Dark
Light

Pertimbangkan Lima Pertanyaan Ini Sebelum Memilih Co-Founder

2 mins read
February 10, 2015

Ilustrasi Mencari Partner / Shutterstock

Jalan tercepat untuk gagal ketika menjalin sebuah hubungan adalah dengan membuat keputusan yang terlalu cepat dalam menentukan siapa “Yin untuk Yang Anda”. Tentu saja Anda akan menyukai siapapun “yang mengatakan hal benar”, tetapi sama seperti setiap hubungan lain Anda pun harus menggali dan menganalisis kompatibilias saat memilih Co-Founder Anda. Founder dan CEO LaSalle Network Tom Gimble mengemukakan, setidaknya ada lima hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih Co-Founder.

Apa yang dikemukakan oleh Tom berawal dari sebuah pertanyaan yang diajukan oleh Dmtri Pisarenko melalui kolom ‘Ask the Expert‘ situs Entrepreneur.

Q: Ketika saya menemukan co-founder yang potensial, apakah ada cara sistematis untuk mengetahui jika kami beredua kompatibel satu sama lainnya sebelum menjadi co-founder sesungguhnya? Dan apa yang harus saya tawarkan kepadanya sebagai imbalan untuk upaya mereka jika saya belum memiliki traksi?

Tom menjawab, “Pertanyaan pertama yang harus ditanyakan (kepada diri Anda) adalah kenapa kau ingin orang tersebut menjadi rekanmu. Jangan mengajak seseorang hanya karena Anda membutuhkan dukungan. Pastikan bahwa mereka memiliki potensi jangka panjang.”

Lebih jauh Tom menjelaskan dengan mengasumsikan Anda yang berada di “kursi kemudi” dan memiliki konsepnya, mintalah rekan potensial Anda untuk mengemukakan visi dan rencananya. Selain itu pertimbangkan juga lima pertanyaan berikut ini sebagai tambahan.

1. Bagaimana Mereka Melakukan Hal Serupa Dalam Peran Sebelumnya?

Tak dapat diperdebatkan lagi, ini adalah “sewa terbesar” Anda untuk membawa perusahaan ke tingkat berikutnya, jadi jangan cepat-cepat saat mengajak seseorang yang ternyata hanya bicara banyak dan tak ada tindakan. Akan lebih mudah bagi mereka (co-founder potensial Anda) untuk berasimilasi dengan permintaan peran jika mereka telah melakukan sesuatu yang serupa sebelumnya. Mintalah mereka melakukan presentasi yang menggambarkan apa yang mereka lakukan sebelumnya sehingga mereka paham apa yang Anda inginkan dari mereka.

2. Apa Jenis Metrik yang Mereka Gunakan untuk Mengukur Aktivitas?

Dengan mencari tahu ini, dapat menghasilkan beberapa skenario berbeda. Satu, mereka mengukur dalam format yang sama seperti perusahaan Anda. Dua, mereka mengukur dalam format berbeda yang berpotensi merampingkan proses yangsudah ada. Tiga, mereka tidak memiliki metrik apapun dan ini berarti harus menaikan “bendera merah”. Atau empat, mereka punya metrik yang salah sehingga perlu diskusi lebih lanjut sebelum bergabung sebagai rekan.

3. Berapa Jangka Waktu dan Harapan Pertumbuhan Mereka?

Tanda-tanda proyeksi pertumbuhan dapat membantu mengukur apakah mereka bermain aman, meresikokan semua, atau berada di antaranya. Hal ini akan memperingatkan Anda jika mereka memiliki proyeksi pertumbuhan pendapatan yang tidak realistis tanpa memberikan sejarah ke perusahaan dan tren industri, menunjukkan tanda kurangnya perhatian dalam meluangkan waktu untuk menemukan bakat berkualitas, atau mungkin mereka memproyeksikan hal yang tidak praktis dalam mempekerjakan karyawan baru.

4. Berapa Banyak Waktu yang Dihabiskan Dengan Mereka?

Bermitra adalah hubungan sosial dan bisnis. Anda akan berbagi informasi keuangan pribadi, jadi Anda perlu untuk menyukai mereka dan mempercayai mereka. Anda juga perlu memastikan hobi mereka tidak akan mengganggu. Ini kemitraan, jadi jika mereka akan bermain golf sepanjang musim panas saat Anda sedang bekerja, itu akan menyebabkan banyak kekacauan.

5. Apakah Anda Menginginkan Mereka untuk Menanam Modal?

Jika demikian, Anda harus meminta untuk melihat laporan keuangan pribadi mereka. Jika tidak, maka secara teknis mereka adalah karyawan Anda dengan asumsi mereka memiliki ekuitas lebih sedikit jika ada. Jangan percaya perkataan orang yang Anda tidak tahu bahwa mereka memiliki uang. Tom mengatakan, “Saya percaya perkataan mitra secara harafiah, Anda harus mengharapkan mereka untuk menjadi transparan dan komunikatif dengan Anda.”

“Jika Anda sebenarnya meminta mereka untuk membuat pseudo business plan atau menghabiskan banyak waktu, Anda dapat menawarkan untuk membayar mereka. Tergantung dengan bisnis dan pengalaman mereka, Anda mungkin menawarkan $1.000 hingga $2.500. Ini menunjukkan Anda sungguh-sungguh dan berkomitmen,” tutup Tom.

Previous Story

LINE Life Global Gateway is Open for Indonesian Startups

Next Story

Di Tahun 2018, Mobil Anda Bisa ‘Melapor’ Saat Bodinya Tergores

Latest from Blog

Don't Miss

Validari Produk Startup

Bagaimana Startup Memvalidasi Produk Menurut Perspektif Nicko Widjaja

Validasi produk adalah langkah awal yang penting bagi startup dan
Endeavor ScaleUp Growth Program fokus membantu startup mengakselerasi bisnis

Endeavor Indonesia Gelar “ScaleUp Growth Program”

Bertujuan mendukung para founder dan entrepreneur yang sudah melewati fase