Startup fintech yang bergerak di layanan online lending FinAccel (menggunakan nama produk Kredivo) mengumumkan peroleh pendanaan seri B senilai US$30 juta (lebih dari Rp435 miliar) yang dipimpin Square Peg Capital, dengan partisipasi investor baru MDI Ventures dan Atami Capital. Investor sebelumnya, Jungle Ventures, OpenSpace Ventures, GMO Ventures, AlphaJWC, dan 500 Startups juga turut berpartisipasi dalam putaran ini.
Dana segar ini, menurut CEO Kredivo Akshay Garg, akan digunakan untuk membangun layanan baru di luar pinjaman via situs e-commerce, ekspansi regional, dan menambah talenta baru di bidang engineer dan data scientist.
Adapun negara yang akan disasar, menurutnya, masih dalam tahap evaluasi. Tiga negara yang sedang dipelajari di antaranya Thailand, Filipina, dan Singapura. Dalam enam bulan ke depan, FinAccel akan mengumumkan satu negara yang siap disambangi Kredivo sehingga tahun depan Kredivo resmi memiliki dua wilayah operasional.
“Dalam enam bulan ke depan akan kami putuskan satu negara yang akan kami sambangi. Sekarang masih dalam tahap evaluasi,” ujar Akshay, Rabu (25/7).
Dia melanjutkan produk baru yang sedang dikembangkan ini nantinya akan menyasar di luar ekosistem situs e-commerce, seperti pinjaman untuk sekolah, medis, dana darurat, renovasi rumah, dan sebagainya.
Secara terpisah, dalam keterangan resmi Partner Square Peg Capital Tushar Roy mengatakan Kredivo adalah bisnis berkelas institusional dalam seluruh aspek, lewat otomasi berbagai macam elemen pinjaman yang sangat kompleks dan telah dipercaya oleh merchant terbaik di Indonesia. Kredivo memiliki metrik risiko sekelas bank dan sudah menarik utang institusional.
Kredivo disebutkan memiliki tim yang berintegritas dan pengalaman tinggi sehingga termotivasi untuk memecahkan masalah besar untuk pedagang dan konsumen Indonesia, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi keseluruhan.
“Kami sangat bangga untuk mendukung visi tim Kredivo untuk memungkinkan layanan finansial yang lebih baik untuk masyarakat muda Indonesia dan Asia Tenggara,” terang Tushar.
CEO MDI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, Kredivo adalah pemimpin pasar di layanan pinjaman konsumen dengan proses credit scoring yang sangat maju di industri ini. Investasi di Kredivo sekaligus menandakan portofolio perdana MDI Ventures di bidang fintech lending.
“Dengan partisipasi kami, kami berharap untuk mendorong lebih banyak segmen yang kurang terlayani dalam pasar ini, di mana kami dapat mengakses berbagai macam sumber kredit yang dapat memakai teknologi Kredivo untuk mempercepat proses pencairan dana,” ucap Nicko.
Pencapaian bisnis dan rencana berikutnya
Akshay melanjutkan perusahaan akan menggiatkan kegiatan pemasaran untuk akuisisi pengguna baru dengan memasang berbagai papan iklan di tempat umum. Mereka juga menggencarkan beberapa inisiasif kerja sama strategis dengan Telkom Group yang kini tergabung sebagai jaringan investor Kredivo.
“Kami pilih investor strategis yang terkemuka agar ke depannya kami bisa jalin sinergi kerja sama. Akan ada banyak inisiasi baru yang siap kami lakukan bersama Telkom Group, khususnya Telkomsel.”
Dua tahun berdiri, Kredivo telah menjadi metode alternatif untuk pembayaran online dengan kartu kredit digital yang paling banyak diadopsi oleh marketplace di Indonesia. Kredivo diklaim sebagai satu-satunya perusahaan KTA online yang telah menjangkau hampir 10 situs e-commerce terkemuka, termasuk Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dan lebih dari 200 situs lainnya.
Pertumbuhan bisnis Kredivo secara GMV (Gross Merchandise Value) mencapai 5 lipat lipat, tanpa disebutkan angka detailnya. Perusahaan telah menilai lebih dari dua juta konsumen Indonesia dan membantu pedagang online mendapatkan pendapatan dan retensi pelanggan secara signifikan.
Disebutkan 80% dari transaksi setiap bulannya berasal dari konsumen loyal Kredivo yang jumlahnya lebih dari 500 ribu orang. Adapun rasio kredit macet dijaga di bawah 5% sesuai rata-rata industri keuangan.
Perusahaan memiliki 15 perusahaan sebagai pendana yang berasal dari multifinance dan credit fund. Credit fund tersebut berasal dari Hong Kong dan negara-negara di Asia Tenggara. BFI masih menjadi salah satu pendana eksklusif di Kredivo.