Dark
Light

Kolaborasi dengan Co&Co Bantu Wujudkan Hackerspace Bandung Versi Ketiga

2 mins read
August 12, 2014

Hackerspace Bandung (HS BDG) kembali pindah lokasi. Coworking space pertama di Bandung tersebut kini menempati salah satu bagian gedung yang terletak di Jalan Dipatiukur 5 Bandung. HS BDG versi ketiga ini merupakan hasil kolaborasinya dengan Co&Co Space (Co&Co) sebagai pengelola gedung. Nantinya HS BDG akan lebih fokus untuk pengelolaan event dan komunitas.

Kami berbincang dengan Yohan Totting sebagai salah satu inisiator HS BDG dan Andi Saptari (biasa dipanggil Ongky) dari Co&Co tentang konsep baru HS BDG. Menurut Yohan, HS BDG pindah karena karena memang kontrak sudah habis dan diajak kerja sama dengan Co&Co. Yohan mengatakan bahwa awalnya mereka ingin mencari tempat baru karena rumah yang sebelumnya disewa (di kawasan Sukaluyu) agak rusak dan sering bocor jika hujan. Untungnya ada ajakan Co&Co untuk bergabung sehingga HS BDG yang baru kini “berkantor” di sebuah gedung.

Yohan mengakui bahwa selama ini mereka cukup kesulitan dalam melakukan manajemen terhadap fasilitas HS BDG. Yohan mengatakan, “Kita sih selama ini memang agak kesulitan dengan manajemen building, sehingga fasilitas di Hackerspace lebih terkesan apa adanya. Problemnya memang ga ada dedicated team yang mengelola tempatnya sedangkan anak-anak Hackerspace sendiri sibuk dengan kerjaan masing-masing juga.”

Tawaran kerja sama dengan Co&Co ini jelas menguntungkan bagi HS BDG untuk lebih fokus ke arah komunitas. Yohan berujar, “Dengan bekerja sama dengan coworking lainnya maka kita bisa fokus di root utama Hackerspace yaitu sebagai physical hub buat anak-anak FOWAB dan bisa lebih fokus di community activity. Kita ga perlu lagi memikirkan gimana caranya biar biaya operasional bisa tertutupi atau mengurusi fasilitas yang diperlukan.”

Yohan menyebutkan bahwa perbedaan signifikan HSBDG versi sekarang dengan versi sebelumnya adalah fasilitas yang lebih baik, terutama dengan tersedianya ruangan untuk meetup, workshop, atau event lainnya. Lokasi yang strategis juga diakui bakal memudahkan teman-teman untuk menjangkau dan datang untuk bekerja dan berkolaborasi di HS BDG.

Terkait dengan kolaborasinya dengan Co&Co, Yohan memastikan, “Kita juga mencoba memperbaiki diri secara internal dengan membentuk dedicated team di HS BDG dan program bulanan untuk memenuhi kewajiban kita dengan Co&Co, yaitu mengaktivasi tempat dan mengajak orang-orang untuk datang dan berkolaborasi di Co&Co.”

Dari sisi Co&Co sendiri, Ongky menyebutkan kerja samanya dengan HSBDG adalah hal yang alami dan Co&Co ingin memfasilitasi hal ini sebaik-baiknya. Ongky mengatakan, “I suppose it’s only natural, Co&Co ingin memfasilitasi sebanyak mungkin teman-teman dari latar belakang dan profesi yg berbeda-beda. HS BDG mewakili ICT yang sangat luas cakupannya, dari web developer, business solution sampai gaming. Di Co&Co juga banyak teman-teman dari desain, architect, finance, dan lain-lain. Harapannya, dengan adanya HS BDG, teman-teman bisa saling berkolaborasi.”

Ongky bercerita bahwa ketika dia dan teman-temannya merencanakan Co&Co hampir dua tahun yang lalu, mereka semua memiliki mimpi yang sama untuk mempermudah startup, khususnya di industri kreatif, dalam mencapai tujuan bisnis masing-masing. Kebetulan mereka memang memiliki basis kegiatan di industri kreatif.

Ongky lebih lanjut berujar, “Ketika kita memulai satu usaha baru, salah satu kebutuhan utama adalah tempat dan teman kerja, dan kami pun sadar bahwa masih kurang tempat dimana komunitas bisa bergabung dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bisnis bersama dan juga berbagi pengalaman. Makanya Co&Co itu singkatan dari Community and Collaboration.”

“Tempatnya kita namakan Co&Co Space, shared space yang mencakup Coworking Space (tempat bekerja bersama), Meeting Space (tempat bertemu, pertemuan, atau meeting point), Collaboration Space (tempat berkolaborasi dengan sesama) dan Exhibition Space (tempat memperlihatkan karya, bisa produk, desain, program, ataupun ide). Kami berusaha untuk memfasilitasi sebanyak mungkin karya teman-teman,” ujar Ongky.

Sementara ini Co&Co membuka Co&Co Space di Dipatiukur, Bandung, meskipun mereka juga memiliki rencana untuk membuka hal serupa di kota-kota lain. Di Co&Co Space sendiri pengguna bisa datang secara harian atau menjadi anggota. Terdapat beberapa skema bulanan untuk anggota dengan pilihan untuk menjadi resident atau tidak. Resident akan memiliki fasilitas tambahan, seperti secured seats dan loker. Tersedia pula beberapa ruang kerja kantor yang dapat disewa secara tahunan.

[Foto: Dok. HS BDG]

Previous Story

Pentingnya Membangun Aplikasi Pada Segmen Perangkat Tertentu

Next Story

OPPO N1 Mini Resmi Sambangi Indonesia, Dijual Seharga 4.999.000 Rupiah

Latest from Blog

Don't Miss

WeWork Growth Campus

Kondisi dan Strategi Bisnis WeWork Menghadapi Perubahan Gaya Kerja Akibat Pandemi

Operator coworking space global WeWork meresmikan kehadirannya di Indonesia sejak
Tren Bisnis Coworking Space Selama Pandemi

Pemodal Ventura Tatap Masa Depan Bisnis Coworking Space

Era kejayaan bisnis coworking space di Indonesia berbanding lurus dengan