Berbelanja online dianggap menawarkan pengalaman baru membeli kebutuhan. Hal tersebut turut memberikan serta meningkatkan perhatian dan tantangan baru dalam prosesnya. Lazada Indonesia mengklaim enggan berkompromi dengan urusan keamanan berbelanja online dengan menjanjikan fitur yang mengizinkan pelanggan mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan tepat guna dan tepat waktu.
Idealnya, memastikan keseluruhan proses transaksi aman tidak hanya dari sisi marketplace saja, tetapi juga keterlibatan penjual dan pembeli. CMO Lazada Indonesia Sebastian Sieber memaparkan bahwa untuk memastikan transaksi online aman ada beberapa poin yang harus diperhatikan pengguna.
Memastikan situs e-commerce memiliki kontak pelayanan yang valid dan dapat dihubungi
Proses transaksi tak segera selesai setelah pembayaran dilakukan, tetapi ketika konsumen merasa puas akan pesanannya. Sieber juga mengajak konsumen untuk lebih jeli perihal syarat dan ketentuan pengembalian barang dan pengembalian uang.
Pengguna juga bisa melakukan pengecekan perihal metode pembayaran yang tersedia. Jika menjalin kerja sama dengan bank nasional yang memiliki kredibilitas baik seharusnya menjadi bukti cukup keabsahan situs e-commerce tersebut.
“Konsumen seharusnya tidak perlu menghadapi terlalu banyak resiko [dalam berbelanja online]. Peran Lazada bisa dibilang adalah perantara untuk meyakinkan bahwa apapun yang kalian dapatkan senilai dengan jumlah yang kalian bayarkan,” kata Sieber ketika ditemui DailySocial siang tadi (25/11).
Konsumen memastikan sertifikasi keamanan di layanan e-commerce
Konsumen harus mengecek sertifikasi keamanan kartu kredit yang tertera di halaman belanja. Lazada sendiri memiliki dua label khusus yang bisa dijadikan acuan penggunanya untuk keamanan berbelanja yakni “Perlindungan Pembeli 100%” dan “Jaminan Kepuasan”.
Kedua label tersebut menjamin untuk mengembalikan uang dan memvalidasi seller yang dimaksud. Kebijakannya juga memiliki parameter dan penilaian tertentu. Konsumen tidak bisa begitu saja menggagalkan pesanan hanya karena alasan sepele dan tidak masuk akal.
Sieber menuturkan bahwa dengan kebijakan tersebut konsumen bisa mengembalikan barang tujuh hari setelah pembelian, sementara Jaminan Kepuasan memiliki masa tenggang 14 hari kepada pelanggan untuk mengembalikan barang.
“Skema ini dilaksanakan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan konsumen. Kami juga meminimalisir permintaan informasi pada konsumen Lazada Indonesia. Hal ini demi meningkatkan kepercayaan, dan mengurangi resiko kebocoran data penting,” katanya.