Dark
Light

Koprol vs Urbanesia? (Updated)

1 min read
August 16, 2010

Beberapa hari belakangan memang banyak pihak yang lumayan khawatir dengan isu yang menimpa Koprol dan Urbanesia. Dua startup kebanggaan Indonesia ini dikabarkan sedang bekerjasama dengan Nexian sebagai salah satu saluran distribusi untuk aplikasi mobile dari Koprol dan Urbanesia. Dan menyeruak kabar tidak enak yang menyatakan bahwa Yahoo! kurang setuju dengan adanya aplikasi Urbanesia di perangkat Nexian yang saat ini memegang hampir 25% market share di Indonesia.

Sepertinya pihak dari Yahoo! sedikit kecewa karena sebelumnya Nexian telah melakukan deal untuk aplikasi Location Based Service dengan Koprol dan keberadaan Urbanesia tentu akan menjadi halangan tersendiri. Keduanya memang secara tidak langsung sedang mengincar pasar yang sama, dan sayangnya fitur dari kedua layanan tersebut yang sekarang makin mirip. Beberapa waktu lalu Koprol merilis fitur Kurator dimana segelintir pengguna dimampukan untuk memoderasi tambahan venue dari user, sedangkan Urbanesia juga telah memiliki fitur tersebut sejak lama. Tampaknya, kedua startup tersebut bersaing di area venue dan reviews, dimana sepertinya user tidak akan memasukkan venue/reviews di kedua layanan tersebut. Mereka akan memilih salah satu.

Sebelumnya Koprol dan Urbanesia sempat menjalin partnership di bidang ini, dimana review dari user Koprol di sebuah venue tertentu akan muncul di halaman venue tersebut di website Urbanesia. Nampaknya partnership ini-pun telah berakhir dan tidak dilanjutkan oleh kedua belah pihak.

Kalau dilihat secara sekilas oleh pengguna, kedua layanan tersebut memang berbeda. Koprol menawarkan interaktivitas dan kegiatan bersosialisasi, sedangkan Urbanesia lebih berupa direktori tempat. Namun Koprol juga harus memperbanyak database venue di layanannya secara organik dan user generated, sedangkan Urbanesia juga harus menambah fitur sosial agar penggunanya betah berada di situsnya. That’s where things get ugly.

Terlepas dari deal antara Koprol-Nexian dan Nexian-Urbanesia, saya pikir kedua startup tersebut bisa hidup berdampingan dengan damai sejahtera di handset Nexian kalau saja keduanya bisa fokus ke core layanan masing2. Koprol dengan social networkingnya dan Urbanesia dengan venues and reviewsnya, tapi sepertinya “persaingan”nya akan jadi makin menarik.

Bagaimana menurut anda, Koprol? Urbanesia? Ditunggu komentarnya dibawah.

UPDATE from Selina Limman (CEO Urbanesia)

Sebetulnya Urbanesia dan Koprol itu beda sekali yah.. Kalau Urbanesia fokusnya adalah memberikan info tentang penyedia produk dan servis di Jakarta yang kontennya bisa dikontribusi oleh user. Kalau Koprol strength-nya di location based social network yang meng-capture real time comments and conversation di venues. Dalam bentuk aplikasi pun pasti akan berbeda sekali, karena banyak feature yg harus dipangkas.

We like Koprol and working with Koprol, karena itu sempat kerjasama dengan implementasi API koprol di Urbanesia. To show our support ke sesama startup lokal. Tetapi akhirnya terhenti karena ada perubahan di API koprol. Tapi kita selalu terbuka untuk kerja sama lagi kok ke depan 😉

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

24 Comments

  1. klo menurut gw seh yg salah si Nexiannya…. kenapa musti gaet keduanya. seharusnya mrk (nexian) harus fokus ke salah satunya aja

  2. Setuju dengan alinea terakhir. Kalo Koprol dan Urbanesia fokus ke core layanan masing-masing, seharusnya mereka nggak usah timpang tindih di HP Nexian. Tapi kalau Yahoo kecewa dengan partnership Urbanesia-Nexian, berarti ada indikasi bahwa Koprol dan/atau Urbanesia akan bergerak ke “lahan” yang lain.

  3. IMHO kerjasama belum tentu kesepakatan dua belah pihak sih bro, atas kesepakatan beberapa pihak juga bisa 😀

  4. wahahaha sama-sama kuat modal jadi perlu RoI yang kuat jugak…. yups kerjakeras bagai kuda mah pasti yang menang ya si kuda hahahah HOT dan HITS nih!

  5. sepertinya nexian melihat sesuatu yg bisa dimanfaatkan dari koprol dan urbanesia *it’s all about money wkwkwk :D*. bagi saya yg penting developer dan enterpreuneur indonesia bisa berkembang 🙂

  6. klu masih bersaing secara sehat masih wajar karena akan memunculkan ide2 segar.. atau gila :D… yg penting kita dukung StartUp Lokal…. ohh iya merdeka..!!! maklum tujubelasan heheh… 🙂
    btw sejak kpn nih DS ada komen2nya langsung nih?.. 🙂

  7. Urbanesia dan Koprol mau gak mau akan tetap bersinggungan,seperti FB dan Twitter, grey areanya akan melebar 🙂

    Yg penting diketahui dulu apa sebelumnya dah ada thumb agreement antara Koprol/Yahoo dan Nexian prior to Urbanesia deal. Kalo udah ada dan masih dilanggar, ya begitu lah Indonesia 😀

  8. Sebetulnya Urbanesia dan Koprol itu beda sekali yah.. Kalau Urbanesia fokusnya adalah memberikan info tentang penyedia produk dan servis di Jakarta yang kontennya bisa dikontribusi oleh user. Kalau Koprol strength-nya di location based social network yang meng-capture real time comments and conversation di venues. Dalam bentuk aplikasi pun pasti akan berbeda sekali, karena banyak feature yg harus dipangkas.

    We like Koprol and working with Koprol, karena itu sempat kerjasama dengan implementasi API koprol di Urbanesia. To show our support ke sesama startup lokal. Tetapi akhirnya terhenti karena ada perubahan di API koprol. Tapi kita selalu terbuka untuk kerja sama lagi kok ke depan 😉

    Nexian nggak salah, karena memang seharusnya servis yang disediakan oleh mobile app urbanesia dan koprol pasti beda. Target marketnya aja beda banget. Justru salut sama Nexian yang memberi support untuk startup lokal dengan memberikan kepercayaan kepada urbanesia. Thank you nexian 🙂 Untuk kalian startup lokal juga mempunyai kesempatan yang sama lohh.

  9. Mumpung lagi rame 🙂 We are proud to be the first and only Koprol partner yang sudah implement API-nya Koprol, bahkan jauh sebelum Werdehel. ‘Mention tab’ di business profile tersebut sudah jalan selama beberapa bulan, namun terpaksa kita matikan karena API tersebut masih tahap development, jadi banyak perubahan di APInya, dan implikasinya di website Urbanesia jadi buggy setiap ada perubahan. Ya kita lihat saja nanti perkembangannya kalau API-nya sudah benar-benar public.

  10. IMHO, target market beda itu kadang cuman by the book / from company perspective, dilapangan grey area nya pasti banyak 🙂 lama kelamaan pasti ketemu diujung jalan yg sama 🙂

  11. Urbanesia tidak merasa sedang bersaing dengan Koprol dan (CMIIW) Koprol pun tidak merasa sedang bersaing dengan Urbanesia. Setidaknya itu atmosfer yang saya rasakan saat pertemuan #StartUpLokal dan membaca berita + interview tentang mereka berdua di internet.

    Gue liat Yahoo South East Asia-lah yang merasa Urbanesia sedang (atau akan) bersaing dengan Koprol dan sebaliknya dalam hal ini sehingga merasa perlu untuk menelpon Nexian untuk “curcol”. Kalau pun Nexian terus melanjutkan kerjasama dengan Urbanesia, Yahoo South East Asia yang kecewa ini mau ngapain? Membatalkan kerjasama dengan Nexian rasanya akan sangat merugikan bagi mereka sendiri.

    Saran : Urbanesia akuisisi Yahoo South East Asia #eh #dibannedYahoo XD

  12. Let the market speak. Competition is good for the public.

    But for this case, I think their differences are actually their strength. As indicated by Selena, Urbanesia is more like directory based, and Koprol is more like social based.

    Urbanesia is more for people who is not yet familiar with the Jakarta market. A Newbie. Something like yellow pages on the web. Koprol is more social oriented, good for people who want to be adventurous.

    Both are good for the different segment of consumers and marketers. Let Freedom rings! Network Neutrality FTW. No single entity dominate the Indonesian market. Support plurality.

  13. Yahoo “gerah” sama Urbanesia???
    Wah!! masa urbanesia udh bisa se-“level” sama yahoo??? kereen dooonk!!!
    Proud to be and to use local….. 😀
    thumbs up buat urbanesia and koprol!!
    buat “yihaa”…. wuokey lahhhh…. hihihi…

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Shopkick, Ide Baru Layanan Lokasi

Next Story

TweetMeme Luncurkan Produk Baru: DataSift

Latest from Blog

Don't Miss

Perjalanan Natali Ardianto Menjadi Seorang Pakar Industri: Memiliki Tujuan yang Konkret

Artikel ini adalah bagian dari Seri Mastermind DailySocial yang menampilkan para inovator
Natali Ardianto talks about his clear vision to become an industry expert as he is now

Natali Ardianto’s Journey on Becoming an Industry Expert: Set Up a Vivid Goal

This article is a part of DailySocial’s Mastermind Series, featuring innovators