Lokapala baru saja meluncurkan update 1.4 yang berisikan sejumlah hal baru dan balancing dari game-nya, salah satunya adalah Ksatriya baru yang bernama Amurva.
Amurva adalah karakter Ksatriya baru dari Lokapala yang terinspirasi dari cerita sejarah berdirinya Dinasti Rajasa. Ksatriya ini diceritakan sebagai perwujudan dari Ken Angrok yang menurut sejarah merupakan pendiri Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel atau dikenal sebagai Kerajaan Singasari.
Kisah Amurva terinspirasi dari cerita Ken Angrok (atau yang dikenal juga dengan Ken Arok) yang menurut sejarah merupakan pendiri Wangsa Rajasa. Kisahnya dimulai dari terbaginya Pulau Jawa menjadi dua, yaitu Kerajaan Kadiri dan Pangjalu.
Saat itu Kertajaya memerintah takhta Pangjalu sebagai seorang tirani. Ia mengumpulkan seluruh pandita dan diminta untuk menyembahnya sebagai Sang Hyang Batara Guru (Siwa). Seluruh pandita serentak menolak mentah-mentah permintaan Kertajaya ini. Mendengar penolakan para pandita, sang Kertajaya murka lantas membantai para pandita. Para pandita yang selamat lari menyelamatkan diri dan minta pertolongan ke arah timur Gunung Kawi.
Sementara itu, di timur Gunung Kawi di Pakuwon Tumapel, Ken Angrok baru saja menggantikan Tunggul Ametung. Ia yang terkenal sebagai sosok “jago”, yang juga dianggap sebagai titisan Batara Wisnu di Bumi serta menjadi harapan bagi para pandita yang berhasil bertahan.
Ken Angrok pun membantu para pandita itu dan berjanji akan membinasakan Kertajaya. Ken Angrok mulai menyerbu kawasan Ganter dan berhasil mengalahkan Kertajaya dan adiknya Mahisa Walungan. Sejak itu, Ken Angrok resmi disebut “pakubumi” Pulau Jawa, mewakili gelar abhisekanya, Sang Amurvabhumi.
Kisah ini diterapkan ke dalam pembuatan latar belakang Amurva. Namun, terlepas dari usahanya menyelamatkan para pandita dan mengalahkan Kertajaya, ternyata Amurva memiliki misi tersendiri untuk meraih ambisinya. Cara ini menjadi satu-satunya yang bisa mengembalikan kondisi sekitarnya menjadi aman dan tentram, bahkan lebih baik. Dan untuk itu, Amurva tidak boleh gagal. Amurva itu sendiri akan hadir sebagai skin baru yang menggantikan skin Barda yang sudah ada sebelumnya.
Selain Ksatriya baru, Lokapala juga telah membuka server untuk daerah Asia Tenggara. Sekarang pemain-pemain dari Singapura, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Brunei Darussalam bisa bertemu dan bermain bersama-sama. Sebagai game MOBA pertama di Indonesia, Lokapala ingin terus melebarkan sayapnya ke negara-negara Asia Tenggara. Dalam waktu dekat, pemain-pemain dari Vietnam, Thailand, dan Filipina juga akan menyusul pada rilis khusus Lokapala di masing-masing negara tersebut.
Update versi 1.4 ini juga melakukan beberapa perubahan gameplay yang memberikan beberapa Ksatriya peningkatan (buff), dan penurunan (nerf) untuk satu Ksatriya.
Ksatriya Neera, Nada, Myluta, Ilya, Lando, Rajapatni, T’Pala. Saira, Sabara, Jinno, Skar, Binara, dan Nisha masing-masing mendapatkan buff yang berbeda-beda, baik itu dari segi skill, stat, sampai ke efek yang diberikannya. Ma’esh di sisi lain menjadi satu-satunya Ksatriya yang malah di-nerf atau diturunkan kemampuannya. Heal-nya mendapat penambahan durasi pada heal per tick-nya yang tadinya 0,6 detik menjadi 1 detik, menjadikan pemulihan keseluruhan yang diberikan berkurang.
Tidak hanya Ksatriya-nya saja, tapi unsur lain seperti minion, vahana, raksatriya, monster hutan seperti Raksasa dan Yaksha juga mendapatkan perubahan. Sejumlah item di dalam game juga mendapatkan perubahan.
Semuanya dilakukan semata-mata untuk membuat gameplay Lokapala menjadi segar, terutama setelah dilakukannya revamp penampilan karakter pada bulan lalu.