Kilas Balik Cerita God of War

God of War yang dirilis pada 2018 bercerita tentang perjalanan Kratos bersama anaknya, Atreus

God of War Ragnarok adalah salah satu game yang paling ditunggu pada 2022. Dan pada awal November 2022, Ragnarok akhirnya resmi dirilis. Sama seperti pendahulunya, Ragnarok masih fokus pada cerita Kratos dan Atreus. Sayangnya, untuk bisa menikmati cerita Ragnarok dengan maksimal, pemain harus tahu tentang narasi yang dituturkan pada game pendahulunya.

Namun, jika Anda ingin langsung memainkan Ragnarok tanpa memainkan game pendahulunya, Anda bisa membaca atau menonton video tentang kilas balik cerita dari game God of War.

Di artikel ini kami coba rangkumkan secara singkat perjalanan Kratos. sebagai bekal sebelum memainkan God of War Ragnarok.

Awal Cerita God of War

Game God of War pertama dirilis pada 2005 untuk PlayStation 2. Mengambil setting lokasi di Yunani kuno, game hack-and-slash ini menjadikan Kratos -- seorang jenderal Sparta -- sebagai tokoh utama.

Kratos memiliki kekuatan yang luar biasa, yang dia dapatkan dari Ares, Dewa Perang Yunani. Masalahnya, Ares tidak memberikan kekuatan itu pada Kratos secara cuma-cuma. Sang Dewa Perang menipu Kratos, membuatnya membunuh istri dan anak perempuannya sendiri. Abu dari keluarga Kratos menempel di kulitnya, mengubah warna kulitnya menjadi abu-abu. Warna kulit inilah yang membuat Kratos dikenal dengan nama "Ghost of Sparta".

Tujuan Kratos di God of War pertama adalah untuk membunuh Ares. Sepanjang game, pemain harus menyelesaikan berbagai tugas untuk memperkuat Kratos. Pada akhirnya, Kratos melawan Ares dan menang. Gelar Dewa Perang pun jatuh ke tangan Kratos.

God of War 2 dirilis pada 2007 untuk PS2. Di game ini, Kratos akan menggunakan kekuatannya untuk memimpin pasukan Sparta dan mengacaukan Yunani. Tindakan Kratos ini membuat para dewa marah. Zeus, yang dikenal sebagai raja para dewa, lalu mengkhianati Kratos dan menusuknya dengan Sword of Olympus.

Kratos yang terluka oleh Zeus diselamatkan oleh Gaia the Titan. Keduanya lalu bekerja sama untuk membunuh Zeus. Dalam perjalanannya, Kratos menemukan bahwa dia adalah seorang demigod dan Zeus merupakan ayahnya.

Usaha Kratos untuk membunuh Zeus gagal karena Athena -- salah satu sekutu Kratos -- justru mengorbankan diri demi menyelamatkan sang Raja Dewa. Keputusan Athena membuat Kratos marah besar. Dia pun memutuskan untuk bekerja sama dengan para Titans dan bersiap untuk menyerang Mount Olympus.

God of War 3, yang dirilis pada 2010 untuk PlayStation 3, dimulai dengan pertarungan Kratos untuk mengambil alih Olympus. Di awal pertarungan, Kratos berhasil membunuh Poseidon, sang Dewa Laut. Kematian saudara Zeus ini membuat kawasan di sekitar Mount Olympus banjir. Namun, hal ini tidak menghentikan Kratos.

Sepanjang God of War 3, Kratos membunuh berbagai dewa dan dewi Yunani. Diawali dengan membunuh Hades, Kratos lalu menghabisi Hercules, Hermes, Hephaestus, Hera, dan sebagainya.

Pertarungan Kratos melawan para dewa berakhir dengan hancurnya Yunani, membuatnya tidak lagi bisa ditinggali oleh manusia. Di akhir game, Kratos dapat menyelesaikan misinya untuk membunuh semua dewa Yunani. Dia lalu membunuh Zeus dan lompat dari atas Mount Olympus, mengimplikasikan kematiannya.

Beberapa game spinoff dari God of War juga tetap bercerita tentang Kratos. Namun, cerita di game-game itu tidak memberikan pengaruh yang terlalu besar pada narasi utama franchise God of War.

Misalnya, Chains of Olympus -- yang dirilis untuk PSP -- bercerita tentang usaha Kratos untuk menghentikan Persephone, istri dari Hades, menghancurkan dunia menggunakan Titan Atlas.

Sementara Ghost of Sparta, yang juga dirilis untuk PSP, menampilkan cerita tentang Kratos dalam perjalanan mencari ibunya, Callisto, dan saudaranya, Deimos. Thanatos, sang Dewa Kematian, membunuh saudara Kratos, yang mendorongnya untuk balas dendam. Sementara game Ascension mengambil setting waktu sebelum God of War pertama. Di sini, Kratos akan melawan para Furies.

Awal Mula dari God of War (2018)

Sony kembali merilis game berjudul God of War pada 2018. Sama seperti para pendahulunya, game ini masih fokus pada cerita Kratos. Hanya saja, kali ini, Kratos akan memulai petualangannya di Midgard. Dia memiliki seorang anak laki-laki, Atreus, dari istrinya, Faye.

God of War diawali dengan kematian Faye. Untuk melakukan kremasi, Kratos memotong pohon yang telah ditandai oleh Faye sebelumnya, yang membuat protection spell pada rumah mereka hilang. Dengan begitu, rumah mereka tak lagi tersembunyi. Dan datanglah tamu tak diundang: Baldur, anak dari Odin, yang juga dikenal sebagai All-Father dan raja dari dewa Norwegia.

Pertarungan antara Kratos dan Baldur berakhir dengan kematian Baldur. Namun, Baldur mendapatkan protection spell dari ibunya, membuatnya kebal. Satu-satunya kelemahan Baldur adalah mistletoe. Sayangnya, "protection spell" dari sang ibu juga punya dampak buruk: Baldur tidak bisa merasakan apapun selama dia dilindungi oleh spell tersebut.

Kali pertama Baldur menemui Kratos. | Sumber: VG247

Setelah mengalahkan Baldur, Kratos, bersama Atreus, pergi meninggalkan rumah mereka. Sang ayah dan anak memulai perjalanan mereka untuk mendaki gunung tertinggi dan membuang abu jenazah Faye dari puncaknya. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan seorang perempuan yang mengenalkan diri sebagai Witch of the Woods.

Selain Witch of the Woods, Kratos dan Atreus juga bertemu dengan Jormungandr, yang memiliki julukan "World Serpent". Menariknya, walau Atreus mengaku tidak pernah bertemu dengan ular raksasa tersebut, Jormungandr mengenali Atreus.

Dalam perjalannya, Kratos dan Atreus juga bertemu dengan Huldra bersaudara, Brok dan Sindri. Keduanya merupakan dwarves yang dikenal sebagai pembuat dari palu milik Thor dan Leviathan Axe, senjata Kratos yang dia dapatkan dari almarhum istrinya. Witch of the Woods membantu Kratos dan Atreus untuk mencapai gunung tertinggi di Midgard. Masalahnya, jalan ke puncak tidak bisa didaki karena tertutup oleh asap tebal. Untuk menghilangkan asap tersebut, Kratos membutuhkan light arrows, yang bisa didapatkan di Alfheim, dunia para elves.

Witch of the Woods membantu Kratos dan Atreus untuk pergi ke Alfheim. Namun, dia sendiri tidak bisa mengunjungi dunia para elves itu. Pasalnya, dia dikutuk oleh Odin. Kutukan ini membuatnya tidak bisa pergi meninggalkan Midgard.

Pertemuan dengan Mimir

Di Alfheim, konflik antara Dark Elves dan Light Elves telah berlangsung selama berabad-abad. Ketika Kratos dan Atreus pergi ke Temple of Lights untuk mendapatkan light arrows, secara tidak langsung, mereka membantu Light Elves unggul dari Dark Elves. Namun, pertarungan antara kedunya bukanlah masalah Kratos.

Setelah mendapatkan light arrows, Kratos dan Atreus kembali ke Midgard dan sekali lagi, pergi ke gunung tertinggi. Dalam perjalanan ke puncak, mereka sempat bertarung dengan seekor naga. Di puncak, mereka melihat bahwa Baldur sedang menginterogasi seseorang.

Baldur tidak sendiri, dia ditemani oleh Magni dan Modi, yang merupakan anak dari Thor. Setelah ketiga dewa Vanir itu pergi, Kratos dan Atreus keluar dari tempat persembunyian mereka. Di sini, mereka bertemu dengan Mimir, yang mengklaim sebagai orang terpintar di dunia.

Mimir memberitahu Kratos dan Atreus bahwa puncak yang mereka daki bukanlah puncak gunung tertinggi di jagat raya. Puncak gunung tertinggi sebenarnya ada di Jotunheim, dunia tempat tinggal para raksasa. Masalahnya, Midgard tidak memiliki jalan ke Jotunheim.

Kabar baiknya, Mimir punya ide  tentang cara pergi ke Jotunheim. Namun, Odin memperangkap tubuh Mimir dalam pohon, membuatnya tidak bisa pergi kemanapun.

Untuk mengatasi masalah ini, Mimir meminta kratos untuk memenggal kepalanya. Kratos memenuhi permintaan Mimir dan membawa kepalanya ke Witch of the Woods, yang dapat membuat kepala Mimir kembali hidup.

Jika Anda bertanya-tanya kenapa Witch of the Woods memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, jawabannya sederhana. Karena identitas sebenarnya dari Witch of the Woods adalah Freya, mantan istri Odin, ibu dari Baldur, dan ratu dari dewa Vanir.

Kratos membawa kepala Mimir dengan menggantungnya di sabuknya. Ketiganya pun pergi untuk mencari jalan ke Jotunheim. Lagi-lagi, mereka dihadang oleh kedua anak Thor: Magni dan Modi.

Dalam pertarungan kali ini, Kratos berhasil membunuh Magni, tapi Modi dapat melarikan diri. Ketika Kratos, Atreus, dan Mimir berada di Temple of Tyr, mereka kembali bertemu dengan Modi. Walaupun ketiganya berhasil menghalang sang anak Thor, Artheus jatuh pingsan karena "penyakit" misterius.

Rahasia Membawa Petaka

Ternyata, "penyakit" Atreus muncul karena dia tidak tahu bahwa dirinya mewarisi darah dewa dari Kratos dan menganggap bahwa dia tidak lebih dari manusia biasa. Memang, Kratos tidak pernah memberitahu Atreus akan masa lalunya, atau fakta bahwa dia merupakan anak dari Zeus.

Untuk memulihkan Atreus, Kratos harus pergi ke Helheim demi mendapatkan jantung dari guardian dari Helheim. Sebelum pergi ke Helheim, yang memiliki cuaca sangat dingin, Kratos kembali ke rumah yang telah dia tinggalkan untuk mengambil Blades of Chaos. Karena, dia sadar, Leviathan Axe tidak akan bisa digunakan di Helheim. Saat kembali ke rumahnya, dia juga sempat melihat "ilusi" Athena. Saat inilah Mimir sadar, Kratos adalah Ghost of Sparta.

Saat Kratos menjelajah Helheim. | Sumber: IGN

Setelah berkelana di Helheim untuk mendapatkan jantung dari sang guardian, Kratos kembali ke sisi Atreus. Setelah sang anak pulih, Kratos menjelaskan tentang asal-usulnya.

Mengingat Kratos memiliki darah dewa, darah yang sama juga mengalir pada Atreus. Hal ini membuat Atreus, yang masih sangat muda, merasa terlalu bangga akan garis keturunannya. Sejak saat itu, Atreus memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan buruk.

Ketika grup Kratos bertemu dengan Modi, yang babak belur karena dihajar oleh Thor, Atreus membunuhnya, tak mempedulikan protes dari Kratos. Setelah itu, Kratos, Atreus, dan Mimir kembali ke puncak gunung, tempat mereka menemukan Mimir. Di sana, mereka mencoba untuk membuka jalan ke Jotunheim. Kedatangan Baldur mengharuskan Kratos untuk kembali bertarung dengannya. Dalam pertarungan ini, Kratos menghancurkan pintu ke Jotunheim.

Atreus, yang masih merasa sombong setelah tahu dia memiliki darah dewa, justru meledek Kratos. Dia juga sempat menembakkan panah ke ayahnya sendiri. Hal ini memberikan kesempatan pada Baldur untuk mencoba menculik Atreus ke Asgard sebagai persembahan bagi Odin. Dalam usaha terakhirnya untuk melindungi anaknya, Kratos menyeret Baldur dan Atreus ke Helheim.

Di sini, setiap orang akan melihat ilusi dari momen terburuk dalam kehidupan mereka. Bagi Atreus, momen itu adalah saat dia membunuh Modi. Untungnya, ilusi ini cukup untuk membuat Atreus sadar bahwa dia telah memperlakukan semua orang di sekitarnya, termasuk ayahnya, dengan buruk.

Di Helheim, ilusi yang Baldur lihat merupakan Freya, ibunya yang telah memberikan "protection spell", yang juga membuatnya tidak bisa merasakan apapun. Di sini, grup Kratos akhirnya mengetahui hubungan antara Freya dan Baldur.

Sementara itu, momen terburuk dalam hidup Kratos adalah saat dia harus membunuh Zeus, ayahnya. Ilusi ini membuatnya begitu tertegun sehingga dia tidak bisa bergerak. Dia bisa kembali pulih berkat bantuan dari Atreus.

Saat Kratos mengetahui tentang Eye of Tyr. | Sumber: YouTube

Kratos dan Atreus lalu terjatuh ke ruang rahasia. Di sini, mereka tahu bahwa Tyr, dewa perang Norwegia, memiliki mata yang memungkinkannya untuk menjelajah dunia. Dan ternyata, Mimir juga memiliki mata dengan kekuatan yang sama. Mata Mimir tersebut ada di patung Thor, yang telah dimakan oleh Jormungandr. Untungnya, sang World Serpent tidak keberatan untuk membiarkan grup Kratos masuk ke dalam perutnya.

Tidak lama setelah menemukan mata Mimir, grup Kratos dimuntahkan keluar oleh Jormungandr. Ternyata, sementara Kratos sibuk mencari mata Mimir, Baldur datang dan menghajar Jormungandr. Selain itu, Freya juga hadir. Melihat ibunya membuat Baldur sangat marah.

Baldur berencana untuk membunuh Freya. Tapi, Kratos menghentikannya. Alhasil, keduanya pun kembali bertarung. Atreus mencoba untuk membantu ayahnya.

Melihat hal ini, Baldur pun tidak segan-segan untuk menyerang Atreus. Namun, saat memukul Atreus, Baldur terluka oleh panah mistletoe milik Atreus. Tak disangka, luka dari mistletoe itu justru menghilangkan "protection spell" dari Freya. Karena, mistletoe merupakan satu-satunya hal yang bisa melukai Baldur.

Hilangnya spell dari Freya berarti, Baldur akhirnya bisa merasakan segala sesuatu layaknya manusia. Meskipun begitu, amarah Baldur tidak surut. Dia masih bertekad untuk membunuh Freya.

Sebagai ibu, Freya tidak keberatan untuk membiarkan Baldur membunuhnya, jika kematiannya memang akan membuat sang anak bahagia. Namun, Kratos tidak bisa menerima hal itu. Dia pun mematahkan leher Baldur. Tanpa protection spell, Baldur tidak bisa pulih kembali. Tapi, kematian Baldur tidak  membuat Freya senang. Sebaliknya, dia justru menjadi sangat marah. Dia pun bersumpah bahwa dia akan balas dendam pada Kratos dan Atreus.

Kratos dan Atreus akhirnya dapat pergi ke Jotunheim. Di sini, mereka mengetahui bahwa Faye sebenarnya merupakan Jotun alias raksasa bernama Laufey. Dia juga memiliki kemampuan untuk melihat masa depan. Kratos dan Atreus juga sempat melihat "ramalan" dari Laufey. Kratos bahkan menemukan ramalan yang belum menjadi nyata, yaitu kematiannya. Tapi, dia menyembunyikan hal ini dari Atreus.

Hal lain yang Kratos dan Atreus temukan di Jotunheim adalah nama lain dari Atreus. Di kalangan para Jotun, Atreus dikenal dengan nama Loki. Akhirnya, sang ayah dan anak pun membuang abu jenazah Faye dari puncak gunung tertinggi di Jotunheim. Setelah itu, keduanya pulang ke Midgard. Game diakhiri dengan "vision" yang dilihat oleh Atreus. Dalam vision tersebut, dia dan ayahnya didatangi oleh seorang tamu misterius lain: Thor.

Sumber: Steam