Baru-baru ini Accenture mengeluarkan laporan mengenai investasi di sektor startup teknologi finansial (fintech). Laporan tersebut mengemukakan bahwa di kuartal pertama tahun 2016 ini nilai investasi di sektor fintech tumbuh 67 persen menjadi senilai $5,3 miliar dan 62 persen pendanaannya terdapat di wilayah Eropa dan Asia.
Asia Pasifik menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan investasi fintech yang cukup besar. Dari laporan yang diunggah Accenture, Asia Pasifik disebutkan mengalami peningkatan mencapai empat kali lipat sepanjang tahun 2015, atau senilai $4,3 miliar. Hal ini menjadikan Asia Pasifik sebagai wilayah terbesar kedua untuk investasi finansial teknologi setelah Amerika Utara.
Tiongkok dan India merupakan dua negara dengan pertumbuhan yang paling mengambil perhatian. Keduanya merupakan negara dengan pertumbuhan investasi di sektor fintech yang cukup tinggi di kawasan Asia. Masing-masing mendapatkan investasi fintech sebesar $1,97 miliar dan $1,65 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Dalam rilis pers yang dikeluarkan Accenture mengenai laporan ini, Chief Executive Accenture Richard Lumb mengungkapkan bahwa pertumbuhan inovasi fintech telah menyebar dengan baik di luar penghubung teknologi tradisional. Fenomena penyebaran inovasi fintech ini disebutkan Richard merupakan “Revolusi Industri Keempat”. Sebuah fenomena global yang membawa invoasi baru dan perusahaan digital yang bersaing dengan berkolaborasi dengan jasa finansial tradisional.
Dalam rilis tersebut juga menyoroti bagaimana perusahaan fintech kolaboratif, yang menargetkan lembaga keuangan sebagai pelanggan, mulai mengganggu pasar dengan bersaing dengan lembaga finansial yang sudah ada.
Pendanaan untuk perusahaan fintech kolaboratif disebutkan menyumbang hingga 38 persen dari seluruh investasi fintech pada 2010, kemudian mencapai angka 44 persen di tahun 2015. Pertumbuhan investasi seperti ini sudah cukup untuk mengantarkan para fintech kolaboratif “mengganggu” para lembaga keuangan.
“Proporsi usaha fintech kompetitif di Eropa dan Asia jauh lebih tinggi daripada di Amerika Utara, yang sebagian besar mencerminkan tahap awal kematangan pasar fintech,” ungkap Managing Directur Accenture Financial Service Julian Skan.
Di Indonesia, sektor fintech juga terus menunjukkan tren pertumbuhan. Dari para pemain dan regulator, fintech kami prediksikan menjadi salah sektor paling “hot” di tahun 2016.