Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan enterprise, Telkomsel dengan produk Kartu HALO-nya, dikabarkan tengah mempersiapkan strategi yang dirancang untuk meningkatkan pelayanan enterprise dengan meluncurkan layanan cloud storage bagi seluruh pelanggan Kartu HALO.
Langkah terbaru dari Telkomsel ini dinyatakan dipicu dari nilai Average Revenue Per User (ARPU) produk Kartu HALO yang menurut pihak Telkom sendiri masih cukup stabil. Dikatakan oleh Muhammad Awaluddin selaku Direktur Enterprise and Business Services Telkom sebagaimana yang diberitakan oleh IndoTelko kemarin (15/12), pihak Telkom berencana untuk meningkatkan monetisasi produk Kartu HALO melalui layanan terbarunya ini. “Kami akan memasarkan layanan nilai tambah untuk sektor enterprise pada kartu Halo Telkomsel. Pelanggan kartu Halo itu kan Average Revenue Per User (ARPU) lumayan stabil. Telkomsel itu satu-satunya yang masih bertambah pelanggan pascabayarnya,” paparnya.
Mengenai layanan terbaru dari Kartu HALO yang tengah disiapkan, pihak Telkom dan Telkomsel sendiri mengungkapkan Kartu HALO nantinya akan menyediakan layanan simpan data melalui komputasi awan atau yang biasa dikenal dengan layanan cloud storage bagi sejumlah pelanggan enterprise-nya. Dijelaskan, layanan cloud storage dari Kartu HALO ini akan menyediakan minimal kapasitas penyimpanan sebesar 2GB yang dapat digunakan oleh seluruh pelanggan enterprise Kartu HALO.
Langkah “kolaborasi” antara Telkom dengan anak usahanya sendiri yaitu Telkomsel melalui produk Kartu HALO ini dipandang sebagai langkah yang cukup berpotensi, mengingat pelanggan Kartu HALO sendiri dinyatakan terus mengalami peningkatan cukup signifikan di tiap kuartalnya. Bidikan terhadap sektor enterprise yang dilakukannya kali ini juga ditengarai sebagai upaya Telkom dalam memacu pendapatan perusahaan melalui sektor bisnis dan usaha.
Seperti yang juga dilaporkan oleh IndoTelko, Telkom saat ini memiliki jumlah pelanggan enterprise sebanyak 1.200 perusahaan dan pelanggan UKM yang mencapai 150 ribu usaha. Dengan memiliki pelanggan enterprise sebanyak itu, Telkom sendiri memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 7,5 triliun dari segmen tersebut. Sedangkan pada sektor UKM diperkirakan akan menghasilkan sekitar Rp. 2,5 triliun. Hal tersebut salah satunya didukung dari peluncuran layanan terbaru dari Kartu HALO tadi.
Sektor industri enterprise dan juga UKM, memang dikenal sebagai sektor yang cukup “menggiurkan” bagi banyak perusahaan di bidang teknologi. Seperti yang dilakukan oleh Biznet beberapa waktu lalu yang juga meluncurkan layanan cloud storage bagi industri UKM, langkah yang dilakukan oleh Kartu HALO tentu dapat dianggap sebagai langkah peluncuran di waktu yang tepat. Selagi industrinya tengah berkembang, tentu di dalamnya terdapat peluang yang cukup menguntungkan, apalagi jika dilihat pada jumlah pelanggan enterprise-nya yang tak sedikit, mungkin saja layanan terbaru Kartu HALO ini akan mendatangkan pendapatan yang cukup besar bagi Telkomsel dan juga Telkom sebagai induk perusahaannya.
[ilustrasi foto dari: Shutterstock]