Dark
Light

Leica SL Adalah Kamera Mirrorless Kelas Pro dengan Kemampuan Merekam Video 4K

1 min read
October 22, 2015

Sepertinya kita sudah sampai pada titik dimana DSLR tak lagi bisa dianggap lebih superior dari kamera mirrorless. Lihat saja brandbrand seperti Sony atau Panasonic yang tak segan menarget kalangan profesional lewat kamera mirrorless-nya. Dan anggapan ini akan semakin diperkuat berkat keikutsertaan dari salah satu nama paling legendaris di industri fotografi, Leica.

Tentu saja ini bukan pertama kalinya Leica membuat kamera mirrorless. Akan tetapi ini kali pertama mereka menciptakan sebuah kamera mirrorless yang benar-benar ditargetkan bagi kaum profesional. Didapuk Leica SL (Typ 601), ini merupakan kamera mirrorless tercanggih yang pernah mereka buat sepanjang sejarah.

Untuk menciptakan gambar dengan kualitas semaksimal mungkin, Leica menyematkan sensor CMOS full-frame beresolusi 24 megapixel tanpa low-pass filter. Sensor ini pada dasarnya sama dengan milik Leica Q, dan juga punya sensitivitas ISO maksimum 50.000. Akan tetapi di sini Leica SL juga dilengkapi prosesor Maestro II dan buffer memory sebesar 2 GB, sanggup menjepret hingga 11 gambar per detik dalam resolusi penuh.

Satu hal yang juga baru dari Leica SL adalah kemampuannya merekam video dalam resolusi 4K 24/30 fps. Pada resolusi 1080p, video bisa diambil dalam kecepatan 120 fps. Leica memastikan bahwa perekaman video benar-benar memanfaatkan seluruh penampang sensor full-frame yang dimiliki, sehingga hasilnya diyakini akan sangat berkualitas.

Info menarik: Tiba di Indonesia, Leica Q Bisa Puaskan Fotografer Veteran Hingga Pemula

Perihal fisik, Leica SL masih mempertahankan tradisi yang sudah dipeluk erat sejak lama. Rangkanya yang berbobot 847 gram dibentuk dari bongkahan aluminium utuh guna memberikan keseimbangan antara durabilitas dan kesan premium. Ia bahkan siap Anda ajak bertualang di cuaca seekstrem mungkin, sama seperti kebanyakan DSLR kelas atas.

leica-sl-02

Pengoperasian Leica SL akan banyak mengandalkan layar sentuh 2,95 incinya di belakang. Layar ini cukup standar, dengan resolusi 1,04 juta dot dan viewing angle 170 derajat. Yang luar biasa justru adalah electronic viewfinder (EVF) yang berada tepat di atasnya.

leica-sl-03

Jangan samakan EVF ini dengan milik kamera mirrorless yang ada di pasaran. Rasio perbesarannya mencapai angka 0,80x. Buat yang bingung apa arti angka ini, artinya pandangan Anda lewat EVF akan terasa begitu lapang, selapang ketika menggunakan kamera medium format. Pengalaman tersebut akan semakin disempurnakan oleh 4,4 juta pixel yang ada pada EVF tersebut, serta tingkat latency yang sangat rendah.

Info menarik: Sony Rilis A7S II, Bisa Merekam Video 4K di Tempat yang Benar-Benar Gelap

Leica SL memanfaatkan lensa dengan mount baru, akan tetapi juga kompatibel dengan lensa besutan Leica yang lain via bantuan adapter. Hal itu berarti secara total ada 145 lensa yang berbeda yang bisa Anda tancapkan ke Leica SL.

leica-sl-04

Karena secara spesifik ditargetkan buat kalangan profesional, jangan harap harganya bisa murah – dan lagi, mana ada kamera Leica yang tidak mahal? 16 November 2015 adalah tanggal resmi dimana Leica SL akan mulai dipasarkan seharga $7.450, tidak termasuk satu lensa pun.

Salah satu lensa baru yang akan dijual secara terpisah, yaitu Vario-Elmarit-SL 24-90mm f/2.8-4, dibanderol $4.950. Jadi dengan kata lain Anda butuh modal $12.400 untuk bisa menikmati kamera mirrorless kelas pro dari Leica.

Sumber: Leica dan PetaPixel.

Previous Story

Bikin Polling Sekarang Bisa Lewat Twitter

Next Story

Nike Berhasil Ciptakan Sepatu Back to the Future Berteknologi ‘Power Lace’

Latest from Blog

Don't Miss

Kamera-Mirrorless-Flagship-Sony-A1-II-Diperkenalkan,-Ini-Fitur-Unggulannya

Kamera Mirrorless Flagship Sony A1 II Diperkenalkan, Ini Fitur Unggulannya

Sony telah mengumumkan kamera mirrorless flagship terbarunya, Sony A1 II,
Ini-Keseruan-Trekking-dan-Mengabadikan-Keindahan-Curug-Leuwi-dengan-Kamera-vivo-V40-Series

Ini Keseruan Trekking dan Mengabadikan Keindahan Curug Leuwi dengan vivo V40 Series

Pada tanggal 8-9 November, vivo Indonesia mengajak sejumlah media dan