Setelah tahun lalu menutup dua dana kelolaan (fund) baru, mengumpulkan $160 juta atau setara 2,2 triliun Rupiah, pemodal ventura asal Singapura, BEENEXT, tahun ini memiliki sejumlah rencana yang ingin dilancarkan untuk ekosistem startup di Indonesia.
Kepada DailySocial, Partner BEENEXT Faiz Rahman mengungkapkan, pihaknya selalu terbuka kepada setiap peluang dan tantangan untuk melayani/berkontribusi kepada masyarakat bersama dengan pendiri startup. BEENEXT juga masih berfokus kepada investasi tahap awal dan mendukung para pendiri startup yang memiliki solusi untuk setiap masalah besar di setiap negara tempat mereka beroperasi.
“Kami memang memiliki beberapa area di mana kami pikir kami dapat menambahkan lebih banyak nilai seperti fintech, marketplaces/e-commerce, consumer tech, SaaS, agritech, healthcare, dan lainnya. Tetapi lebih dari itu, kami menghormati dan mengikuti panduan pendiri karena kami yakin para pendiri lebih tahu dari kami.”
Sebelumnya BEENEXT terlibat dalam pendanaan awal kepada Transfez bersama dengan East Ventures. Disinggung apa alasan utama mereka tertarik untuk berinvestasi kepada Transfez, Managing Partner BEENEXT Hero Choudhary mengungkapkan, pihaknya selalu mencari peluang untuk terlibat dengan ide-ide fintech inovatif terutama para pendirinya.
“Kami sangat beruntung bertemu Edo dan Bondan [founder Transfez] yang merupakan pendiri hebat dan merasa beruntung dapat bermitra untuk berpartisipasi dalam perjalanan mereka melalui investasi ini. Mereka mengidentifikasi pernyataan masalah besar di wilayah yang memiliki implikasi sosial yang tinggi. Pendekatan digital murni mereka juga sangat relevan di dunia pasca pandemi. Keputusan investasi kami didasarkan pada kepercayaan pada para pendiri dan kebutuhan pasar.”
Melalui kemitraan dengan lebih dari 200 startup, BEENEXT kini mengklaim telah memiliki jaringan para pendiri yang luas di seluruh Asia Tenggara, India, dan Jepang. Sepanjang tahun 2020 dan 2021, BEENEXT termasuk venture capital yang lumayan aktif berinvestasi kepada startup. Di Indonesia mereka juga berinvestasi pada Jendela 360, Segari, dan Esensi Solusi Buana.
Ekosistem startup Indonesia
BEENEXT mencatat saat ini ekosistem Indonesia tumbuh lebih cepat dari sebelumnya. Terlihat dari semakin banyak pendiri yang membangun perusahaan dan memecahkan masalah besar.
Di Indonesia saat ini banyak pendiri yang memiliki pengalaman yang luas dalam mengoperasikan dan wawasan mendalam dalam meningkatkan skala bisnis di perusahaan tempat mereka bekerja; lalu sekarang mereka memutuskan untuk menjadi founder. Diketahui beberapa mantan karyawan startup besar memang telah menjadi pendiri yang sukses.
“Kami melihat jumlah dan kekuatan pengusaha tumbuh, siklus pendiri berikutnya muncul di banyak vertikal. Kami mendengar banyak berita positif di pasar tentang inisiatif go public. IPO yang sukses menjadi bukti bagi Indonesia sebagai pasar yang tidak dapat kami abaikan. Kami percaya berita positif ini juga mendorong dan menginspirasi lebih banyak orang terutama generasi muda untuk memulai usaha mereka,” kata Faiz.
Di sisi lain dukungan pemerintah seperti infrastruktur (fisik, logistik, pembayaran) juga makin meningkat. Pemerintah sangat mendukung dalam menumbuhkan inovasi. Indonesia saat ini juga berada pada tahap yang baik dalam hal penetrasi internet, PDB per kapita dan ukuran relevan lainnya. Memberikan perhatian lebih dari investor global kepada Indonesia untuk berinvestasi berkelanjutan.
“Di sisi lain, pandemi di tahun 2020 juga telah mempercepat adopsi digital di berbagai bidang. Indonesia berada dalam tahapan penting dalam sejarah dan kami sangat optimis dan percaya pada potensi masa depan,” kata Faiz.