Salah satu tantangan startup dalam fase berkembang bisa banyak macamnya. Mulai dari modal, perencanaan, hingga persaingan di pasar. Namun tantangan yang tak kalah serius hadir dalam bentuk mempertahankan tim.
Jika produk atau layanan startup beranjak populer, mulai dikenal masyarakat tidak banyak bisnis lain atau pesaing mulai menggoda anggota tim. Baik itu orang-orang teknik seperti developer atau anggota tim di posisi lain seperti marketing atau product developer. Semuanya berpotensi untuk hengkang dan akhirnya meninggalkan lubang yang menjadi tantangan di tim.
Pengelolaan tim bisa sangat tergantung dengan situasi dan kultur di masing-masing startup. Namun ada beberapa garis besar yang bisa dijadikan acuan untuk tetap menjaga tim baik dalam kondisi menanjak bagus maupun dalam kondisi terpuruk.
Work-life balance
Salah satu cara untuk membantu membentuk loyalitas tim adalah dengan memperhatikan keseimbangan kehidupan dalam bekerja atau dikenal dengan work-life balance. Tim memang membutuhkan energi atau usaha untuk mencapai sebuah tujuan namun tidak kalah pentingnya untuk menjaga anggota tim tetap dalam kondisi fokus dan bahagia. Semua itu harus dilakukan atas nama bahagia.
Jika dalam posisi menanjak dan sedang mengejar target deadline yang begitu ketat usahakan atur tempo dalam bekerja agar mereka tetap bisa menjalankan kehidupan mereka secara seimbang. Jangan terlalu dipaksakan untuk memforsir mereka hingga titik jenuh. Namun jangan pula membiarkan fokus mereka hilang. Berikan yang seimbang.
Pengembangan diri
Selain gaji dan bonus-bonus lain bersifat materiil salah satu yang bisa ditawarkan untuk membantu memberikan loyalitas pada anggota tim adalah menyajikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menggali potensi dalam diri masing-masing. Berikan mereka peluang untuk hal-hal baru yang bisa menambah kemampuan-kemampuan mereka. Baik itu kemampuan non teknis atau kemampuan personal.
Di samping bisa membantu bisnis membangun hubungan yang baik dengan para anggota tim pemberian kesempatan untuk berkembang juga membantu bisnis dalam meningkatkan produktivitas.
Kehadiran pemimpin dan keterbukaan
Seorang anggota tim bisa sangat loyal dengan bisnis dan kultur di dalamnya atau sangat loyal dengan pemimpin mereka. Ini yang harus diperhatikan oleh bisnis. Untuk itu sebagai pemimpin dari seluruh anggota tim kehadiran pemimpin sangat diperlukan. Bentuk kehadiran ini semacam kesempatan bagi anggota tim untuk melaporkan dan menceritakan capaian dan kendala mereka.
Sebagai seorang pemimpin yang baik juga sangat dianjurkan untuk tidak anti terhadap kritik. Kritik yang diberikan anggota tim bisa diubah menjadi sesuatu yang positif, misalnya anggapan bahwa anggota tim sangat peduli dengan kinerja dan kestabilan tim. Keterlibatan seperti itu yang harus dibangun sejak dini.
Selain itu keterbukaan juga menjadi hal penting untuk membantu anggota tim memiliki hubungan dengan para pemimpinnya. Keterbukaan ini artinya informasi dibagikan secara seimbang, baik berita buruk maupun berita bagus. Capaian tim yang tengah dicapai perlu disampaikan sebagai bentuk apresiasi kerja bersama, kerja tim. Sebaliknya, penurunan performa juga wajib disampaikan sebagai bentuk evaluasi untuk saling introspeksi diri dan memperbaikinya di kemudian hari.
Fleksibel namun tetap dalam target
Pekerjaan bisa sangat menjenuhkan di beberapa momen. Dan ukuran ini berbeda setiap anggota tim. Untuk tetap menjaga produktivitas bijaknya ada aturan untuk memberikan kebebasan dalam bekerja. Fleksibilitas waktu dan tempat jika memungkinkan, namun tetap pada target yang telah ditentukan.