Alasan Mengapa Jumlah Penonton Kompetisi Free Fire Turun Drastis

India telah memblokir Free Fire. Padahal, negara itu punya kontribusi besar pada popularitas Free Fire

Pada puncaknya, jumlah penonton dari Free Fire World Series (FFWS) 2021 yang diadakan di Singapura, mencapai 5,4 juta orang. Hal itu berarti, peak viewers dari turnamen tersebut bahkan mengalahkan The International dan League of Legends Worlds 2021. Sayangnya, tahun ini, jumlah penonton dari turnamen Free Fire justru turun drastis. Contohnya, FFWS 2022 Bangkok hanya mendapatkan peak viewers sebanyak 354 ribu orang.

Format Turnamen dan Viewership FFWS 2022 Bangkok

Free Fire World Series (FFWS) 2022 Bangkok diadakan secara offline pada 25-26 November 2022. Dengan total hadiah sebesar US$1,78 juta, kompetisi ini mengadu 17 tim Free Fire dari seluruh dunia. FFWS terbagi ke dalam dua segmen: Play-ins dan Finals. Dalam Play-ins, sembilan tim akan bertanding dalam delapan pertandingan. Di setiap pertandingan, semua tim akan meraih nilai berdasarkan peringkat dan jumlah kill yang mereka dapat. Pada akhirnya, empat tim dengan nilai tertinggi akan maju ke babak final.

Format dari babak Finals dari FFWS 2022 Bangkok sama dengan babak Play-ins. Hanya saja, dalam babak Finals, total tim yang bertanding mencapai 12 tim. Dari 12 tim tersebut, sebanyak 8 tim mendapatkan undangan langsung, sementara 4 lainnya merupakan tim yang lolos babak Play-ins.

EVOS Phoenix keluar sebagai juara dari FFWS 2022 Bangkok. | Sumber: Facebook

EVOS Phoenix berhasil keluar sebagai juara FFWS 2022 Bangkok. Di akhir turnamen, tim asal Thailand ini mendapatkan nilai 117 poin dan mendapatkan 54 kills. EVOS Phoenix memenangkan FFWS 2022 Bangkok setelah mereka mendapatkan peringkat pertama di ronde ke-8 dan membunuh 18 musuh. Sementara itu, posisi ke-2 diisi oleh tim asal Brasil, Keyd Stars. Mereka memiiliki 114 poin dan membuat 52 kills.

Total durasi siaran FFWS 2022 Bangkok mencapai 11 jam 50 menit. Dari sana, kompetisi ini mendapatkan 17,1 juta views dan 1,99 juta jam hours watched, berdasarkan laporan dari Esports Charts. Rata-rata, jumlah penonton dari kompetisi itu mencapai 168,5 ribu orang, dengan peak viewers sebanyak 354,8 ribu orang.

YouTube menjadi platform favorit para penonton, dengan peak viewers sebanyak 328,6 ribu orang. Sementara dari segi bahasa, siaran dalam Bahasa Spanyol memiliki peak viewers tertinggi, sebanyak 101 ribu orang, diikuti oleh siaran dalam Bahasa Indonesia, yang mendapatkan peak viewers sebanyak 75,3 ribu orang.

Viewership dari FFWS 2022 Bangkok. | Sumber: Esports Charts

Jika dibandingkan dengan kompetisi World Series lainnya, FFWS 2022 Bangkok merupakan kompetisi yang paling tidak populer. Jumlah penonton dari kompetisi itu empat kali lebih rendah daripada FFWS 2022 Sentosa, yang digelar di Mei 2022. Sementara jika dibandingkan dengan FFWS 2021 Singapore, jumlah peak viewers dari FFWS Singapore 15 kali lebih tinggi dari FFWS Bangkok. Dan jumlah penonton rata-rata dari kompetisi Singapura mencapai 12 kali lipat dari kompetisi yang digelar di Thailand.

Pemblokiran Free Fire di India

Ada beberapa alasan mengapa viewership dari kompetisi Free Fire turun drastis di tahun ini. Salah satunya, karena gameFree Fire diblokir di India. Pada September 2020, India memblokir PUBG. Hal ini menguntungkan Free Fire, yang juga mengusung genre battle royale. Menurut data dari Sensor Tower, sebelum pemblokiran dari pemerintah, Free Fire dan Free Fire Max diunduh sebanyak 238 juta kali di India. Tak hanya itu, India juga memberikan kontribusi paling besar pada total installs dari Free Fire di 2021.

Popularitas Free Fire di India tidak bertahan lama. Pada Februari 2022, pemerintah India memutuskan untuk memblokir 53 aplikasi yang dianggap memiliki kaitan dengan Tiongkok, termasuk Free Fire. Game lain yang juga diblokir di India adalah Onmyoji Arena dari NetEase. Sebenarnya, perusahaan induk Garena, Sea Ltd. merupakan perusahaan yang bermarkas di Singapura. Namun, Tencent memiliki saham yang tidak sedikit di perusahaan itu. Karena itulah, Free Fire juga diblokir di India.

Pemerintah India blokir Free Fire di Februari 2022. | Sumber: Inside Sport

Pemblokiran inilah yang membuat jumlah penonton dari kompetisi Free Fire, khususnya World Series, di India turun drastis. Pada FFWS 2021 Singapore, jumlah peak viewers dari siaran dalam Bahasa Hindi mencapai 1,95 juta orang. Di FFWS 2022 Sentosa, angka itu turun menjadi 400 ribu orang. Total peak viewers dari FFWS 2022 Bangkok kembali turun, menjadi 22,7 ribu orang.

Penurunan jumlah penonton dari kompetisi Free Fire tidak hanya terjadi di India, tapi juga di negara lain. Seperti yang disebutkan oleh Esports.net. Sebagai contoh, di FFWS 2021 Singapore, siaran dalam Bahasa Indonesia dan Portugis masing-masing berhasil mendapatkan peak viewers sebanyak lebih dari satu juta orang. Namun, di FFWS 2022 Bangkok, jumlah peak viewers dari siaran Bahasa Indonesia dan Portugis bahkan tidak mencapai 100 ribu orang.

Masalah Internal Garena

Alasan lain mengapa jumlah penonton Free Fire turun drastis di tahun ini adalah karena adanya masalah internal di Garena.

Pada September 2022, Sea Ltd. mengumumkan, mereka mengalami kerugian sebesar US$1 miliar. Dalam rangka untuk meminimalisir biaya operasi dan menekan kerugian, Sea Ltd. pun merumahkan sejumlah karyawannya, termasuk staf di Garena. Dikabarkan, 15% dari karyawan Garena di Shanghai dipecat. Berkurangnya karyawan di Garena ini mempengaruhi performa game dan skena esports dari Free Fire.

Dampak dari pemecatan karyawan Garena sangat terasa di Brasil Padahal, skena esports Free Fire di Brasil sudah matang. Di negara itu, Free Fire memiliki liga nasional dengan model bisnis franchise, bernama Liga Brasileira de Free Fire alias LBFF. Liga nasional ini terbagi menjadi tiga seri: Series A untuk pemain profesional, Series B untuk pemain semi-pro, dan Series C untuk para pemain amatir.

LBFF terbagi ke dalam tiga Series. | Sumber: FFEsportsBR.

Masalah internal di Garena membuat keadaan LBFF menjadi tidak pasti. Dan memang, saat ini, belum ada informasi terkait apa yang akan terjadi pada LBFF di 2023. Hal ini menuai protes dari tim yang berlaga di liga nasional tersebut. Beberapa tim dan pemain Free Fire terbaik di Brasil bahkan menolak untuk mengonfirmasi kesertaan mereka di liga esports tersebut.

Kerugian yang dialami Sea Ltd. tidak hanya berujung pada pemecatan karyawan di Garena, tapi juga tutupnya platform streaming BOOYAH! Penutupan ini menjadi alasan lain di balik turunnya jumlah penonton dari kompetisi esports Free Fire. Karena, selama ini, BOOYAH! memberikan kontribusi yang cukup besar pada total viewership dari turnamen dan liga Free Fire.

Selain itu, mengingat BOOYAH! merupakan platform buatan Garena, mereka punya kendali penuh atas platform tersebut. Contohnya, Garena bisa mendorong jumlah penonton di BOOYAH! dengan memberikan insentif -- berupa item dalam game -- pada fans Free Fire yang menonton kompetisi esports di platform itu.

Terakhir, faktor yang membuat jumlah penonton Free Fire turun adalah persaingan yang sangat ketat di kalangan game mobile. Bisa jadi, kompetisi esports dari game mobile lain -- seperti PUBG Mobile, Call of Duty: Mobile, atau Mobile Legends -- membuat fans Free Fire beralih hati. Dan, tidak tertutup kemungkinan, viewership Free Fire turun karena iklan atau kolaborasi yang Garena lakukan tahun ini kalah populer dari tahun lalu.

Sumber header: Sportskeeda