Pemain remitansi sejauh ini masih dikuasai oleh perbankan dengan segala limitasi yang mereka punya, sering kali menyulitkan pekerja migran untuk mengirim gajinya ke keluarga yang ada di Indonesia. Yourpay ingin mengambil kesempatan tersebut dengan pendekatan yang lebih ramah sesuai tren saat ini.
Yourpay adalah aplikasi uang elektronik yang telah mengantongi tiga izin dari Bank Indonesia, yakni penyedia jasa uang elektronik, transfer dana, dan layanan keuangan digital. Startup ini didirikan pada 2018 oleh Christilia Angelica Widjaja sebagai pendiri tunggal. Ia merupakan cucu dari Eka Tjipta Widjaja yang merupakan pendiri Sinarmas Group.
Kepada DailySocial, Founder & CEO Yourpay Christilia menuturkan, ia membangun Yourpay bersumber dari genuine empati terhadap sesama perempuan, khususnya pekerja migran dan ibu. Ia memperoleh inspirasi contoh berbisnis dengan empati dari mendiang neneknya yang merupakan seorang filantropi.
“Youpay memiliki fokus untuk komunitas unbanked dan underbanked dari kalangan pekerja migran beserta keluarganya. Segala hal mulai dari price/performance ratio dan segala fitur diperhatikan dan diciptakan untuk selalu mengedepankan dan memajukan nilai kemanusiaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna,” ucapnya.
Tidak sekadar menjadi pemain e-money, Yourpay mengambil fokus pada layanan remitansi untuk pekerja migran di luar negeri. Mereka dapat dengan mudah mengonversi pendapatannya yang berbasis uang tunai ke saldo Yourpay, langsung terkonversi dalam Rupiah dengan top up melalui mitra outlet. Saldo tersebut dapat langsung dipakai untuk ditransfer ke rekening bank milik salah satu anggota keluarga dan dicairkan kembali untuk membayar berbagai kebutuhan.
Biaya yang dikenakan juga terbilang murah bahkan diklaim dapat menghemat hingga 10,5 kali lipat dari layanan remitansi tradisional. Misalnya, untuk transfer ke sesama aplikasi beda negara dikenakan biaya dimulai dari Rp5 ribu. Aplikasi Yourpay juga menyediakan berbagai fitur pembayaran tagihan PPOB yang sudah bermitra dengan Yourpay, seperti PLN dan BPJS Kesehatan, serta transfer dana ke sesama pengguna Yourpay (p2p transfer).
“Yourpay dibangun dengan perspektif yang jeli, tidak ikut dengan tren metode bakar uang. Hingga saat ini, biaya marketing yang dikeluarkan masih di bawah 1% dari total Gross Revenue. Kami belum pasang iklan di mana-mana dan mengandalkan komunitas grassroot pengguna di luar negeri dan Indonesia.”
Berdasarkan data PBB, lebih dari 200 juta pekerja migran di dunia mengirim uang ke lebih dari 800 juta anggota keluarga setiap tahunnya. Sehingga muncul desakan inisiatif dalam Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration oleh PBB agar penyedia layanan finansial internasional bisa mengurangi biaya transfer dan mempermudah inklusi keuangan yang lebih besar melalui pengiriman uang.
Sebagai catatan, laporan Bank Dunia yang dirilis Mei 2021 mengungkapkan terjadinya penurunan remitansi seluruh pekerja migran 2020 menjadi US$ 540 miliar dari US$ 548 miliar pada 2019. Penurunan yang hanya sebesar 1,6% di tengah pandemi itu menjadi bukti bahwa di tengah kesulitan ekonomi global, para pekerja tidak memangkas kiriman uang kepada keluarga tercinta di rumah.
“Remitansi ini menanggung banyak kebutuhan dasar rumah tangga. Meskipun Covid-19 telah menjadi ujian berat, namun nyatanya data remitansi tersebut menjadi bukti pengikat para migran dengan keluarga mereka di kampung halaman. Yourpay mengadopsi dan turut merayakan hari Internasional Remitansi Keluarga karena memiliki visi untuk fokus melayani pengguna dari kalangan pekerja migran beserta keluarganya.”
Perkembangan bisnis Yourpay
Christilia menyebutkan, nilai rata-rata transaksi yang berhasil diproses Yourpay antara $200-$500 (sekitar Rp2,9 juta-Rp7,2 juta) per bulan untuk top up. Sejak diluncurkan beta version pada Juni 2020, saat ini Yourpay telah mengantongi total kumulatif GMV lebih dari $11 juta (hampir Rp160 miliar), dengan volume transaksi lebih dari 200 ribu.
Pengguna terdaftar Yourpay disebutkan ada lebih dari 50 ribu orang, yang tersebar di Indonesia, Hong Kong, Macau, Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Hong Kong dan Macau menjadi kontributor utama bisnis Yourpay dengan persentase 72% dari total kumulatif GMV.
Untuk mendorong bisnis perusahaan di kedua negara tersebut, Yourpay mengumumkan kerja sama strategis dengan Chandra Remittance. Sebanyak 60 outlet Chandra Remittance di Hong Kong kini dapat menerima top up saldo Yourpay. Chandra Remittance adalah perusahaan remitansi lokal yang didirikan oleh mantan pekerja migran asal Lombok. Perusahaan tersebut melayani hampir 95% pekerja migran dari Indonesia untuk mengirim gajinya ke keluarganya di Indonesia.
Yourpay juga berencana masuk ke Singapura. Saat ini perusahaan sedang memroses pengajuan izin Payment Services Act (PSA) di Monetary Authority of Singapore (MAS). PSA adalah izin untuk sistem pembayaran dan penyedia layanan pembayaran di Singapura. Negara lain yang diincar adalah Malaysia dan Arab Saudi.
Christilia mengatakan untuk mencapai visi perusahaan yang ingin menciptakan lebih banyak dampak buat para pekerja migran, saat ini sedang menggalang putaran dana tahap awal. Sebelumnya perusahaan mengandalkan pertumbuhan bisnis secara organik dan bootstrap. “Yourpay menargetkan untuk mendapat funding dari global investors yang memiliki visi sama dan mengerti pentingnya impact, dan tentunya terus bertumbuh dan meningkatkan tractions,” pungkasnya.