Startup fintech Kredivo mempersiapkan ekspansi perdana ke luar negeri di kawasan Asia Tenggara tahun depan untuk mendukung ambisi perusahaan menggaet 10 juta pengguna pada 2020 mendatang. Rencana tersebut akan didukung penggalangan investasi seri B yang rencananya dilakukan secara beriringan.
Kredivo, sejak berdiri hingga kini, masih fokus di pasar Indonesia yang dinilai sebagai pasar utama perusahaan. Indonesia memiliki populasi terbanyak dan nasabah underbanked terbesar, sasaran pengguna Kredivo.
Nasabah underbanked yang dimaksud adalah mereka yang memiliki pekerjaan, memperoleh gaji rutin, namun ditolak bank saat mengajukan kartu kredit. Menurut riset Kredivo, golongan tersebut berjumlah 60 juta orang di seluruh Indonesia.
“Indonesia adalah negara yang paling membutuhkan layanan seperti kami, makanya kami fokus dulu di Indonesia baru ekspansi ke luar negeri. Belum ada rencana negara mana yang akan kita pilih, namun yang pasti di kawasan Asia Tenggara,” terang Co-Founder dan CEO Kredivo Akshay Garg, Selasa (10/4).
Terakhir perusahaan mengantongi pendanaan Seri A akhir tahun lalu yang dipimpin Jungle Ventures dan NSI Ventures.
Untuk dukung keamanan dan kenyamanan bagi nasabah, perusahaan telah resmi terdaftar dan mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan keputusan ini, Kredivo menjadi produk pembayaran kredit digital pertama yang terdaftar dan diawasi OJK.
Pendaftaran ini juga menunjukkan bahwa Kredivo telah memenuhi kualifikasi ketat pemerintah dalam hal sistem elektronik, mitigasi risiko, kelayakan sumber daya manusia, dan infrastruktur operasional lainnya dalam menjalankan bisnis. Hal ini memperkuat posisi Kredivo sebagai produk kartu kredit digital yang terpercaya.
Rencana bisnis Kredivo
Akshay melanjutkan, tahun ini pihaknya ingin menyalurkan pinjaman hingga $150 juta (lebih dari 2 triliun Rupiah), naik hingga empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun frekuensi transaksi pinjaman diharapkan bisa menjadi 200 ribu transaksi per hari dari saat ini 20-25 ribu transaksi.
Strategi yang disiapkan perusahaan untuk merealisasikannya adalah memperbanyak rekanan e-commerce yang kini mulai menyasar pemain OTA (travel). Secara total kini Kredivo telah bermitra dengan lebih dari 150 merchant yang bergerak di berbagai segmen usaha, seperti marketplace, gadget & elektronik, fesyen, jasa, dan sebagainya.
Perusahaan juga tahun ini berencana menambah cakupan area layanan. Sejauh ini perusahaan telah melayani nasabah yang berlokasi di Jabodetabek, Medan, Surabaya, Palembang, Denpasar, Semarang, dan Bandung.
Dalam penyaluran pembiayaannya, Kredivo menggandeng 10 mitra peminjam yang berasal dari korporasi dan individual. Salah satunya adalah BFI Finance. Kupon yang ditawarkan Kredivo dalam setiap pinjaman adalah 2,95% per bulan yang dapat dibayarkan mulai 30 hari sampai 12 bulan. Besaran kupon tersebut diklaim sedikit lebih tinggi daripada bunga kartu kredit bank sekitar 2,25%.
“Untuk total nasabahnya kita ingin jadi satu juta orang, saat ini sudah setengahnya. Ada banyak rencana yang akan segera kami lakukan untuk capai target tersebut.”