UangTeman mengumumkan Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) sebagai lender institusi. Komitmen dana yang disalurkan dirahasiakan, namun dianggap signifikan untuk membantu pengusaha mikro.
VP Corporate Finance & Investor Relations UangTeman Irfan Sidik menerangkan, nominal dana tersebut cukup signifikan dan diharapkan mampu membantu masyarakat yang akan memulai usaha kecilnya untuk mendapatkan pendanaan dengan cepat dan bertanggung jawab.
Dia melanjutkan, kerja sama ini menjadi salah satu bukti kolaborasi yang saling bermanfaat antara fintech lending dan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen industri keuangan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, peran fintech lending di masa pandemi masih menjadi peluang yang baik karena teknologi digital yang mereka gunakan dapat menyasar masyarakat luas dengan akurat dan cepat. “Kegiatan ini juga menjadi strategi jangka panjang kami untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat,” kata dia dalam keterangan resmi, kemarin (7/10).
Berkaitan dengan itu, UangTeman merilis dua produk baru untuk membantu pelaku usaha mikro yang terkena dampak pandemi. Kedua produk itu adalah Installment dan Lite Installment.
Peminjam memiliki durasi pengembalian yang lebih panjang dari produk sebelumnya sekitar 10 hari-30 hari. Installment memberikan pinjaman dengan tenor tiga bulan, sementara Lite Installment maksimal hingga enam bulan.
Untuk nominal pinjaman meningkat jadi Rp20 juta dari produk sebelumnya yaitu mulai dari Rp1 juta hingga Rp8 juta. UangTeman mulai masuk ke kredit produktif dan membiayai usaha mikro, saat mereka baru berdiri di 2015 aktif membiayai kredit konsumtif.
OJK menerbitkan aturan yang mewajibkan penyelenggara fintech lending menyalurkan 20% portofolionya ke sektor produktif. Namun, dalam data OJK terpampang mayoritas penyaluran kredit lari ke sektor konsumtif sebanyak 66% dari Rp113,46 triliun per Juni 2020.
Oleh karenanya, OJK mendorong fintech lending berkolaborasi dengan perbankan dan pemerintah untuk meningkatkan kontribusinya.
Manfaatkan dana dari institusi
Tak hanya UangTeman, memanfaatkan dana dari institusi sebagai lender (Super lender) kini menjadi suatu strategi yang cukup penting buat fintech lending. Beberapa perusahaan lainnya, ada KoinWorks yang gandeng Bank BTN, Bank Sampoerna, dan Bank CIMB Niaga.
Disebutkan portofolio lender institusi di KoinWorks kini memegang 30% dari total penyaluran keseluruhan. Kebanyakan institusi yang bergabung berasal dari perbankan dan multifinance.
Selanjutnya, ada Investree yang bekerja sama dengan BRI Agro, Bank Mandiri, Bank BRI, dan tujuh institusi lainnya dari jasa keuangan dan investor dari luar negeri. Berikutnya, Modalku yang bekerja sama dengan Bank Varia, Bank Sinarmas, BPR Bekasi Binatanjung, dan BPR Sukawati Pancakanti. Terakhir, Akseleran yang menggandeng Mandiri Tunas Finance, Bank Mandiri, dan Bank J Trust.
Bagi fintech yang memanfaatkan lender institusi ini mereka akan mendapat keleluasaan karena dana jumbo tersebut dapat lebih cepat menyalurkan pinjaman sesuai dengan target nasabah yang dibidik oleh tiap lender. Sementara bagi institusi, mereka dapat meminimalisir risiko gagal bayar dan mendapat calon nasabah baru lewat fintech.