Setelah mengalami kerugian $4.7 milyar tahun 2011 lalu, rencana untuk memutarbalikkan kondisi Sharp ternyata tidak berjalan dengan baik. Bukannya untung, perusahaan produsen alat elektronik asal Jepang tersebut justru makin dalam terjebak dalam kerugian.
Akibatnya, direksi Sharp dipaksa untuk mengambil keputusan yang menyakitkan bagi perusahaan tersebut. Untuk pertama kalinya sejak 1950, Sharp harus memecat karyawannya guna kembali mendongkrak keuntungan perusahaan. Tidak kurang dari 5000 (lima ribu) karyawan akan dirumahkan hingga bulan Maret tahun depan. Selain itu, manajemen yang tersisa akan mengalami pemotongan upah hingga 50%.
Kerasnya persaingan dan menurunnya konsumsi pasar disinyalir sebagai salah satu sebab di belakang penurunan keuntungan Sharp. Selain itu Sharp juga harus kehilangan $200 juta untuk membayar penalti atas keterlibatannya di skandal harga LCD. Tetsuo Onishi, perwakilan dari Sharp menyatakan bahwa perusahaannya akan bekerjasama dengan Foxconn guna meningkatkan produksi LCD dan mendongkrak penghasilannnya melalui pasar smartphone layar sentuh.
sumber: nikkei