Pendekatan kepada investor, baik itu Venture Capital atau Angel Investor, biasanya dilakukan mendadak dan sporadis oleh startup menjelang kebutuhan untuk mendapatkan pendanaan. Kegiatan pitching diikuti dari berbagai kesempatan. Jika startup tidak memiliki hubungan yang kuat dengan investor tersebut atau memiliki rencana investasi yang kuat, maka itu bukan menjadi pendekatan yang baik.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan startup ketika membangun hubungan dengan investor. Karena selain kesiapan materi, strategi yang bersifat soft-skill juga dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Yang sering terjadi pada pendekatan startup terhadap investor
Venture Capital ternama akan selalu dibanjiri dengan pitching-deck dari banyak startup. Diibaratkan jika seminggu ada 3-5 startup baru, maka selama satu tahun mereka akan bertatap muka dengan lebih dari 150 startup. Artinya akan sedikit kemungkinan mereka mengingat secara detail tentang nuansa ketika pertama kali bertemu, mereka mengingatnya sebagai sebuah pitching.
Pada kasus kebanyakan startup, pertemuan untuk membangun hubungan dalam dua atau tiga bulan sebelum penggalangan dana justru berubah menjadi pematangan produk atau pitch-deck.
Lima menit pertama adalah waktu krusial untuk memberikan kesan dalam presentasi, namun seringkali justru banyak masukan yang diberikan, bahkan startup jadi menemukan improvisasi mayor yang harus menjadi agenda pembenahan. Akibatnya justru akan menjadi bumerang karena kurang matangnya persiapan tersebut.
Tentu startup mengharapkan jika mereka senang dengan apa yang dipresentasikan, di lain waktu investor tersebut akan memberikan kesempatan lebih intend dalam memperdalam pemahaman tentang bisnis startup tersebut. Jika pun ada masukan yang harus menjadi pembenahan, diharapkan dalam selang waktu menuju kesempatan berikutnya para investor masih bergairah menerima dan mendengarkan improvisasi dari perbaikan yang disarankan.
Waktu ideal pendekatan adalah 6-12 bulan sebelum penggalangan dana
Menjalin hubungan sejak jauh-jauh hari bukan berarti startup harus menemui semua investor. Pilihlah calon investor yang sekiranya cocok dan bisa menerima proses bisnis yang dimiliki. Biasanya investor memiliki sebuah sistem manajemen relasi (bisa melalui investment partner) yang dapat memberikan intro kepada startup terkait ketertarikan mereka. Idealnya maksimal 5 investor yang dijalin hubungannya dalam kerangka waktu tersebut.
Elad Gil mengatakan dalam pengelamannya ketika startup sudah memiliki hubungan terlalu dekat dengan investor, misalnya sudah sampai pada pertemanan yang akrab, justru tidak akan memberikan investasi dalam jumlah besar. Karena pada dasarnya apa yang ingin dibangun investor adalah bisnis, bukan sebuah hal yang berkaitan dengan pribadi. Jadi kesimpulannya menjalin hubungan juga secukupnya, untuk meyakinkan kesamaan visi dan memberikan pemahaman produk secara mendetail.