Makin besarnya minat kalangan muda untuk mengonsumsi konten secara digital menjadi salah satu alasan mengapa saat ini layanan video streaming makin banyak pilihannya. Di Indonesia sendiri belum banyak platform yang menyediakan layanan terpadu untuk kreator konten dan video streaming.
Melihat potensi tersebut, Vidio mencoba untuk fokus menjadi platform lokal yang tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk kreator konten baru di tanah air, tetapi juga platform hiburan berisi konten-konten untuk pengguna di Indonesia.
Di sesi #SelasaStartup kali ini, Deputi CEO Vidio Hermawan Sutanto mengungkapkan tantangan terbesar bersaing dengan platform populer dan bagaimana masa depan layanan video streaming di Indonesia.
Bagaimana platform lokal bersaing
Salah satu upaya yang bisa dilakukan sebuah perusahaan digital untuk bisa bersaing dengan platform asing raksasa seperti YouTube adalah bagaimana platform pesaing tersebut bisa tampil lebih unggul atau menawarkan value proposition.
Cara yang bisa dilakukan adalah memberikan kesempatan bagi kreator konten untuk mempromosikan kreasi mereka tanpa harus bersaing dengan kreator konten yang sudah memiliki traffic dan jumlah pengikut yang besar. Mengedepankan konsep challenge, Vidio menyadari benar pentingnya bagi pembuat konten untuk mendapatkan traffic dan mempromosikan kreasi mereka secara organik.
Saat ini layanan video streaming hingga live streaming sudah banyak pilihannya, namun hanya sedikit yang menawarkan tayangan eksklusif. Untuk bisa menjangkau semua kalangan, Vidio menghadirkan konten olahraga yang hanya bisa dinikmati khusus pelanggan Vidio.
“Karena fokus kita hanya Indonesia, menjadi mudah bagi kami untuk menentukan konten atau tayangan apa yang paling menarik perhatian pengguna. Kami juga siap membantu brand hingga publisher yang ingin mempromosikan produk mereka lebih cepat sesuai kebutuhan,” kata Hermawan.
Vidio memiliki tim internal yang membangun dan mengembangkan aplikasi. Hal tersebut menjadi keuntungan lebih bagi kreator konten dan brand yang ingin menghadirkan konten yang dikustomisasi.
“Saat ini video streaming masih menjadi pilihan bagi pengguna dan kreator konten, sehingga ke depannya saya melihat bakal lebih masif lagi jumlah konten kreator di Indonesia yang bakal memanfaatkan platform seperti Vidio. Dari sisi pengguna ke depannya bukan hanya tayangan eksklusif, tapi juga demand untuk melihat konten yang segar dan berkualitas akan menjadi daya tarik utama,” tutup Hermawan.