Dark
Light

Lensa Sphere Pro Sulap Kamera DSLR Jadi Kamera 360 Derajat

1 min read
December 29, 2016

Upaya menyederhanakan pembuatan video 360 terus dilakukan para inventor, dan sejauh ini progresnya cukup mulus. Metode rig (menyatukan beberapa kamera) mulai tergantikan oleh alternatif yang lebih sederhana seperti Ricoh Theta serta Samsung Gear 360, bahkan ada pula kamera 360 berwujud kacamata. Sayangnya, ranah ini masih sulit dijamah oleh kamera-kamera DSLR.

Kabar gembiranya, keterbatasan kamera digital single-lens reflex dalam menyajikan video dan foto 360 derajat akan segera sirna. Tim Sphere Optics menawarkan terobosan lewat produk bernama Sphere Pro, yaitu lensa yang mampu mengubah kamera DSLR standar menjadi kamera 360 derajat omnidirectional. Untuk sekarang, Sphere Pro boleh dibilang sebagai satu-satunya produk yang menyajikan solusi ringkas seperti ini.

Sphere Pro mempunyai wujud seperti vas bunga terbalik, berdiameter 150mm dan tinggi 189mm, memanfaatkan desain ala torus dengan bagian atas yang besar. Bobotnya cukup berat, yaitu 1,8-kilogram. Berdasarkan penjelasan developer, rancangan ini memungkinkan lensa menangkap momen di jarak pandang 360 derajat horisontal dan 180 derajat vertikal, sehingga kamera DLSR dapat mengabadikan foto dan video spherical tanpa bersandar pada software stitching.

Sphere Pro 1

Berkat setup tersebut, Sphere Pro tidak mempunyai titik buta serta tidak membutuhkan unit kamera kedua. Dan tentu saja tanpa mengandalkan sisi software, maka tidak ada efek artefak dari stitching. Premis ini memang membuat Sphere Pro terlihat sangat menarik, namun para pengguna setia DSLR akan langsung bertanya, apakah lensa unik ini kompatibel dengan kamera meraka?

Sphere Pro menyuguhkan tipe mount Nikon F, tapi juga bisa disambungkan ke berbagai format kamera, termasuk Canon, Sony, Panasonic, serta Red – secara teori semua jenis kamera berlensa detachable. Di dalam terdapat lensa fixed dengan aperture f/8.0 dan fokus optimal di 40-inci. Resolusi yang dihasilkan Sphere Pro sendiri bergantung dari ukuran sensor kamera, hasilnya direkam sebagai satu lingkaran di satu unit sensor.

Tim Sphere Optics belum menginformasikan berapa harga Sphere Pro. Untuk memilikinya, Anda terlebih dulu harus melakukan pemesanan (dengan mencantumkan data diri dan alamat). Sebagai alternatif, Anda juga bisa menyewa lensa tersebut, minimal selama tiga hari.

Menariknya, Sphere Pro bukanlah satu-satunya solusi pembuatan video 360 derajat dari Sphere Optics. Pendekatan serupa kabarnya akan turut dihadirkan di kamera action GoPro dan perangkat bergerak, masing- masing produk dinamai Sphere Go Pro dan Sphere for Mobile. Developer saat ini juga sedang mengembangkan aplikasi mobile companion.

Sumber: Sphere Optics.

Previous Story

Undangan Disebar, Perkenalan Samsung Galaxy A 2017 Dijadwalkan pada 5 Januari 2017

Next Story

Messenger Versi Web Kedatangan Fitur Pencarian Teks

Latest from Blog

Don't Miss

Sony Meluncurkan 2 Kamera Baru dari Lini Alpha 7C, yaitu 7C II dan 7CR

Sony Indonesia kembali mengumumkan peluncuran dua produk kamera terbaru mereka

Sony Luncurkan Alpha 7R V dan ZV-1F: DSLR dengan AutoFokus AI

Sony kembali meluncurkan kamera terbarunya di Indonesia. Untuk itu, mereka