Perjalanan panjang dari akuisisi terbesar oleh dua perusahaan teknologi raksasa, yakni Microsoft dan Activision Blizzard, mulai mendekati garis akhir. Sejak pertama kali diumumkan pada tahun 2022, rencana akuisisi ini terus mendapatkan banyak sekali tentangan dari sejumlah pihak, mulai dari pihak penyelenggara hingga perusahaan kompetitor.
Titik terang perkara ini mulai terlihat sejak Microsoft menang melawan FTC di pengadilan. Microsoft berhasil menghimpun dukungan dengan menandatangani beberapa kontrak, yang menjamin bahwa perusahaannya tidak akan mencoba memonopoli game-game yang akan mereka dapatkan dari Activision Blizzard. Kini, Microsoft tinggal selangkah lagi untuk sepenuhnya mendapatkan Activision Blizzard.
Namun ada kabar terbaru yang menyatakan bahwa Microsoft dan Activision Blizzard sepakat untuk menunda akuisisi ini hingga bulan Oktober 2023. Alasan utamanya adalah mereka membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan permasalahan undang-undang secara menyeluruh.
Microsoft and Activision Blizzard have extended the merger agreement deadline to 10/18. We’re optimistic about getting this done, and excited about bringing more games to more players everywhere.
— Phil Spencer (@XboxP3) July 19, 2023
“Keputusan terakhir di Amerika Serikat dan persetujuan di 40 negara mengesahkan bahwa kesepakatan ini baik untuk kompetisi, basis pemain, dan masa depan dari gaming,” ucap Cheng Meservey, CCO dari Activision Blizzard.
“Mengingat persetujuan peraturan global dan kepercayaan perusahaan bahwa CMA sekarang mengakui ada solusi yang tersedia untuk memenuhi kekhawatiran mereka di Inggris, dewan direksi Activision Blizzard dan Microsoft telah memberi wewenang kepada perusahaan untuk tidak mengakhiri kesepakatan hingga setelah 18 Oktober,” lanjutnya.
Awalnya Microsoft berencana untuk menutup transaksi ini pada 18 Juli 2023. Namun akibat situasi dan kondisi yang kompleks terkait proses peradilan melawan CMA Inggris, ternyata waktu yang dibutuhkan melampaui tanggal awal yang direncanakan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mereka memutuskan untuk memundurkan tanggal akuisisi ke bulan Oktober.
Perpanjangan waktu ini akan Microsoft pakai untuk mengajukan banding terhadap CMA (Competition and Markets Authority) Inggris. Sebelumnya, CMA mengaku keberatan terkait akuisisi ini karena mereka menganggap Microsoft akan terlalu menguasai pasar cloud gaming setelah mendapatkan Activision Blizzard. Padahal fakta menunjukkan bahwa pasar cloud gaming itu sendiri tidak berada dalam posisi yang menguntungkan, sehingga tidak banyak perusahaan yang meliriknya karena keadaan dan ekosistemnya saat ini.
Untuk mengantisipasi hal ini, Activision setuju untuk memisahkan perusahaan dengan aset-aset lain di perusahaan atau menerapkan jalur hukum alternatif lain guna menyempurnakan akuisisi. Langkah ini bisa menjadi cara cadangan untuk memuluskan akuisisi jika nanti Microsoft kalah melawan CMA.