Platform p2p lending Modalku menargetkan penyaluran pembiayaan secara regional mencapai Rp3 triliun, atau naik tiga kali lipat dari pencapaian di tahun lalu sebesar Rp1 triliun. Indonesia akan tetap menjadi negara kontributor utama Modalku, setelah Singapura dan Malaysia.
“Kami targetkan penyaluran pembiayaan tahun ini dapat tumbuh minimal dua atau tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Kami semakin terdorong untuk menjadi lebih baik lagi di tahun 2018 agar dapat mendukung semakin banyak UMKM berpotensi, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara,” terang Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya kepada DailySocial, Rabu (10/1).
Reynold menerangkan, target pembiayaan ini akan digenjot lewat Indonesia sebagai pasar utama Modalku. Salah satu caranya dengan ekspansi daerah baru, Reynold memperkirakan setidaknya ada dua atau tiga daerah baru yang akan disasar. Sejauh ini bisnis Modalku di Indonesia, baru tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Ia juga mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk membuka produk lending baru yang bergerak di bidang syariah. Kendati demikian, belum dipastikan kapan produk tersebut akan diluncurkan.
“Syariah adalah produk yang bagus, di mana kita sedang pikirkan. Tapi belum tahu kapan akan ada, but definetely considering.”
Meski target yang dibidik Modalku tahun ini melonjak drastis, tidak serta merta membuat perusahaan berencana untuk mencari pendanaan baru. Pasalnya, menurut Reynold, investasi yang diperoleh perusahaan dari Sequioa India masih tersedia dan cukup untuk jangka waktu panjang.
Sebelumnya, induk usaha Modalku, Funding Societies, memperoleh investasi seri A sebesar Rp100 miliar dipimpin oleh Sequoia India di 2016. Selain Sequioa, turut pula partisipasi para pakar Universitas Harvard dan investor terdahulu, Alpha JWC Ventures.
Kinerja Modalku
Berdasarkan kinerja tahun lalu, Modalku telah menyalurkan Rp1 triliun secara regional. Indonesia berkontribusi lebih dari 50% dari total penyaluran atau sekitar Rp520 miliar untuk 1400 UMKM lokal.
Untuk para pendana di Modalku, investor akan ditawarkan imbal hasil hingga 35% per tahun. Besaran pinjaman dimulai dari Rp1 juta dengan minimum deposit Rp10 juta. Sedangkan untuk para peminjam dana dapat mengajukan pinjaman antara Rp50 juta sampai Rp2 miliar, disesuaikan dengan kebutuhan usaha. Bunga yang ditawarkan mulai dari 12-26% per tahunnya.
Di luar soal kinerja, Modalku juga mengumumkan kolaborasi dengan startup agriculture marketplace TaniHub untuk menghadirkan solusi cashflow untuk petani. Serta, menggandeng Biro Kredit Pefindo sebagai lembaga pengelola informasi kredit.