Keuangan pribadi jika tidak diatur dengan bijaksana akan menyebabkan stress. Penghasilan tak pernah terasa cukup, bahkan lebih parah lagi: minus. Padahal saat ini dengan kebutuhan yang makin tinggi menabung saja dinilai tidak cukup. Banyak yang harus dipenuhi mulai dari kebutuhan hidup hari tua hingga biaya pendidikan anak, dan untuk mengatasi masalah itu para ahli keuangan banyak yang menyarankan investasi.
Tapi begitu banyak tawaran investasi, serta tak ada background pengetahuan keuangan bisa membuat banyak orang awam yang justru kebingungan. Nah, ini salah satu cara efektif untuk menghilangkan kebingungan itu: gunakan teknologi!
Saat ini banyak mobile app seperti My Budget book, Personal Finance, Toshl dan sebagainya yang membantu Anda melacak pemasukan serta pengeluaran pribadi secara lebih efektif dan efisien. Pilihan lain yang akan segera hadir hasil karya anak bangsa, dan bisa membantu adalah finalis kategori INAICTA 2013: iPortFolio.
iPortFolio adalah aplikasi perencanaan dan manajemen keuangan pribadi. Aplikasi ini bukan hanya dapat merekam semua transaksi keuangan Anda, tetapi juga menawarkan fitur andalan berupa rekomendasi program-program investasi.
Penggagas iPortFolio terdiri dari tim sebanyak empat orang: Mulki Indana Zulfa (Analyst), Wafdan Musa Nursakti (Programmer), Lisdyanto (Sysadmin), dan Andrie Akbar (Marketing).
Beragam jenis investasi yang ditawarkan berupa investasi logam mulia, reksadana, dan saham. “Inflasi menjadi pertimbangan utama mengapa investasi menjadi solusi keuangan keluarga. Namun untuk memulai berinvestasi, perlu diperhatikan kondisi keuangan yang ada. Apakah kondisi keuangan Anda dalam keadaan sehat atau tidak?,” ujar Mulki Indana Zulfa kepada Daily Social.
Menurutnya dalam teori financial planning, untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan pribadi dikenal dengan istilah financial checkup. “Dengan berinvestasi, tujuan keuangan akan lebih mudah dan cepat dicapai, dan iPortfolio Sistem akan membantu masyarakat untuk kenal lebih dekat dengan investasi.”
Aplikasi ini juga menyediakan layanan investasi dengan tujuan informasi yang tersedia memudahkan pengguna agar tidak perlu lagi mengunjungi website terpisah untuk mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan investasi.
Seperti disebutkan tadi bahwa kegunaan investasi adalah mempercepat tujuan investasi Anda, maka iPortFolio juga menyediakan fitur Financial Goal. “Ingin menunaikan ibadah haji, liburan, membeli rumah, mobil, smartphone, gadget, biaya pendidikan? Serahkan semuanya kepada iPortFolio,” lanjut Mulki.
Bila Anda sudah menentukan tujuan investasi, aplikasi ini menjanjikan akan memberi rekomendasi investasi layaknya seorang ahli perencana keuangan (financial planner).
Saat ini, menurut Mulki, fase development aplikasi hampir selesai, namun masih ada beberapa fitur yang harus disempurnakan. “Semuanya berdasarkan masukkan dari pengguna yang sudah pernah coba aplikasi ini.”
Mulki mengakui bahwa mereka memang tidak mau terburu-buru merilis program ini, karena masih harus diselaraskan dengan bisnis model dari iPortFolio. “iPortFolio ingin mempunyai visi dan misi yang besar (reputasi Internasional) seperti mint.com. Tetapi untuk mencapai ke arah sana dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, misalnya pihak bank selaku pemilik informasi keuangan user, manajer investasi selaku penjual sekaligus pengelola dana investasi, dan pihak pemerintah yang mungkin diwakilkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) selaku pengawas dari sistem iPortFolio secara keseluruhan.”
Diharapkan dengan terjalinnya kerjasama dari ketiga pihak tersebut menambah kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa iPortFolio sebagai aplikasi yang mampu mewujudkan tujuan keuangannya.
Target iPortFolio yang lain adalah akan lebih banyak fokus dalam hal marketing kepada calon investor. “Target investor yang akan kami prioritaskan adalah OJK, MI (manajer investasi), financial planner, perusahaan sekuritas, para agent penjual reksadana, hingga investor perseorangan yang telah kami tentukan sebelumnya.”
Jika tahun ini iPortFolio telah mendapatkan investor yang mampu membawa aplikasi ini untuk langsung terjun ke pasar komersial, Rencanya tahun depan akan meluncurkan software as a service (SAAS).
[ilustrasi foto: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi.