Electronic Arts baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk Q1 dari tahun fiskal 2021. Dalam kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2020 tersebut, EA mengumumkan, mereka mendapatkan pemasukan bersih sebesar US$1,46 miliar (sekitar Rp21,4 triliun). Angka ini naik 21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada Q1 tahun fiskal 2020, EA mendapatkan pemasukan sebesar US$1,21 miliar (Rp17,8 triliun).
Sementara itu, pendapatan bersih EA pada Q1 tahun fiskal 2021 mencapai US$365 juta (sekitar Rp5,4 triliun), turun 74 persen jika dibandingkan pendapatan bersih EA pada Q1 tahun fiskal 2020, yang mencapai US$1,42 miliar (sekitar Rp20,8 triliun). Alasan mengapa pendapatan besih EA mengalami penurunan tajam adalah karena mereka harus membayar manfaat pajak sebesar US$1,08 miliar (sekitar Rp15,8 triliun) setelah mereka melakukan transfer hak atas properti intelektual mereka pada divisi mereka di Swiss, menurut laporan The Esports Observer.
Sepanjang Q1 tahun fiskal 2021, total net bookings atau penjualan digital dari EA mengalami kenaikan sebesar 78 persen jika dibandingkan dengan Q1 tahun lalu. Soal penjualan digital, game konsol mengalami kenaikan paling besar dari game PC atau mobile game. Total penjualan digital dari game konsol EA mengalami kenaikan 98 persen, menjadi US$984 juta (sekitar Rp14,4 triliun) sepanjang Q1 tahun fiskal 2021. Sementara itu, total penjualan digital game PC mengalami kenaikan 74 persen menjadi US$340 juta (sekitar Rp5 triliun) dan penjualan digital mobile game naik 32 persen menjadi US$226 juta (Rp3,3 triliun).
Dalam laporan keuangan untuk Q1 tahun fiskal 2021, EA juga mengungkap sejumlah pencapaian mereka selama tiga bulan. Salah satunya, jumlah pemain FIFA 20 mengalami kenaikan hingga lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu. Tak hanya itu, jumlah pemain NFL 20, game american football, juga mengalami kenaikan hingga hampir 140 persen dalam periode yang sama. Sementara itu, setelah peluncuran Season 5 di Apex Legends, tingkat interaksi pemain dalam game itu juga meningkat pesat, menyaingi tingkat interaksi ketika game itu baru diluncurkan.
COO dan CFO EA, Blake Jorgensen mengatakan, tingkat interaksi para pemain dari game-game EA sepanjang Q1 jauh lebih tinggi dari perkiraan mereka. Pada Mei 2020, EA mengumumkan laporan keuangannya untuk tahun fiskal 2020. Ketika itu, mereka mengumumkan bahwa pemasukan mereka mencapai US$5,54 miliar (sekitar Rp82,8 triliun), naik 12 persen dari tahun fiskal 2019.