpa disadari dalam waku 20 tahun itu juga membuat saya lebih mengerti karakter orang yang berbeda, karena di agency tidak ada output produk yang kita berikan, namun lebih kepada strategi dan kreativitas serta ide. Saat bekerja dengan banyak orang, saya melihat talent is the biggest asset,” kata Monika.

Menurut Monika, kebiasaan tersebut telah membuatnya bisa berpikir dengan cepat dan mengambil keputusan terbaik dalam kurun waktu yang singkat. Bekerja di bawah tekanan dan multitasking merupakan skill set yang dipelajari saat di agency.

Lepas dari agency, Monika memutuskan mengambil kesempatan bekerja di Uber. Meskipun hanya 7 bulan, ia mengklaim belajar banyak saat bergabung dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut.

Kehadiran Uber di Indonesia telah mendisrupsi layanan transportasi di Indonesia, meski akhirnya perusahaan harus bersinergi dengan Grab di Asia Tenggara. Meskipun mengaku banyak tanggung jawab dan pekerjaan yang dibebankan sebagai President Uber untuk Indonesia, berkat pengalamannya bekerja di agency dirinya merasa tidak kaget.

“Demikian juga ketika saya akhirnya memutuskan untuk menempati posisi sebagai CMO di Lazada. Saya selalu percaya membangun tim dan individual menjadi penting. Pengalaman saya bekerja di agency juga telah mendidik saya untuk bisa mengelola ekspektasi. Bagi saya apa yang sudah saya lakukan di masa lalu, telah membawa kepada posisi saya saat ini,” kata Monika.

Tumbuh bersama Vidio

Monika Rudijono dengan posisi barunya sebagai Managing Director Vidio / Vidio

Ada beberapa alasan mengapa akhirnya Monika memutuskan bergabung dengan Vidio. Selain besarnya kemungkinan untuk berkontribusi sebagai perusahaan multinasional yang dimiliki Emtek, Monika melihat potensi yang sangat besar di platform ini. Meskipun mengaku masih mempelajari seluk beluk dunia OTT, dengan pengalamannya berkarier di perusahaan sebelumnya Monika yakin bisa memberikan yang terbaik.

“Sebagai Managing Director, tugas saya lebih kepada mengamati dari sudut helicopter view. Dengan memberikan improvement dalam skala kecil bisa terus tumbuh menjadi besar dan tentunya memberikan hasil yang positif,” kata Monika.

Dirinya cukup percaya diri dalam jangka waktu pendek bisa memberikan strategi dan arahan di kegiatan pemasaran. Namun, dalam skala yang lebih besar, Monika juga ingin lebih banyak terlibat dalam people development. Ia percaya talenta yang tepat bisa membawa perusahaan lebih besar lagi.

“Dari sisi inovasi bisa dipastikan Vidio akan terus tumbuh dengan original series-nya. Demikian juga dengan konten olahraga dan Fantasy Team. Kami mengetahui dengan benar seperti apa kesukaan dari pengguna di Indonesia. Kami juga telah meluncurkan sinetron dalam beberapa episode yang hanya bisa dinikmati di platform Vidio,” kata Monika.

Cita-cita membangun negeri

Bagi Monika, karier yang dilakukan harus berharga dan memiliki nilai. Apakah itu dari sisi remunerasi yang sesuai atau ilmu/wawasan yang bisa didapatkan dari perusahaan tersebut. Juga bagaimana memberikan kontribusi dan impact kepada perusahaan.

“Saat saya kuliah dulu di luar negeri, saya memiliki cita-cita untuk kembali ke Indonesia dan membangun negeri. Saat ini, ketika saya telah memiliki 4 anak perempuan, apa yang saya lakukan diharapkan bisa menjadi role model bagi mereka dan membuktikan anything is possible,” kata Monika.

Salah satu kekuatan yang dimiliki Monika adalah dukungan yang diberikan oleh sang ayah dan suami tercinta. Kedua figur tersebut memberikan rasa percaya diri dan keyakinan untuk bisa berkarier hingga saat ini. Hal tersebut yang menjadi pegangan saat memperoleh tanggung jawab di berbagai perusahaan.

Meskipun begitu, ia menyadari tidak semua perempuan Indonesia bisa mendapatkan kebebasan dan kesempatan memperluas wawasan dan membangun karier seperti dirinya.

“Sejak dulu ayah saya selalu mengatakan apa pun yang saya lakukan jangan pernah menjadi hambatan hanya karena saya seorang perempuan. Apapun yang ingin saya lakukan jika fokus pastinya akan tercapai. Hal tersebut yang kemudian menjadi motivasi saya saat berkarier,” kata Monika.

Tidak bisa dipungkiri dunia teknologi dan komunitas startup saat ini masih didominasi pemimpin laki-laki. Monika tidak pernah melihat hal tersebut sebagai tantangan.

“Hingga saat ini masih banyak perempuan muda yang bertanya kepada saya bagaimana saya mampu menyeimbangkan antara karier dengan rumah tangga. Artinya hingga saat ini masih ada tekanan di kalangan perempuan untuk menuruti permintaan suami, orang tua, dan orang terdekat lainnya. Saya cukup beruntung dikeliling oleh support system yang mendukung saya selama ini,” kata Monika.

Cotter Passwordless Login
Previous Story

Cotter Diakuisisi Kompetitornya, Para Founder Kini Fokus Bangun Typedream

Startup fintech lending KlikACC mengumumkan rebranding menjadi KlikA2C (access to credit) untuk mempertegas komitmen perusahaan dalam memberikan akses kredit produktif UMKM
Next Story

Startup Fintech Lending KlikACC Lakukan “Rebrand”, Pertegas Komitmen ke Sektor Produktif

Latest from Blog

Don't Miss

TCL Smart TV G9 Vidio

TCL Luncurkan Smart TV G9 dengan Dedicated Button Vidio

Dalam upaya menyediakan koleksi tontonan yang lengkap, Vidio menjalin kerja
Chatbot AI Lazada

Lazada Kini Punya Chatbot AI Sendiri, LazzieChat

Kesuksesan ChatGPT membuat tren chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence