Sebuah startup financial technology (fintech) lokal baru siap meluncur meramaikan pangsa pasar aplikasi mobile sebagai sistem manajemen keuangan pribadi (personal finance). Jojonomic, nama aplikasi tersebut, saat ini sudah tersedia untuk platform Android dan iOS. Dengan mantap pihak Jojonomic bertekad merangkul pasar regional Asia Tenggara.
Di versi ini baru pengguna di Indonesia yang dapat mencicipi. Direncanakan dalam waktu dekat akan melakukan regional launch untuk pangsa pasar Asia Tenggara. Saat minggu pertama meluncur aplikasi ini disebutkan sudah bertengger di puncak kategori Finance di App Store dan muncul di tab new release, Meskipun saat ini kami cek sudah berada di urutan ke-22. Hal ini membuat tim pengembang optimis aplikasi ini diminati pasar.
Saat ditanyakan mengenai visi Jojonomic, Founder dan CEO Jojonomic Indrasto Budisantoso mengatakan:
“Kami memiliki tujuan mulia untuk membuat sebanyak mungkin orang melek finansial (financially literate) dan membuat sebanyak mungkin keluarga memiliki keuangan yang sehat dengan cara paling mudah dan fun.”
Indrasto bukanlah orang baru di dunia e-commerce. Sebelumnya Asto (panggilannya) merupakan CEO dan Country Head Groupon Indonesia. Selain pernah menjadi konsultan di BCG, Asto juga pernah menulis buku mengenai personal finance yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia. Asto meyakini, berbekal dari ilmu yang dimilikinya tersebut, realisasinya dalam aplikasi mobile akan diterima publik.
Dalam riset internal yang dilakukan oleh tim Jojonomic terhadap 500 orang responden secara tatap muka di kota-kota besar di Asia Tenggara, terungkap bahwa lebih dari 50 persen orang dewasa memiliki isu dalam mengelola keuangan pribadi/keluarga. Banyak yang sering berkeluh-kesah saat mendekati tanggal tua. Lebih dari 70 persen responden mengatakan bahwa mereka saat ini tidak memantau pengeluaran mereka karena merasa tidak ada cara mudah untuk mencatatnya. Pada umumnya masyarakat juga tidak memiliki tujuan finansial atau pun anggaran pribadi.
Di sisi lain, mayoritas orang yang disurvei di kawasan urban tersebut sudah menggenggam smartphone. Dengan pendekatan mobile-first, Jojonomic ingin membuat semua orang dapat mengelola keuangan dengan mudah dan menyenangkan. Jojonomic menyiasatinya dengan menjadikan istilah keuangan yang ada di dalam aplikasi lebih familiar dengan masyarakat umum.
Terkait perbandingan dengan aplikasi serupa lainnya, Jojonomic berusaha melakukan pendekatan yang cukup berani dengan menambahkan fitur sosial di dalamnya.
Head of Communication Jojonomic Lolita Moorena mengatakan, “Kami ingin [memasukkan] unsur fun dalam mengelola keuangan. Pengguna Jojonomic dapat mengumpulkan Jojopoints dan dapat mengajak teman menjadi Jojobuddies.”
Dalam masa uji coba di Indonesia ini, Jojopoints yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan pulsa seluler gratis untuk semua operator di Indonesia.
Seperti pernah disampaikan oleh perwakilan Asosiasi FinTech Indonesia, Indonesia memiliki potensi finansial yang cukup baik, diikuti transaksi online yang juga terus bertumbuh. Hal ini menjadi salah satu indikasi solusi semacam aplikasi pengaturan keuangan pribadi akan dibutuhkan oleh masyarakat.