Dark
Light

Jumlah Pengguna BisTip SafePay Meningkat 50 Persen Dalam Tiga Bulan

1 min read
August 29, 2013

Bistip, situs layanan titip menitip barang mulai menuai sukses, terlihat dari nilai transaksi SafePay yang sudah mencapai Rp 1 miliar. Ini menunjukkan bahwa sektor layanan titip menitip barang ini punya pasar yang menggiurkan. Tetapi, sebagaimana halnya situs penyedia layanan yang berkaitan dengan transaksi uang, apalagi transaksi dilakukan antar sesama anggota, sektor ini mempunyai resiko terjadinya kemungkinan kejahatan, terutama penipuan. Jika itu terjadi, tentu saja pengelola situs harus melakukan suatu tindakan.

Nah, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, pihak BisTip mempunyai beberapa mekanisme pencegahan dan keamanan. Yang paling utama, adalah fasilitas BisTip Safe Pay.

BisTip SafePay adalah fasilitas escrow yang disediakan BisTip bagi pengguna untuk melakukan pembayaran atas jasa pengiriman yang telah disepakati antar traveler dan requester. Intinya, pihak requester akan mengirim uang ke SafePaynya sebagai biaya menitip sebuah barang ke pihak traveler. Dan pihak traveler hanya akan bisa mencairkan uang yang telah menjadi haknya, jika pihak traveler sudah menerima barangnya.

Pengguna BisTip bisa menggunakan tansfer bank dan PayPal. Selain bisa menerima uang, ini juga bisa jadi “cross payment” terintegrasi dalam fitur messaging dan semua dikelola oleh BisTip. Pengguna bisa melakukan kombinasi dari dua layanan, untuk menerima dan mengirim pembayaran.

SafePay dikelola oleh BisTip dan terintegrasi dengan fitur pesan di situs BisTip, mulai proses pembayaran hingga tahap pay out. Untuk menggunakan layanan SafePay ini pengguna dikenakan biaya sebesar 2 persen untuk transfer bank BCA dan 4 persen untuk PayPal, keduanya sama bagi requester yang ingin melakukan pembayaran dan traveler yang ingin melakukan pencairan uang.

“Kita mengambil 4 persen dari nilai transaksi. 2 persen akan dikenakan ke traveler dan 2 persen ke requester. Fee ini kita sengajakan untuk serendah mungkin jadi mereka tidak keberatan untuk menggunakannya. 4 persen menurut kita cukup ringan di mana mereka mendapatkan keamanan dan perlindungan transaksi,” ujar Willy Ekasalim, founder BisTip.

Pengguna BisTip menerima hadirnya SafePay dengan sambutan yang positif. Mereka menjadi merasa aman, dan prosesnya pun tidak berbelit-belit. Tidak heran jika penggunaan SafePay meningkat lebih dari 50 persen dalam 3 bulan belakangan ini. “Ini menandakan pengguna kita yang sudah lebih terbiasa dan paham.”

Selain BisTip SafePay, pengelola juga menerapkan beberapa mekanisme pencegahan. Untuk semua pengguna, BisTip mewajibkan registrasi (login), dengan kelengkapan data profil guna meningkatkan kepercayaan transaksi. Pengguna juga diharapkan menjaga akunnya agar tidak disalahgunakan orang lain dengan cara menjaga dan memperkuat password, serta kewaspadaan untuk logout jika mengakses di tempat umum seperti warnet. BisTip juga menyarankan kepada seluruh pengguna untuk bertemu di tempat yang aman.

BisTip juga memberi sistem reputasi sehingga anggota bisa mengetahui anggota lain yang memang sudah terpercaya dalam melakukan kegiatan titip menitip ini.

Salah satu mekanisme yang cukup kuat adalah proses verifikasi anggota. Anggota lain bisa merasa aman bertransaksi dengan member yang sudah terverifikasi, tentu saja. Proses verifikasi ini dilakukan langsung oleh tim BisTip.

“Verifikasi dari Bistip saat ini tidak terbuka untuk umum. Hanya kita berikan kepada anggota member yang sudah pernah bertemu dengan kita. Pertemuan dengan kita biasanya akan dimulai dari undangan bertemu dari pihak kita. Menggunakan layanan SafePay beberapa kali juga menjadi faktor untuk mendapatkan badge verifikasi ini,” jelas Willy.

Previous Story

Biznet Networks Bangun Dua Data Center

Next Story

Lenovo Luncurkan Duo Tablet Andalan: A3000 dan A1000

Latest from Blog

Don't Miss

Keamanan Data Jadi Prioritas, Google Workspace Diperkuat Dengan AI

Dalam upaya terus meningkatkan keamanan dan kemampuan AI generatif, baru

AVITA Umumkan 2 Seri Laptop Baru untuk Indonesia: SATUS S dan PURA A+

Pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan banyak orang dalam bekerja dan belajar.