Liga sepak bola profesional Jepang, atau biasa dikenal dengan sebutan J.League, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan turnamen esports. Tentu saja, sesuai dengan olahraga aslinya, game yang diusung adalah Pro Evolution Soccer, alias Winning Eleven di negeri sakura sana. Turnamen ini melibatkan 40 tim di dua divisi teratas J.League, dengan masing-masing klub mengirim tiga pemain untuk berkompetisi.
J.League bekerja sama langsung dengan developer Pro Evolution Soccer yaitu Konami dalam penyelenggaraan kompetisi esports terbaru ini. Menariknya, game yang digunakan bukanlah Pro Evolution Soccer versi console atau PC, melainkan versi mobile. PES versi mobile sendiri baru saja mendapatkan update di bulan Desember lalu dari PES 2018 ke PES 2019, dan hingga kini telah diunduh lebih dari 150 juta kali di seluruh dunia.
“Esports telah dinikmati oleh orang-orang dari berbagai generasi, gender, dan baik orang-orang yang memiliki disabilitas ataupun tidak. Ini adalah cara yang berguna untuk menyebarkan daya tarik sepak bola,” demikian ujar ketua J.League, Mitusu Murai, dilansir dari ESPN. Babak kualifikasi turnamen PES 2019 Mobile J.League akan dimulai pada tanggal 22 Maret, kemudian berlanjut di babak final offline di bulan Juli nanti.
Kiprah Jepang di bidang esports Pro Evolution Soccer sebelumnya sudah memiliki rekam jejak yang cukup baik. Dalam pertandingan uji coba yang digelar di Asian Games 2018 lalu, PES menjadi salah satu cabang esports yang dilombakan. Kompetisi ini dimenangkan oleh dua pemain asal Jepang yaitu Naoki Sugimura dan Tsubasa Aihara. Namun saat itu game yang digunakan adalah PES 2018 versi console. Entah mengapa kompetisi esports J.League kali ini pindah ke versi mobile, tapi bisa jadi itu dilakukan karena alasan aksesibilitas.
Jepang bukan satu-satunya negara yang memiliki kompetisi Pro Evolution Soccer resmi bersama Konami. Di Eropa, mantan bintang Barcelona Gerard Pique juga mendirikan liga PES dengan nama eFootball.Pro League. Konami juga menggelar esports bertema bisbol dengan game keluaran mereka yaitu Power Pros, bekerja sama langsung dengan liga profesional bisbol Jepang (Nippon Professional Baseball).
Kerja sama Konami dan J.League menunjukkan bahwa dewasa ini olahraga konvensional dan esports adalah dua hal yang memiliki kaitan erat dan dapat tumbuh bersama. Banyak hal yang dapat dipelajari esports dari olahraga konvensional, terutama tentang cara menarik brand non-endemic sebagai sponsor. NBA 2K League tahun lalu telah membuktikan bahwa mereka mampu melakukannya, jadi tidak mustahil esports Pro Evolution Soccer juga bisa melakukan hal serupa.
Sumber: Esports Insider, SportsPro Media, The Asahi Shimbun, ESPN