Riot Games baru-baru ini mengungkap angka penonton League of Legends World Championship Finals (Worlds 2019). Mengutip dari Esports Observer, Riot Games mengatakan bahwa laga final yang mempertemukan jagoan Eropa G2 Esports dengan jawara Tiongkok FunPlus Phoenix telah ditonton 21,8 juta orang, dengan jumlah penonton terbanyak pada saat bersamaan sejumlah 44 juta orang.
Menariknya, pada data yang baru diungkap ini, Riot Games menggunakan sebuah metrik atau perhitungan baru bernama Average-Minutes-Audience (AMA). Selama ini, sumber data jumlah penonton tayangan esports, biasanya mengandalkan data-data yang digunakan oleh platform streaming yang bersangkutan.
Ben Fischer, penulis Esports Observer mengatakan, bahwa data-data seperti concurrent viewers (penonton di saat bersamaan), total hours watched (jumlah total jam tayangan ditonton), ataupun unique viewers, tidak sebanding dengan rating yang dimiliki Televisi dan angkanya rentan dibuat berlebihan.
Penggunaan metrik AMA sebagai penghitung jumlah penonton bisa dibilang sebagai salah satu buah kerja sama antara Riot dengan Nielsen, selain dari penghitungan valuasi sponsorship esports.
Selain Riot, sudah ada beberapa perusahaan gaming/esports lain yang juga menggunakan AMA sebagai metrik penghitung jumlah penonton. Activision Blizzard salah satunya, menggunakan metrik tersebut sejak 2018 lalu untuk menghitung jumlah penonton Overwatch League. Pihak lainnya adalah ESL, yang menggunakannya untuk mengungkap jumlah penonton Intel Extreme Masters Katowice.
Sebelumnya Riot Games juga sempat mengungkap angka AMA League of Legends Championship Series (LCS) Amerika Serikat. LCS dianggap sebagai liga olahraga terpopuler ketiga di antara warga Amerika Serikat yang berumur 18-34 tahun dengan 124 ribu AMA. Laporan tersebut juga mengatakan, bahwa babak final LCS Summer Split memberikan dampak ekonomi sebesar US$5,44 juta (sekitar Rp76 milliar).
Jumlah Average-Minute-Audience ini kerap kali dianggap lebih reliabel, karena digunakan oleh dunia televisi dalam mengukur jumlah penonton, juga mengingat posisi Nielsen yang sudah bergerak dalam bidang data dan pengukuran data media sejak tahun 1923 lalu. Nielsen menjelaskan, bahwa metrik Average-Minute-Audience (AMA) adalah jumlah rata-rata penonton (program televisi) dalam waktu tertentu. Metode ini menghitung jumlah penonton untuk satu durasi program dalam setiap menitnya.
Namun demikian bukan berarti angka ini tidak dipertanyakan. Bagaimana jika penontonnya berpindah dari satu tayangan ke tayangan lain? Bagaimana jika satu penonton menonton dua tayangan sekaligus atau lebih? Itu adalah beberapa hal yang kerap dipertanyakan jika bicara soal angka penonton tayangan esports, baik menggunakan AMA ataupun data lainnya.
Sumber Header: Riot Games Official Documentation (Photo by Colin Young-Wolff/Riot Games)