Dark
Light

Investree Ditunjuk Kemenkeu Kembangkan Sistem Penjualan Surat Berharga Negara

1 min read
September 14, 2017
Perwakilan Investree, Bapak Dickie Widjaja selaku Chief Information Officer (ketiga dari kanan), berpose bersama Kementerian Keuangan dan 8 perwakilan insititusi lainnya

Investree ditunjuk oleh Kementrian Keuangan (Kemenkeu) sebagai layanan teknologi finansial peer-to-peer lending (P2P Lending) untuk proyek percontohan pengembangan sistem penjualan Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor ritel secara online. Rencananya hasil dari pilot project ini akan diimplementasikan pada tahun 2018 dan akan mendukung keuangan inklusif, memperluas basis  investor ritel domestik, dan mempermudah akses investasi ritel untuk masyarakat di Indonesia.

Terobosan yang dilakukan oleh pemerintah ini akan memanfaatkan teknologi jaringan internet dalam proses penjualan SBN ritel sekaligus memberikan alternatif atas mekanisme penerbitan SBN ritel yang ada saat ini. Dengan terobosan ini nantinya peminjam dan pemberi pinjaman dalam platform Investree akan mendapatkan akses membeli SBN melalui Investree.

[Baca juga: Investree Segera Ekspansi ke Vietnam dan Luncurkan Pembiayaan Syariah]

Menanggapi penunjukan ini CEO Investree Adrian Gunadi mengutarakan antusiasmenya. Menurutnya proyek yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan ini merupakan proyek yang berpotensi untuk mengembangkan investasi ritel di Indonesia dengan menambah aset kelas yang didistribusikan.

“Menurut Global Retail Development Index 2016, Indonesia berada di peringkat 5 negara dengan sektor bisnis ritel paling potensial di dunia dan kami yakin, melalui ini, keuangan Indonesia dapat terus tumbuh dan menjadi lebih kokoh,” terang Adrian.

Sementara itu dalam lansiran yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan, Direktur Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Robert Pakpahan mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi yang cepat harus dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memperluas jangkauan basis investor SBN di dalam negeri dengan mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel.

Selain itu dengan adanya calon mitra distribusi baru, dalam hal ini layanan teknologi finansial, juga menjadi sarana dalam menjawab perkembangan teknologi.

[Baca juga: Survei DailySocial tentang P2P Lending 2017]

Investree sejauh ini menjadi salah satu layanan teknologi finansial P2P yang aktif berkolaborasi dan berekspansi. Terbaru, Investree mengumumkan akan melebarkan daerah operasionalnya  ke Jawa Tengah dengan beberapa kerja sama untuk penguatan ekspansi di lakukan. Dari segi fitur, Investree juga terus menambah sejumlah portofolio layanannya, beberapa yang terakhir adalah layanan Employee Loan.

Previous Story

Pandangan Pengguna Bitcoin di Indonesia (Update)

Next Story

Huawei Siap Luncurkan Smartphone Berbekal 4 Kamera?

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah