Layanan e-commerce yang terafiliasi dengan jaringan Lippo Group, MatahariMall, mengumumkan fokus baru di segmen B2C dengan menonjolkan lini fesyen dan gaya hidup sebagai daya tariknya di tengah persaingan industri e-commerce yang ketat di Indonesia. Keputusan bisnis ini mulai efektif dilakukan sejak akhir tahun lalu, setelah riset mendalam kemudian membentuk unit bisnis baru khusus menangani ritel dan merchandising.
CEO MatahariMall Hadi Wenas menuturkan ada banyak faktor mengapa perusahaan memutuskan untuk mengedepankan lini fesyen dan gaya hidup. Pertama-tama, lewat riset kepada nasabah loyalnya, tentang relevansi terdekat yang ada di benak mereka tentang MatahariMall. Ternyata mayoritas responden menjawab fesyen dan gaya hidup.
Kemudian, dari fakta kontribusi transaksi yang dikontribusikan lini fesyen terhadap seluruh total bisnis MatahariMall terus meningkat tiap tahunnya. Dari awalnya 20% terus merangkak naik jadi 60%. Kendati tidak disebutkan lebih detail tentang angkanya.
“Untuk itu kita meluncurkan private label sendiri. Mavis untuk laki-laki dan Massilca untuk perempuan. Kita mau cater kebutuhan fesyen untuk sehari-hari dengan harga terjangkau,” terang Wenas dalam sesi wawancara khusus bersama sejumlah media, Rabu (2/5).
Untuk dukung lini barunya tersebut, MatahariMall memperkenalkan fitur Cocok Baru Bayar, di mana konsumen dapat mencoba pesanan yang datang, dapat ditunggu maksimal selama 15 menit oleh kurir. Ditambah kebijakan pengembalian barang selama 100 hari dengan persyaratan tertentu dan pengembalian uang 100%.
Fitur baru tersebut dimulai dengan koleksi ekslusif Mavis dan Massilca. MatahariMall menyediakan lebih dari 1.000 SKU untuk brand-nya tersebut dan memanfaatkan gudang untuk proses pengiriman barang langsung ke tempat tujuan.
“Ibaratnya, dulu kalau fokus lini fesyen itu level dua sekarang jadi level satu. Kami optimis bisa bermain di sini karena kami ini menyasar ke mass market, setahu kami belum ada [layanan] e-commerce yang fokus ke sana.”
Segarkan tampilan, “menganaktirikan” marketplace
Seiring dengan pergeseran fokus, perusahaan juga melakukan perubahan tampilan muka dan mengubah branding logo MatahariMall. Menurut pantuan DailySocial, tampilan muka situs desktop/mobile dan aplikasi MatahariMall kini lebih mengedepankan unsur mobile. Berbeda dengan MatahariStore yang tampilannya masih lebih fokus ke desktop.
Untuk mendorong transaksi di fesyen, perusahaan mendesain ulang UX agar semudah menggunakan Instagram. Bisa memilih opsi tampilan, bisa mencantumkan komentar, dan mencari referensi gaya. Perusahaan menyediakan referensi berdasarkan kurasi hashtag tertentu di Instagram.
Nantinya, ketika pengguna mengklik salah satu foto, akan diberikan referensi produk mirip “Get The Look” dan dapat dipilih. Apabila menyukai referensi yang diberikan, pengguna dapat langsung berbelanja.
“Kami sudah mengkurasi dua ribu hashtag yang bisa kami deteksi agar bisa masuk ke situs MatahariMall. Sebelumnya kami bekerja sama dengan para influencer, sekarang orang umum pun bisa masuk ke situs kami.”
MatahariMall saat awal berdiri mengusung pendekatan layanan marketplace dengan tagline “Semua Ada, Semua Belanja.” Kini, seiring pengumuman fokus barunya, perusahaan kini agak “menganaktirikan” layanan marketplace tersebut.
Hal tersebut terlihat dari visibilitasnya yang diletakkan di dalam kolom “Categories”, di bagian bawah browser. Tampilan muka hanya tonjolkan produk fesyen. Apabila pengguna ingin membeli produk non fesyen dan gaya hidup, harus membuka kolom “Categories” dan mencari bagian “Home & Lifestyle”.
Perusahaan juga menyediakan layanan digital untuk isi pulsa, token PLN, air PDAM, BPJS, beli tiket bioskop, dan zakat.
“Tampilan muka hanya kami tonjolkan bagian fesyen saja, untuk belanja non fesyen bisa dilihat di bagian “Categories”. Sengaja tidak kami tampilkan semuanya [produk] dalam tampilan muka, agar tidak terlalu penuh,” pungkas Wenas.
Fokus baru MatahariMall di segmen fesyen dan gaya hidup bakal meramaikan persaingan e-commerce niche khusus fesyen. Pemain lain di sektor ini antara lain Zalora, Berrybenka, Sale Stock, dan Zilingo.