Sejak ChatGPT diluncurkan November tahun lalu, chatbot AI terus menjadi ‘mainan’ baru berbagai raksasa teknologi. Di antara raksasa-raksasa teknologi tersebut, Meta adalah salah satu pemain penting yang sejauh ini belum merilis chatbot AI ke tangan publik. Namun itu bisa saja berubah pada bulan September nanti.
Berdasarkan laporan Financial Times, Meta berencana merilis sejumlah chatbot AI untuk produk-produknya paling cepat bulan depan. Deretan chatbot tersebut kabarnya memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Dua contoh yang diketahui adalah yang memiliki gaya bicara seperti presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, dan yang bisa merekomendasikan opsi tamasya dengan gaya seperti seorang peselancar.
Meta melatih deretan chatbot AI ini dengan model bahasa AI terbarunya, Llama 2. Selain untuk memberikan rekomendasi kepada pengguna, chatbot-chatbot tersebut juga bakal menghadirkan fungsionalitas pencarian baru. Meta juga melihat deretan chatbot ini sebagai sesuatu yang bisa meningkatkan engagement para penggunanya, yang sejauh ini ditaksir sudah mencapai hampir 4 miliar orang.
Sebelumnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, memang sudah memaparkan sejumlah rencananya yang berkaitan dengan AI. Dalam beberapa bulan ke depan, Meta akan mengintegrasikan generative AI ke Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dan chatbot AI dengan banyak kepribadian ini sejatinya baru satu dari beberapa tools yang sudah direncanakan.
Rumor mengenai chatbot AI Meta ini sebenarnya sudah santer dibicarakan bahkan sebelum Mark Zuckerberg buka suara. Juni lalu, beredar tangkapan layar yang menampilkan fitur bernama “Chat with an AI” di Instagram, lengkap dengan keterangan bahwa ada 30 kepribadian AI yang dapat dipilih oleh pengguna. Selain sebagai teman berinteraksi, AI tersebut juga dapat membantu pengguna dalam penulisan pesan.
#Instagram is working on bringing AI Agents (Bots 🤖) to your chats for a more fun and engaging experience 👀
ℹ️ AI Agents will be able to answer questions and give advice.
You’ll be able to choose from 30 different personalities. pic.twitter.com/4eWLBbvs8w— Alessandro Paluzzi (@alex193a) June 5, 2023
AI dengan variasi persona tentu bukan hal baru. Tools serupa seperti Character.ai sudah eksis sejak cukup lama, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan chatbot yang meniru gaya bicara sosok-sosok terkenal. Sejak diluncurkan pada September 2022, jumlah kepribadian yang tersedia terus bertambah, mulai dari yang serius sampai yang konyol.
Buat Meta, kehadiran chatbot AI tidak hanya berpotensi meningkatkan engagement para penggunanya, tetapi juga memberi akses ke lebih banyak data mengenai minat pengguna, yang kemudian bisa membantu Meta menyajikan konten maupun iklan yang lebih sesuai. Seperti yang kita tahu, bisnis iklan merupakan salah satu mesin uang terbesar Meta.
Dalam konferensi dengan investor baru-baru ini, Mark Zuckerberg kembali menyinggung soal inisiatif AI yang Meta persiapkan sejauh ini. Satu hal yang pasti, Meta tidak akan menggantungkan nasibnya pada satu AI spesifik saja. Detail lebih lengkap dan roadmap produknya akan diungkap di ajang Meta Connect bulan depan.
Gambar header: Bastian Riccardi via Unsplash.