Untuk mengedukasi dan mempromosikan keberadaan layanan peer-to-peer lending di kalangan masyarakat umum, Koinworks akan menggelar program pemberian kredit gratis kepada calon lender atau pemberi pinjaman di situsnya. Pendaftaran akan dibuka pada tanggal 11 Juli 2016 dan menargetkan 1000 calon pemberi pinjaman baru. Kegiatan ini sendiri akan berlangsung selama dua minggu dan akan resmi diluncurkan pada akhir Juli 2016.
“Nantinya setelah melakukan proses registrasi calon lender atau pemberi pinjaman akan kami pilih dan jika sesuai dengan kriteria akan diberikan kredit dari Koinworks yang bisa langsung digunakan untuk berinvestasi,” kata Co-Founder Koinworks Benedicto Haryono kepada DailySocial.
Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memaksimalkan strategi pemasaran sekaligus mengedukasi secara langsung kepada masyarakat umum untuk lebih terbiasa menggunakan Koinworks. Koinworks menggelontorkan dana sekitar 2 miliar Rupiah untuk pemberian kredit gratis kepada calon pemberi pinjaman.
“Jika program Koin ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat umum, besar kemungkinan kegiatan ini akan kami teruskan dan kami lakukan secara berkala,” kata Benedicto.
Selama ini Koinworks telah memberikan invitation kepada kalangan teman dan keluarga untuk menjadi pemberi pinjaman. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan feedback dan melakukan koreksi terhadap layanan dan fitur di Koinworks.
“Saat ini kami telah memiliki pemberi pinjaman yang berasal dari kalangan umum, namun akun tersebut belum kami aktifkan,” kata Benedicto.
Peluncuran aplikasi mobile
Selain meluncurkan program Koin, akhir bulan Juli Koinworks juga berencana meluncurkan aplikasi mobile versi beta khusus untuk pengguna smartphone Android. Tidak berbeda jauh dengan fitur yang saat ini telah tersedia di mobile browser, aplikasi tersebut nantinya akan dilengkapi dengan dashboard dan push notification yang dilengkapi dengan informasi pinjaman terkini yang bisa secara langsung diinvestasikan oleh lender atau pemberi pinjaman.
“Selain itu kami juga akan memberikan launching tools untuk memudahkan lender melakukan investasi. Bentuknya seperti semi-automated, artinya setiap ada loan yang naik, lender bisa langsung investasi,” kata Benedicto.
Menargetkan pasar e-commerce dan marketplace
Saat ini Koinworks telah menjalin kemitraan dengan pelaku e-commerce seperti Berrybenka, Lazada dan Livaza. Kemitraan strategis ini sengaja dilancarkan oleh Koinworks untuk bisa menjangkau lebih banyak SME Lending yang merupakan merchant dari masing-masing e-commerce dan marketplace terkait.
“Borrowers atau peminjam biasanya fokus kepada online bisnis, bisnis yang selling atau marketing online, Koinworks yang pertama meng-cater pasar tersebut. Sebelumnya tidak ada bisnis yang meng-cater online pasar tersebut sampai akhirnya [masuk] Tokopedia bersama bank,” kata Benedicto.
Koinworks juga tengah melakukan negosiasi dengan layanan e-commerce lokal lainnya. Rencananya sekitar pertengahan bulan Agustus 2016 akan diumumkan siapa saja e-commerce yang bermitra dengan Koinworks
“Target kita adalah untuk mendiversifikasi produk untuk pemberi pinjaman. Guiding principal di fase pertama adalah mencari peminjam yang memiliki online presence, karena kita berbasis data hal ini yang membedakan Koinworks dengan peer-to-peer lending lainnya,” kata Benedicto.
Dengan menerapkan metode yang tradisional namun diperkuat dengan analisis big data, Koinworks mengklaim menghasilkan credit scoring yang komprehensif dan tentunya berguna untuk pemberi pinjaman dan Koinworks.
“Credit scoring di Koinworks target akhirnya adalah fully-automated namun saat ini yang diterapkan sepenuhnya augmented decisions making. Jadi orang yang menentukan namun augmented by data,” kata Benedicto.
Hingga kini Koinworks telah memiliki sekitar 1000 borrower atau peminjam, namun dari data yang telah masuk masih terus dilakukan proses penyaringan untuk menghindari terjadinya fraud. Saat ini baru sekitar 20 peminjam saja yang secara resmi telah mendapatkan persetujuan dari Koinworks, namun dari partner untuk approval rating telah mencapai 10 hingga 20%.
“Secara keseluruhan target pasar kita adalah productive loan dan harus mutually beneficial, artinya semua partner, borrower dan lender bisa mendapatkan keuntungan dari produk tersebut,” tutup Benedicto.