JBL punya headphone wireless baru. Namanya cukup mencolok: JBL Reflect Eternal, dan ini menggambarkan salah satu keunggulannya, yakni baterai yang ‘abadi’. Well, kata “eternal” mungkin terkesan hiperbolis. Saya pribadi lebih sreg dengan penggunaan kata “self-sustaining“, tapi ini jelas kurang menarik dipakai sebagai nama produk.
Menggunakan headphone ini, kita tidak perlu bingung soal charging. Semakin sering Reflect Eternal kita kenakan selagi berada di luar rumah, semakin panjang pula daya tahan baterainya. Ya, perangkat ini dapat mengubah energi cahaya menjadi listrik. Cahaya, bukan sebatas matahari saja.
Semakin terang cahayanya, semakin besar energi listrik yang bisa didapat, itulah mengapa skenario penggunaan paling idealnya adalah ketika sedang berada di luar rumah di pagi atau siang hari. Cahaya dalam ruangan pun juga dapat dimanfaatkan, dan andai benar-benar kepepet, charging via USB masih bisa dilakukan.
Teknologi yang digunakan bukan rancangan JBL sendiri, melainkan besutan perusahaan asal Swedia bernama Exeger. Diestimasikan bahwa 1,5 jam penggunaan selama di luar bisa menyuplai energi yang cukup untuk pemakaian selama 68 jam. Self-sustaining, seperti yang saya bilang.
Seperti yang sudah bisa ditebak, komponen penyerap cahayanya ini disematkan pada bagian-bagian yang terekspos, macam headband dan sisi luar earcup. Reflect Eternal sendiri mengadopsi tipe on-ear, dan di masing-masing earcup-nya tertanam driver berdiameter 40 mm.
Fitur-fitur pendukung, macam multi-point connection dengan bekal Bluetooth 5.0, mode ambient untuk mempersilakan suara luar masuk, serta dukungan terhadap Google Assistant maupun Amazon Alexa, semuanya telah tersedia sebagai standar.
Juga menarik adalah metode pemasaran yang diterapkan. JBL memilih platform crowdfunding Indiegogo untuk memperkenalkan Reflect Eternal. Harga paling murah yang bisa didapat saat ini adalah $99, sedangkan harga ritelnya diperkirakan berkisar $165.
Sumber: Exeger.