Konami merupakan salah satu perusahan developer dan penerbit game asal Jepang yang besar dan sukses hingga saat ini. Citra mereka di mata penggemar memang sempat mengalami penurunan karena berbagai kontroversi. Contohnya masalah antara Konami dengan Hideo Kojima sang kreator seri Metal Gear, Pro Evolution Soccer (PES) versi PC yang sempat dianaktirikan dengan engine lawas, hingga adaptasi berbagai properti intelektual populer menjadi mesin judi (pachinko). Tapi secara finansial, Konami terus berada dalam kondisi sehat, bahkan bertumbuh.
Dalam laporan finansial mereka pada bulan Mei 2019 lalu, Konami mengumumkan bahwa mereka telah mengalami pertumbuhan laba selama lima tahun berturut-turut. Total revenue yang mereka peroleh senilai 262,5 miliar Yen, naik 9,6% dari tahun sebelumnya. Dari seluruh revenue tersebut, departemen hiburan digital (termasuk video game) menyumbang angka terbanyak, yaitu sebesar 141,7 miliar Yen. Apa yang menyebabkan Konami bisa bertahan begitu sukses, bahkan di tengah penurunan citra brand di masyarakat?
Media GamesIndustry.biz beberapa waktu lalu mewawancarai presiden Konami Europe, Masami Saso, untuk mengungkap rahasia di balik kesuksesan ini. Ternyata, kunci utamanya ada pada diversifikasi. Banyak gamer mungkin biasanya mengasosiasikan nama Konami dengan produk game di console atau PC, padahal sebenarnya Konami juga bergerak di platform-platform lain.
“Jenis perangkat untuk bermain game semakin banyak, dan jumlah orang yang berkesempatan memainkan game semakin meningkat. Kami telah bekerja untuk menempatkan IP kami di banyak perangkat, seperti seri PES untuk console dan mobile, serta seri Yu-Gi-Oh! dalam wujud kartu fisik dan mobile game, untuk menjangkau sebanyak mungkin pengguna,” papar Masami Saso.
https://twitter.com/officialpes/status/1136543411509633025
PES merupakan contoh paling sukses dari strategi diversifikasi ini. Sejak tahun 2017, Konami telah meluncurkan PES versi mobile yang hingga kini telah diunduh sebanyak lebih dari 200 juta kali. Seri Yu-Gi-Oh! juga mengalami kesuksesan yang sama di platform mobile. Kesuksesan di berbagai platform artinya Konami tak perlu tergantung pada satu platform saja untuk bertahan hidup. Mereka bisa terus berinovasi di perangkat high-end (console dan PC), kemudian menerapkan hasilnya di perangkat lain.
Menariknya, keberhasilan produk Konami di platform mobile dan console itu saling memperkuat satu sama lain. Saso mengatakan bahwa Konami bisa menciptakan mobile game berkualitas tinggi berkat pengalaman mereka mengembangkan game di console, arcade, dan PC. Sebaliknya, banyak penggemar yang tertarik membeli game di console karena mereka pernah memainkannya di versi mobile. Contoh kasus adalah Yu-Gi-Oh! Legacy of the Duelist: Link Evolution, game eksklusif Switch yang berhasil menjadi game terlaris di seluruh wilayah Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika (EMEAA) pada minggu pertama perilisannya.
Masih berkaitan dengan PES, esports juga merupakan salah satu program penting yang saat ini gencar dijalankan oleh Konami. Ini jelas terlihat dari rebranding judul PES mereka tahun ini menjadi eFootball PES 2020. Konami juga dikabarkan tengah membangun sebuah studio esports di markas mereka di Tokyo. Konami percaya bahwa video game kompetitif akan menjadi bagian dari evolusi olahraga secara keseluruhan.
“Olahraga selalu berubah. Dulu berawal dari olahraga fisik seperti berlari, melempar, menendang, hingga olahraga lapangan seperti sepak bola dan bisbol. Seiring revolusi industri muncullah motorsports, dan kini dengan teknologi yang lebih canggih muncullah esports.
Seperti olahraga lainnya, saya percaya tujuan dari esports di industri ini adalah untuk memiliki audiens, jutaan penggemar, dan menjadi sumber hiburan yang besar, bahkan lebih besar dari sekadar video game. Tapi untuk sekarang, sebagai penerbit game, kami memandangnya sebagai lahan baru untuk berinteraksi dan menikmati game. Sebelum kami mengincar tujuan besarnya, kami fokus dulu pada bagaimana cara mengembangkan kesenangan dalam bermain, berpartisipasi, dan menonton esports,” ujar Saso.
Ke depannya Konami ingin menjadi pemimpin industri esports global. Mereka akan terus menciptakan game di berbagai genre, baik yang canggih ataupun kasual, dan terus menggelar acara-acara esports di masa depan. Konami juga akan mendorong pertumbuhan esports di judul-judul selain Pro Evolution Soccer. Dua judul yang disebutkan Saso secara spesifik akan menjadi esports adalah Yu-Gi-Oh! Duel Links (mobile) dan Super Bomberman R (PC dan console). Konami berharap esports dapat meningkatkan basis penggemar untuk judul-judul game tersebut, seperti halnya game versi mobile mendorong kesuksesan IP di console.
Sumber: GamesIndustry.biz