Menjelang momen Lebaran, jadi kegiatan rutin operator lokal mengadakan acara untuk media. Update akan kesiapan jaringan, update program promo dan berbagi informasi lain. Dua operator telah mengadakan acara, kini giliran Telkomsel menggelar acara media gathering di Bali.
Salah satu yang jadi bahan utama di acara ini tentu saja paparan tentang persiapan RAFI alias Ramadan dan Idul Fitri. Kalau beberapa tahun lalu biasanya paparan dilakukan dengan uji sinyal, kali ini tidak namun dalam presentasi dipaparkan pula tentang uji hasil kecepatan internet yang telah dilakukan oleh Telkomsel.
Persiapan RAFI
Informasi yang cukup lengkap dipresentasikan oleh Bob Apriawan – Direktur Network Telkomsel dan Andrias Indra – Vice president Network Operation Management. Ada dua bagian, yang pertama lebih berbicara ke teknologi dan yang kedua kesiapan detail Telkomsel untuk menghadapi RAFI. Anda bisa melihat di gallery image di bawah ini, namun kita akan membahas beberapa hal penting dari penjelasan yang ada.
Dalam presentasinya Bob Apriawan menjelaskan tentang kesiapan Telkomsel untuk membangun 4G secara kontinyu, dijelaskan bahwa untuk 4G Telkomsel telah bisa melayani 97% kabupaten sisanya masih menggunakan 2G dan 3G, sedangkan untuk LTE cakupannya sudah 93%, diharapkan di akhir tahun akan menjadi 95%. Telkomsel juga telah membangun 10.000 base transceiver station multi band LTE di seluruh Indonesia untuk menyambut momen RAFI.
Lonjakan yang diprediksikan terjadi oleh Telkomsel antara lain lonjakan data sebesar 21% dibanding hari normal lalu sekitar 66% jika dibandingkan trafik layanan data tahun lalu (momen yang sama). Dari prediksi ini bisa terlihat bahwa data akan menjadi kunci utama layanan di masa Lebaran, termasuk aktivitas mengunggah foto dan video saat perjalanan. Aplikasi media sosial dan pesan instan dan akses data untuk mengetahui informasi terkait momen liburan (lokasi dan aktivitas) juga menjadi aktivitas yang diprediksi akan dilakukan pengguna. Video, musik dan games juga diantisipasi oleh Telkomsel.
Dari sisi teknis lainnya, momen RAFI tahun 2019 ini Telkomsel juga menambah kapasitas jaringan pada 10.000 BTS 4G, mengoperasikan 70 mobile BTS, menambah kapasitas gateway internet 15% dari kapasitas yang telah ada menjadi 4.7000 Gbps dan menambah kapasistas sistem IT agar layanan lebih siap, selain itu kapasitas isi ulang pulsa juga ditingkatkan.
Seperti halnya dibicarakan oleh banyak orang, layanan legacy (suara dan SMS) dari telekomunikasi kini digantikan oleh layanan berbasis data (aplikasi, game, OTT, dll) termasuk berbagai layanan digital lain. Hal ini juga diprediksikan oleh Telkomsel pada masa Lebaran kali ini, yaitu turun 10% untuk trafik suara dan 2% untuk trafik layanan SMS. Hal senada juga diamini oleh Ririek Adriansyah – Direktur Utama Telkomsel dalam presentasinya di acara media gathering, bahwa pertumbuhan pendapatan tahun 2018 akan hadir dari layanan non legacy telekomunikasi bukan layanan suara dan SMS. Tentang ini akan dibahas di bagian lain di artikel ini.
Untuk uji test jaringan, berikut penjelasan dari Telkomsel untuk berbagai jalur mudik di Indonesia, termasuk darat dan kereta api.
Program untuk konsumen di momen RAFI
Untuk Anda konsumen yang akan mudik dalam momen Lebaran kali ini, tentunya tidak lengkap ketika hal teknis seperti jaringan telah dipersiapkan namun program penjualan tidak. Maka dari itu Telkomsel juga telah menyiapkan berbagai program untuk konsumen mereka.
Program yang disiapkan cukup banyak karena tidak hanya mencakup penggunaam data dan layanan tradisional (SMS dan telepon) tetapi juga untuk menjangkau mobile gamers sampai dengan layanan LinkAja untuk non cash service. Lebih lengkap bisa Anda cek di gambar berikut.
Kesiapan titik layanan, yang terdiri pusat layana online maupun offline. Untuk yang offline juga bisa dilihat akan ada 493 mobile graPARI, 3779 outlet siaga, juga mitra distributor yang siap membantu layanan Telkomsel. Selain itu tidak hanya untuk exsisting user tetapi kartu baru dan voucher juga disiapkan. Tentunya perkembangan teknologi masa kini memberikan kemudahan karena Anda bisa menggunakan aplikasi dari Telkomsel untuk beli paket pulsa atau internet tetapi di masa Lebaran (mudik), keberadaan outlet offline tidak bisa dihilangkan.
Hal menarik lain dari topik promosi atau penjualan adalah hadirnya beberapa program yang menurut saya cukup menarik, dalam artian sesuai dengan perkembangan digital masa kini. Pada slide Anda bisa melihat selain promo ‘standar’ seperti undian dan hadiah aplikasi ada pula promo terkait mobile gaming serta promo lewat aplikasi LinkAja. Dua promo ini bisa menggaet konsumen gaming lewat Dunia Games (khususnya esports – Mobile Legends dan Free Fire) yang kini sedang berkembang pesat, dan yang satu lagi adalah usaha Telkomsel (bersama dengan BUMN lain) untuk masuk ke ranah tekfin (teknologi finansial) yang kini juga semakin populer.
Tentang kondisi industri dan target Telkomsel tahun ini
Selain menjelaskan tentang kesiapan teknologi, layanan maupun peningkatan coverage terkait musik llibur Lebaran, tentunya tidak lengkap jika Direktur Utama yang juga hadir di acara tidak memberikan sambutan dan penjelasan terkait perkembangan telekomunikasi, khususnya layanan Telkomsel.
Dalam presentasinya, Ririek Adriansyah – Direktur Utama Telkomsel menjelaskan sedikit banyak tentang kondisi industri telekomunikasi, termasuk beberapa angka yang akan menjadi target Telkomsel di Tahun ini. Beliau menjelaskan bahwa di tahun 2018 industri telekomunikasi lokal secara keseluruhan mengalami penurunan 7.3% dengan Telkomsel turun ‘hanya’ 4.3%. Meski demikian dibanding awal tahun 2018, bagi Telkomsel akhir tahun revenue sharing bertambah. Meski secara keseluruhan turun namun Telkomsel melihat di Q3 tahun 2018 tumbuh sampe Q4 dan di awal tahun pun bertumbuh positif.
Beberapa hal yang menyebabkan penurunan industri telekomunikasi antara lain adalah program registrasi kartu yang diadakan secara menyeluruh. Dalam skala jangka pendek, pengetatan atau pembatasan dari registrasi kartu akan berdampak kurang baik namun untuk jangka panjang akan lebih sehat untuk industri, salah satunya karena pengguna alam didorong untuk mengisi pulsa bukan habis paket lalu ganti kartu baru. Faktor lainnya adalah perang harga yang di tahun 2018 cukup sengit. Lalu faktor lain adalah meningkatkan penggunaan layanan OTT yang berhubungan dengan perubahan sumber pemasukan layanan telekomunikasi.
Ririek menjelaskan bahwa tahun 2018 revenue dari layanan legacy (pulsa dan SMS) sebesar 47% dan sisanya 53%, lalu di akhir Q1 2019 revenue dari layanan non legacy (OTT, games, layanan digital lain) naik beradar di angka 61% dan sisanya dari layanan legacy. Dengan kondisi ini Telkomsel juga akan semakin mendorong pada layanan data serta layanan digital lain.
Membicarakan tahun 2019, telkomsel yakin akan recovery dan kembali tumbuh, secara industri keseluruhan diprediksi akan tumbuh positif single digit. Salah satu layanan digital dari Telkomsel yang cukup mencuri perhatian publik adalah LinkAja, yang merupakan perubahan dari layanan Tcash dari Telkomsel.
LinkAja memang tidak sendirian, seperti dikutip dari artikel DailySocial, bahwa layanan ini merupakan sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Code yang dikelola kongsi empat bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, dan BTN), Telkomsel, Asuransi Jiwasraya, dan Pertamina. Hal ini sebenarnya menjadi menarik karena layanannya akan semakin luas, tidak hanya mitra dari Telkomsel saja tetapi mendapat dukungan dari berbagai BUMN lain, termasuk Pertamina yang perannya akan cukup tinggi di masa Lebaran atau momen mudik.
Untuk data pengguna, disebutkan Ririek saat ini pengguna terdaftar LinkAja ada 33 juta dan 3.1 juta monthly active user, ditargetkan bertambah menjadi 3.5 juta untuk monthly active user di tahun 2019, sedangkan pengguna terdaftar ditargetkan akan menjadi 40 juta pengguna.
Topik lain yang cukup menarik untuk dibahas adalah tentang 5G dan konsolidasi perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Untuk 5G, Ririek mengatakan bahwa Telkomsel sudah mempersiapkan untuk adopsi generasi baru dari koneksi broadband ini. Namun untuk adopsinya di Indonesia tidak dalam waktu dekat, masih banyak yang harus dipersiapkan terutama tentang ketersediaan spectrum. Untuk IoT dengan 5G di Indonesia juga masih banyak yang harus dipersiapkan, jika di luar trennya sudah membicarakan driverless car di Indonesia sendiri masih belum bisa, setidaknya untuk saat ini.
Untuk topik konsilidasi telko, Telkomsel sndiri mendukung hal tersebut, salah satu alasannya adalah akan membuat industri semakin sehat, meski demikian Telkomsel mendukung konsolidasi yang sesuai dengan undang-undang yang ada. Salah satu permasalahan yang harus dipecahkan adalah kepastian berapa spectrum yang harus dikembalikan, jangan sampai terjadi penumpukan di satu operator saja. Meski mendukung adanya konsoludasi, namun Telkomsel belum punya rencana untuk melakukan akuisisi perusahaan telko lain, salah satu alasannya adalah banyaknya rambu-rambu yang harus diperhatikan dan dipatuhi.
—
Secara umum, media gathering sebelum momen mudik atau Lebaran pada dasarnya ingin menegaskan kesiapan Telkomsel untuk memberikan layanan pada konsumennya, mulai dari jangkauan di jalur mudik (ini yang utama), lalu program penjualan sampai dengan dukungan lain seperti ketersediaan outlet dan layanan konsumen.
Lonjakan trafik tentunya akan meningkat di momen mudik, promosi penjualan juga akan menarik pengguna untuk bertransaksi, satu hal yang pasti adalah keniscayaan bahwa layanan legacy dari telekomunikasi sudah semakin memudar, kesiapan program yang mendukung tren teknologi seperti mobile gaming, data, streaming serta layanan OTT akan diuji di era telekomunikasi masa kini. Semoga saja Anda, pengguna Telkomsel, akan bisa menikmati hasil dari persiapan Telkomsel untuk momen RAFI tahun ini tanpa gangguan berarti dan bisa berkomunikasi serta mengakses layanan data dengan lancar. Selamat mudik.