Keterbukaan menjadi salah satu prinsip yang umumnya dimiliki oleh para pendiri atau founder startup digital. Keterbukaan untuk mengakui kekurangan diri sendiri, serta mau belajar berbagai hal dari pengetahuan dan pengalaman orang lain. Prinsip keterbukaan para founder inilah yang juga memunculkan budaya kolaborasi dalam ekosistem startup, sehingga saat ini istilah kolaborasi semakin banyak ditemui dan seakan melekat dengan budaya startup.
Selain menjalin berbagai kolaborasi dengan sesama startup digital atau komunitas, kolaborasi dengan perusahaan korporat juga semakin banyak ditemui. Di era modern ini, mulai banyak perusahaan yang membuka diri dan membangun berbagai wadah untuk berkolaborasi dengan startup. Salah satunya adalah Telkomsel lewat program TINC (Telkomsel Innovation Center) yang memiliki fokus pada pengembangan teknologi IoT untuk berbagai sektor industri di Indonesia.
Beberapa kolaborasi bersama startup dengan solusi IoT telah dilakukan lewat program TINC, mulai dari solusi telemonitoring bersama Intank dan Indi Tracking, bike sharing bersama Banopolis, pengelolaan sampah bersama SMASH, bidang agrikultur bersama Mertani dan Habibi Garden, serta bidang akuakultur bersama Jala, Fishgator, dan eFishery. Berbagai kolaborasi ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh Telkomsel atau startup terkait saja, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang menjadi target pasarnya.
Kolaborasi TINC bersama eFishery
Salah satu bentuk kolaborasi yang pernah dilakukan oleh Telkomsel adalah menggandeng eFishery untuk menghadirkan kampung perikanan digital di Indramayu, Jawa Barat. Lewat program ini, para peternak ikan di kawasan pertambakan Losarang, Kabupaten Indramayu dapat memanfaatkan produk automatic fish feeder di kolam-kolam ikan untuk meningkatkan efisiensi pakan serta mempercepat siklus panen ikan.
Kolaborasi antara solusi teknologi pemberi pakan ikan otomatis yang dapat dikontrol melalui smartphone dari eFishery, penerapan teknologi NB-IoT (Narrowband Internet of Things) dari Telkomsel, ditambah lagi Japfa yang menghadirkan pakan-pakan ikan berkualitas membuat sinergi dari ketiga perusahaan ini menjadi semakin mantap dalam menghadirkan manfaat bagi masyarakat di Losarang, Indramayu.
Gibran Huzaifah selaku founder eFishery menjelaskan bahwa visi mereka adalah bring the future of aquaculture. Menurutnya, pembudidaya perikanan di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Lewat solusi yang dikembangkan eFishery, ia berharap Indonesia dapat menjadi pionir dalam praktik budidaya perikanan yang mengedepankan penggunaan teknologi. Ia juga merasa bahagia karena inisiatif dan produknya dapat memfasilitasi kolaborasi antara Telkomsel sebagai penyedia layanan digital terbesar di Indonesia dengan pemerintah provinsi Jawa Barat yang memiliki visi luar biasa untuk membangun wilayah pedesaan.
eFishery cukup berhasil mengajak petani ikan untuk melek teknologi, dimulai dari smart feeder dan aplikasi pendukungnya. Memperkenalkan teknologi smartphone kepada para pembudidaya ikan tradisional juga memunculkan hal yang menarik. Chrisna Aditya, CTO eFishery memaparkan bahwa awalnya para petani menggunakan smartphone hanya untuk mengoperasikan feeder saja. Namun setelah mengetahui bahwa smartphone dapat digunakan untuk menonton YouTube, mereka jadi tertarik untuk belajar lebih dalam soal budidaya ikan.
Secara agresif, eFishery juga terus mengembangkan teknologi dalam produknya. Salah satunya adalah melakukan uji coba penggunaan teknologi 5G bersama Telkomsel di Jawa Barat. Selain eFisheryFeeder, saat ini mereka juga sedang mengembangkan eFisheryFresh yang menyerap hasil panen berbagai komoditas perikanan langsung dari pembudidaya dan nelayan lokal yang kemudian kami pasarkan ke berbagai konsumen, serta eFisheryFund sebagai sistem pembiayaan untuk para pembudidaya.
Kolaborasi TINC bersama Jala
Kolaborasi lain yang pernah dilakukan oleh Telkomsel adalah bersama Jala, startup agrotech yang berfokus pada pemanfaatan dan pengembangan teknologi di sektor perairan, khususnya dalam budidaya udang. Dalam bisnisnya, Jala menawarkan produk berupa kombinasi alat ukur kualitas air terhubung internet serta sistem analisis berbasis data untuk budidaya lebih baik.
Jala dan TINC sempat berkolaborasi melakukan riset dan memadukan teknologi Nb-IoT yang dimiliki Telkomsel dengan teknologi yang dimiliki Jala. Selain dalam bentuk join product development, Telkomsel juga melakukan kolaborasi dari sisi bisnis dengan Jala, salah satu langkahnya adalah mencari potensi di pasar baru bagi kedua pihak. Liris Maduningtyas, CEO Jala mengungkapkan bahwa pihaknya merasa terbantu dalam hal perluasan akses pasar.
“TINC dan Jala mencoba melakukan eksplorasi market baru bersama-sama. Di sini kami merasa terbantu untuk dihubungkan dengan beberapa pihak yang mungkin cocok berkolaborasi dengan Jala,” tambahnya menyoal peluang market access yang ditawarkan Telkomsel.
Kolaborasi TINC bersama ELTISIA
Rezayanti Novia Putrika Dewi dari ELTISIA, salah satu startup yang tengah mengikuti program inkubasi TINC batch ke-3 mengungkapkan, “Kolaborasi antara startup dengan korporasi sangat penting, karena pada tahap komersialisasi startup memerlukan network stakeholders yang dibutuhkan dari pihak korporasi, selain itu untuk memproduksi produk tersebut membutuhkan modal operasional produksi dengan kuantitas tertentu, supaya mendapat harga yang kompetitif.”
Lewat produk LIFTINC, mereka mengembangkan sistem forklift monitoring berbasis IoT dengan penggunaan produk Telkomsel berupa industrial SIM card. Program inkubasi TINC diakui sangat membantu dalam proses pengembangan produk. Dampak yang cukup dirasakan dalam bisnis juga meliputi ketepatan waktu proyek dan ketepatan output yang ingin dicapai. “Pada inkubasi TINC dilakukan komunikasi yang intensif, adanya weekly meeting untuk update perkembangan project, update masalah yang dihadapi, dan pihak TINC mencoba untuk memberikan insight kepada kami. Tim kami menjadi lebih solid untuk mencapai target yang telah kami tetapkan. Kami juga selalu mendapatkan update terbaru tentang produk telkomsel untuk support produk kami.” ungkap Rezayanti.
Berkolaborasi dengan Telkomsel dapat menjadi kesempatan besar untuk startup untuk mengembangkan diri, baik dari segi teknologi maupun bisnis. Saat ini, Telkomsel membuka TINC batch ke-4 bagi startup dengan solusi teknologi untuk berbagai sektor industri. Daftarkan diri segera ke TINC melalui dly.social/tinc.
Disclosure: Artikel ini adalah artikel bersponsor yang didukung oleh Telkomsel.