Startup fintech KoinWorks dan PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) resmi meluncurkan KoinWorks NEO yang merupakan layanan neobank untuk segmen UMKM. KoinWorks NEO diklaim sebagai layanan neobank untuk UMKM yang pertama di Indonesia.
Dalam keterangan resminya, Co-founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono mengatakan ingin membantu pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan terhadap akses layanan keuangan melalui produk ini. Menurutnya, situasi tersebut melandasi kerja sama antara KoinWorks dan Bank Sampoerna.
UMKM merupakan salah satu fondasi ekonomi terbesar di Indonesia. Meski terus mengalami pertumbuhan usaha, UMKM termasuk segmen yang memiliki akses terhadap layanan keuangan, seperti modal dan rekening bank atas nama usaha.
Perusahaan menyebut hanya ada dua dari 100 UMKM yang mendapat pinjaman untuk modal usaha. Selain itu, masih banyak UMKM yang menggunakan rekening atas nama sendiri sehingga tercampur antara keperluan pribadi dan usaha.
“Setelah melalui proses perancangan yang cukup panjang dan serangkaian uji coba, dengan optimistis, kami memperkenalkan KoinWorks NEO untuk memenuhi kebutuhan para UMKM dalam satu aplikasi di KoinWorks,” ujarnya.
Baik KoinWorks dan Bank Sampoerna sama-sama memiliki misi yang sama untuk memberikan akses inklusi keuangan, pemberdayaan UMKM, dan pemerataan ekonomi di Indonesia. Kerja sama dinilai sebagai langkah strategis untuk mendukung UMKM di era perbankan digital.
“Kolaborasi dan transformasi digital mutlak dilakukan agar dapat memberikan layanan yang efektif dan efisien bagi UMKM. Kami bekerja sama dengan KoinWorks untuk mengembangkan one-stop banking solution bagi UMKM,” tutur Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra.
Dihubungi secara terpisah, Henky mengungkap bahwa tidak ada komitmen dalam bentuk investasi pada kolaborasi ini, melainkan pemanfaatan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing, terutama teknologi. Menurutnya, pengembangan KoinWorks NEO terutama dilakukan oleh KoinWorks dengan berkoordinasi kepada Bank Sampoerna.
Sekadar informasi, KoinWorks awalnya berdiri di 2016 sebagai startup p2p lending yang memiliki fokus utama pada UMKM. Kini KoinWorks berkembang menjadi Super Financial App yang menawarkan berbagai layanan keuangan lain, seperti investasi dan pendanaan. Per Oktober 2021, KoinWorks tercatat memiliki 1,139 juta pengguna dengan total AUM Rp1,193 triliun.
Bank digital dan neobank
Bicara neobank, istilah ini sering diidentikkan sebagai bank digital di Indonesia. Tampaknya hal ini wajar mengingat pertumbuhan layanan keuangan dan bank digital tengah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. DailySocial.id sempat membahas perihal neobank dan bank digital dalam artikel terpisah. Kami baru mencoba memetakannya berdasarkan definisi mengingat bank digital dan neobank masih terbilang baru di Indonesia.
Berdasarkan definisi yang dipaparkan FinTech Magazine, neobank menawarkan fleksibilitas ke berbagai layanan, termasuk payroll dan expense management. Selain itu, neobank juga menawarkan solusi keuangan korporasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi UMKM. Nubank merupakan contoh neobank asal Brasil yang berhasil di dunia, dan bahkan terbesar di Amerika Latin dengan 38 juta pengguna.
Kehadiran API membantu mengintegrasikan alur bisnis dengan persyaratan perbankan. Kendati begitu, neobank tidak punya lisensi perbankan karena mereka beroperasi dengan mengandalkan bank mitra. Dengan demikian, mereka tidak dapat menawarkan layanan perbankan tradisional.
Sementara itu, bank digital di kategori direct bank umumnya memperbesar peluang layanan perbankan, seperti tabungan dan channeling pinjaman digital. Model semacam ini telah banyak diadopsi oleh perbankan di Indonesia. Rata-rata pelaku bank digital di Indonesia saat ini menggunakan model akuisisi bank mini, mentransformasikannya dengan identitas baru, dan berkolaborasi sinergis dengan platform digital untuk membantu akselerasi layanannya, misalnya Bank Jago dengan Gojek dan Bank Neo Commerce dan Akulaku.
Ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc) Mirza Adityaswara sebelumnya sempat menyampaikan bahwa kemunculan neobank membawa berbagai manfaat sekaligus risiko baru. Neobank memiliki fitur-fitur inovatif dan customer centric, seperti AI dan machine learning, yang dapat membantu pengguna untuk mengakses layanan dan mengatur keuangan pribadi.
Di sisi lain, neobank juga berisiko besar terhadap serangan keamanan siber. Misalnya, risiko kebocoran data pribadi nasabah hingga kegagalan sistemik yang disebabkan interdependensi infrastruktur digital berbagai layanan finansial.