Ketika publisher Jepang seperti Bandai Namco dan Capcom tengah sibuk dengan game-game blockbuster-nya, arahan berbeda diambil Konami dalam merawat franchise serta komunitas pemain. Mereka sekarang tampak sedang fokus pada esports. Di bulan ini, Konami meresmikan kolaborasinya bersama Liga Sepak Bola Jepang untuk meluncurkan turnamen Winning Eleven, setelah sebelumnya melepas versi gratis Pro Evolution Soccer 2019 demi merangkul lebih banyak pemain.
Dan demi memegang komitmen mereka terhadap ranah gaming kelas profesional, perusahaan asal Tokyo itu membangun pusat esports di ibu kota. Saat ini status esports center milik Konami masih berada dalam tahap pembangunan, dan rencananya akan rampung pada bulan November 2019. Jika semuanya berjalan lancar, fasilitas tersebut akan siap digunakan ketika Olimpiade Tokyo dilaksanakan di tahun 2020 nanti.
Pusat esports Konami sengaja dirancang agar lebih lengkap dan megah dibanding fasilitas sejenis yang pernah didirikan. Bangunan didesain untuk berdiri setinggi 12 lantai serta dilengkapi area bawah tanah, berlokasi di distrik Ginza. Di dalamnya akan ada arena turnamen berskala raksasa, gerai penjualan hardware, serta ruang-ruang khusus pendidikan esports. Sesi pelatihan akan dipandu oleh staf ahli, dimaksudkan buat menyaring talenta esports sedini mungkin.
Proyek tersebut diharapkan bisa mendorong pengembangan ranah esports di Jepang. Proses pembangunan gedung mulai dilakukan beberapa bulan sesudah pembentukan Japan Esports Union (JESU) pada akhir tahun lalu. Badan ini rencananya akan memiliki kantor cabang di 11 prefektur di Jepang, disiapkan sebagai sarana latihan dan dilangsungkannya kompetisi. Di esports center, kegiatan itu dapat dilakukan secara lebih masif.
Dalam acara seremoni peletakan batu pertama, presiden Konami Kimihiko Higashio berharap bahwa di masa depan nanti, mereka yang berpartisipasi di esports akan berdiri berdampingan dengan para atlet olahraga ‘sesungguhnya’ atau bahkan melampaui pencapaian mereka. Meski demikian, Higashio juga mengakui, Jepang masih tertinggal jauh di belakang wilayah-wilayah pionir esports seperti Amerika dan Eropa. Tapi melihat dari sudut pandang ini, menurutnya Jepang masih memiliki potensi besar untuk berkembang.
“Saya ingin menunjukkan pada dunia bahwa dari Ginza ini, daya tarik esports tidak akan kalah dari olahraga fisik,” tutur Higashio.
Sejauh ini, belum diketahui apakah pengunjung diperkenankan untuk melakukan tur di dalam esports center Konami setelah pengerjaannya rampung dan gedung mulai beroperasi nanti. Selain itu, belum dikonfirmasi pula status esports di perhelatan olahraga terbesar di dunia tersebut…
Via GamesIndustry. Tambahan: Variety.